2 - Mengingat Masa Lalu

2.4K 105 3
                                    

Kringggkringggg...

Gue masih ngantuk banget, tapi sayangnya hari ini udah gak di skors. Abis matiin alarm, gue langsung mandi.

"Pagi sayang" sapa nenek sihir di ruang makan, dengan nada sok imut .

"Gausah sok imut deh Tan, giliran ada Ayah aja sok baik. Cocok sumpah jadi artis" .

"LUCIAA!!!" teriak Ayah.

Gue keluar dari rumah tanpa mempedulikan teriakan Ayah.

Terkadang gue heran, keluarga gue yang dulu begitu bahagia, bisa jadi seancur ini sekarang.
Yaa, mungkin ini takdir suram kali yaa ?

Sambil muter-muterin kunci gue menuju mobil yang ada di garasi .

Gue menancap gas melewati jalanan yang masih sepi, jam masih menujuk ke angka 06.00 . Jalanan Jakarta emang baru padet jam 07.00'an .

. . .

Jam 06.15 gue sampe sekolah, keadaan sekolah masi sepi. Gue sengaja dateng pagi, dan memilih untuk membaca-baca novel sambil mendengarkan musik.

Daripada di rumah, enek ngeliat acting si nenek lampir.

"Hallooo.." Sapa Bella sambil melepas headseat dari telinga gue.

Dia emang sering dateng pagi juga, itung-itung nemenin gue.

"Ni makanan" kata Bella sambil menyodorkan snack kesukaan gue.
Gue langsung merebut dan membukanya.

"Yee bilang makasi kek." Omel Bella.

"Iyee makshhsashdhsi" kata gue terbata-bata, sambil menelan semua cemilan itu.

. . .

Pukul 07.00 AM

tetttttttttttttt...

Bel sekolah berbunyi. "Luciaa, Luciaa bangunn. Liat tu ada apaan rame-rame" kata Bella sambil memukul-mukul gue yang baru terlelap.

"Apasih?" Jawab gue ogah-ogahan.

"Ayok keluar" Kata Bella sambil narik-narik tangan gue.

"Gue ngantuk, lo liat aja sendiri" kata gue masih dalam posisi meringkuk di meja.

"Yee yaudah gue liat sendiri" Kata Bella sambil beranjak keluar, dan menarik headseat gue sampai jatuh.

"ck.. Ganggu aja tu anak" otomatis gue pun bangun sambil mengambil headseat.

Setelah mengambil gak sengaja gue melihat keadaan di luar.

Ramai, hanya itu yang gue lihat. Semua siswa tampaknya sedang berkerumun.

"Ada apa sih?" Batin gue.

Gue pun hendak melihat keluar. Saat baru berdiri, tiba-tibaa...

HAHHHH? Itu kan Kelvin? Iya itu Kelvin.

Emh..
Cowo itu? ya! Cowok pertama bisa buat gue jatuh cinta di SMP, gak mungkin!

"Gue pasti mimpi, ini cuma mimpi" kata gue sambil menepuk-nepuk pipi.

"NO!!! Dia masi ada. Tandanya bukan mimpi, ngapain tu anak sekolah disini?"

Waktu seakan-seakan berhenti, detik tidak melanjutkan tugasnya untuk bergerak.

Gue tertegun, gue kaget ngeliat dia. Iya dia yang sekarang ada di kerumunan orang-orang.

Apa bener itu dia?

Rambutnya, idungnya, bahkan tatapan matanya. Ya itu dia? Kenapa dia dateng lagi? Kenapa lo dateng lagi Vin, kenapa lo dateng disaat gue udah ngelupain lo.

Enggak enggak, gue gak bakal bisa ngelupain lo, sampai kapanpun.
Tapi dengan kehadiran lo disini, lo uda berhasil membuat pertahanan gue pecah, lo udah mengungkit semua masa lalu.

Kenapa ini semua terjadi ? Gak cukup lo ngancurin gue dulu? Gue benci sama lo, benci sampe sekarang!

First BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang