"Tunggu,mamah nanti siang mau ke butik yang di bandung katanya ada masalah lusa mamah pulang,ohya satu lagi nanti sore ada orang suruhan mamah yang bakal jagain kamu"

"Apa?!! Mamah apa apaan sih! Aku udah gede,gak ya aku gak terima"

"Dia ganteg lohh"

"Aku gak peduli,pokoknya kalau sampai dia dateng aku bakal usir"

"Eh .. Jangan dong,udah sana pricill udah nunggu" ucap mamah kemudian mengecup kening prilly dan berlari kecil menuju kamarnya

Ngerasa balita kalau kaya ginii

***

"Aduh .. Woyyy! Lo kalau jalan pake mata dong, centil banget sih dasar sok cakep" teriak prilly pada seorang perempuan yang menabraknya

"Jalan pake kaki kali" tambah pricill santai

"Lo ngapain ngikutin gue muluk sih?!"

"aku mau kekantin lah"

"Pricill .. Pricill" teriak seseorang dari belakang

"Ada apa kak ite?"

"Sekarang ada perkumpulan osis dan lo sebagai bendahara harus kesana .. Ayo" ucap gritte

"Oh yaudah aku duluan ya kak"

"Prill duluan" ucap gritte kemudian pergi dari hadapan prilly

Sana lo pergi pricill .. Pergi yang jauh jangan balik lagi

***

'PRANG!!'

"Aww"

"Gue heran deh orang orang hobi banget nabrak gue,tuh kan pecah mana kena gue lagi panas tau gak! Lo jadi orang ..." ucapan prilly terhenti ketika melihat sosok pria yang menabraknya
Berwajab arab - minang,alis tebal seperti semut yang berbaris rapih,bulu mata lentik bagi siapun yang melihatnya akan envy,hidung mancung sepeti serodotan anak tk,dan rahang yang tercetak jelas menandakan bahwa dia orang yang tegas

Stupid prill lo harusnya marah sama dia

"Heh lo malah cengo beresin dong!" ucap prilly pada pria itu sambil menunjuk piring yang berserakan

"Aduhh jangan dr.ali biar saya aja" ucap abang penjual makanan yang menghampiri mereka

"Gak apa apa biar saya" ucap ali kemudian memungut piring yang berserakan di lantai tanpa rasa jijik,maklum pada hari itu lantai benar benar kotor

"Nah udah selesai" ucap ali tersenyum manis

"Ohya bang,makanannya dibayarin sama dia" ucap prilly cuek kemudian pergi tanpa ucapan terimakasih

###

"Lama banget sih lo,gak tau apa gue nungguin disini sampe lumutan" cerocos prilly melihat kedatangan adiknya dengan pakaian basket

"Maaf kak,aku latihan dulu"

"Lain kalo latihan bilang dulu kek,supaya gue gak nungguin lo gini,udah buruan naik" ucap prilly ketus

"Eh tunggu .. Pricill pricill"

"Eh kak nino,ada apa?" ucap pricill pada nino sang kapten basket laki laki

"Kamu mau pulang sama aku gak?" ucap nino pada pricill dengan lembut tanpa melihat prilly yang sudah gondok disuguhkan adegan ini hanya buang buang waktu

"Eh! Enak aja,gue udah nungguin pricill ya dari zaman lo masih kera sampai jadi manusia kek gini" ucap prilly tak rela jika adiknya pulang bersama nino
Bukan apa apa,dia bisa saja memperbolehkan pricill pulang bersama nino tapi dia sudah menunggu lama hingga satu jam lebih dan dia juga sudah berjanji pada mamahnya untuk mengawasi pricill agar pulang bersamanya

"Maaf ya,gue minta keputusan pricill bukan lo" ucap randy dengan nada ketus berbeda dengan nada pricill sebelumnya

"Sengak banget gaya lo,ciihh ... Gue gak nyangka pricill punya temen babi kaya lo"

"Jaga ucapan lo!" ucap nino menatap tajam prilly dengan emosi yang sudah di ubun-ubun

"Jadi,kamu mau pulang sama aku gak?" tanya nino sekali lagi pada pricill

"Maaf ya kak,aku pulang sama kak prilly aja" ucap pricill pada nino yang sudah berharap bahwa pricill akan menerima ajakannya

"Denger tuh pake kuping lo yang budeg! Buruan naik"

"Aku duluan ya kak nino" ucap pricill melambaikan tangan pada nino

Sial.

***
'Ting .. Tong'

'Ting .. Tong'

'Ting .. Tong'

"Berisik amat sih,pricill bukain pintunya kek" teriak prilly dengan mata yang tetap fokus pada layar televisi dan semangkuk cemilan ditangannya

"Aku lagi bikin kue"

"Yaelah,gue juga yang harus bukain pintu" ucap prilly kemudian dengan malas melangkah menuju pintu

'Ting .. Tong'

"Pencet aja terus sampe rusak .. Gak sabaran banget sih jadi .. "

"Lo?!!"

"Hay,saya kesini karna bu mita meminta saya untuk menjaga anaknya" ucap pria itu dengan pakaian putih dan alat yang bergelantung di lehernya

"Wahh ... Jangan jangan lo yang .. Lo kok mau maunya di suruh nyokap gue?di bayar berapa sih?" tanya prilly ketus

"Ini sudah menjadi tugas dokter" ucap ali tersenyum manis
Prilly yang melihatnya heran,dia padahal sudah jutek kepada pria ini tapi dia selalu tersenyum
Prilly curiga dia mengalami gangguan mental

"Oh,yaudah masuk"

*
"Coba sini biar saya periksa" ucap ali mencoba mendekati prilly

"Eh .. Eh lo jangan modus!"

"Enggak,saya hanya ingin memeriksa kamu"

"Gue gak mau diperiksa keenakan di lo dong bisa nyentuh kulit gue yang mulus" cerocos prilly

Sabar li sabar ..

"Yasudah,sekarang kamu mau apa?"

"Obat"

"Obat apa? Coba jelasin keluhan kamu"

"Keluhan gue udah pernah ngeliat malaikat pencabut nyawa dua kali dan gue pengen obat cepet mati,ada?" tanya prilly menatap mata ali
Seketika ali menjadi grogi dan salting lalu memejamkan mata menetralkan detak jantung ali saat mata hazel prilly menatapnya

"Dalam ilmu kedokteran itu belum ada dan gak mungkin ada"

"Payah" cibir prilly

"Eh lo kok ada di .. "

"Tadaaaa ... Cake strawberry ala chef pricill" ucap pricill dengan kue di tangannya lalu berputar putar, saat matanya menatap sosok laki laki dia menghentikannya

Degh!!

Dia lagi?

"E .. Eh ada tamu,maaf silakan dicicipi" ucap pricill menyerahkan kue dengan tangan bergetar
Ali yang melihatnya pun tidak kalah kaget,dia menemukan sosok wanita yang ia cari
Wanita yang dulu selalu menemaninya dengan keceriaan
Lalu dengan langkah besar pricill berlari menuju kamarnya

Kenapa dia datang lagi setelah pergi tanpa kabar dan kenapa dia datang di saat semuanya telah berubah?

******************************





Jangan lupa vote + comment

Dokter Pujaan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang