chapter 1

18.3K 548 2
                                    

Hidup ini seperti piano .. Not putih sebagai momen bahagia dan not hitam sebagai momen sedih,tapi keduanya harus dimainkan bersama agar menghasilkan sebuah nada yang indah ...

"Minum obat dulu prill"

"Enggak"

"Minum,kamu ngertiin mamah dong,yang mamah punya cuman kamu sama pricill"

"Mamah juga ngertiin aku,aku capek tiap hari harus minum kalau ujung ujungnya aku gak mungkin sembuh"

"Tapi obat inilah yang buat kamu bertahan sampai saat ini"

"Terserah mamah,kalau memang tuhan udah manggil aku kita sebagai manusia bisa apa?" ucap prilly kemudian pergi meninggalkan mamahnya yang mematung

***

"Kak,diminum obatnya nih aku bawain" ucap pricill adik satu satunya yang prilly punya

"Udah dibilangin berapa kali sih,gue gakmau minum obat lo dengerkan?!!" ucap prilly dengan nada tinggi lalu merampas obat yang berada di tangan pricill dan membuangnya sehingga obat tersebut berserakan dilantai

"Kok dibuang sih?! Sayang kak ini obat dibeli pake uang bukan daun,kaka harusnya hargain kerja keras mamah buat beli obat ini,mahal kak" ucap pricill kemudian memungut obat yang berserakan

"Kalo sayang kenapa gak lo aja yang minum?"

"Kakak batu banget"

"Heh denger ya percuma tau gak gue minum obat yang gak mungkin nyembuhin penyakit gue .. Percuma kalau akhir akhirnya gue bakalan nyusul papah" lirih prilly

Ya,papah prilly sudah meninggal ketika prilly berumur 7 tahun dan pricill 6 tahun
Papah mereka meninggal karena diagnosis mengalami penyakit ataxia penyakit yang menyerang bagian otak kecil yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem motorik tubuh yang sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan secara total
Penyakit ini diwariskan pada anaknya yaitu prilly
Prilly sendiri tidak menyangka mengalami penyakit persis seperti almarhum papahnya
Memang akhir akhir ini prilly sering terjatuh tanpa sebab kehilangan keseimbangan tanpa sebab
Awalnya prilly mengira dia hanya terlalu capek,namun karna terlalu sering dan membuat prilly terganggu akhirnya dia memutuskan untuk ke dokter dan dokter berkata bahwa dia mengalami ataxia
Saat itu prilly benar benar terpukul dan mengalami dehidrasi yang sangat berat,tapi itu semua hanya sebuah masa lalu meski penyakitnya belum sembuh dan ia sama sekali tak ingin minum obat tapi setidaknya ada penyemangat hidupnya yaitu mamah,pricill dan gritte

"Tapi aku yakin kaka bisa sembuh"

"Lo gak denger ucapan dokter?!! Gue gak mungkin sembuh gak akan sembuh,penyakit ini belum ada obatnya belum ada .."

"Tapi kaka jangan menyerah .. Karna obat ini kaka bisa bertahan dibanding papah"

"Gue bertahan karna tuhan,dia ngasih gue harapan hidup supaya gue bisa memperbaiki diri bukan karna obat obat ini,lo ngerti? Sekarang lo keluar" usir prilly

"Iya kaka jangan lupa minum .. "

"Pergi!!" teriak prilly membuat pricill takut lalu berlari keluar agar kakak-nya tidak semakin marah

***

"Mah pergi dulu" ucap prilly memakai seragam putih abu dengan kunci motor di jari tengah-nya dan memutar mutarkan

Dokter Pujaan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang