nain

1.4K 72 0
                                    

harry: PING!!!

"Ah bodoamat paling kerjaan Louis lagi."

Pernah sekali Louis mengganti display namenya menjadi harry pada aplikasi bbm Bea dan memasang display picturenya bersama Harry agar lebih membuat dirinya percaya bahwa itu memang benar Harry Styles.

Harry palsu alias Louis mengirimkan berbagai macam gombalan yang membuat Bea terbang menembus awan kedepalan. Bodohnya, Bea tidak menyadari bahwa ada dua nama harry di contact bbmnya.

Keesokannya, Bea menceritakan semua kepada teman seidiotnya dan responnya tidak sesuai dengan apa yang Bea harapkan.

Mereka menertawakan dirinya bahkan sampai asma Niall kambuh akibat lupa bernafas karena keasikan tertawa. Buru-buru Terre dan Louis menggiring Niall ke uks untuk meminjam inhaler kepada petugas uks.

Ketika semua sudah kembali normal, barulah Niall dengan sisa air mata menjawab kebingungan Bea selama mengikuti mereka ke arah uks.

"Itu Louis bego."

Dari situlah Bea puasa berbicara sampai dua hari kepada mereka bertiga yang terus-terusan meminta maaf kepada Bea. Hanya dua hari lalu keesokannya mereka berjanji agar tak mengulanginya lagi dan saat itu gadis berambut pirang ini percaya, bahkan memaafkannya.

Tapi kali ini, who knows?

Bea tak mau tertipu lagi.

Lagi pula dirinya masih tidak mau mengurusi segala urusan yang bersangkut paut pada Harry Edward Styles. Luka yang dibuat akibat pertunjukan ftv kecil secara live yang diperankan oleh Harry dan Ari dikantin beberapa jam lalu masih terasa perih dihati Bea.

Dikarenakan battery-nya sudah menunjukkan satu persen dan tidak memungkinkan Bea untuk membuktikan tentang keaslian Harry, Bea langsung meng-lock sreen ponsel kesayangannya dan menyambungkan daya untuk menambahkan sembilanpuluhsembilan persen kekuatan battery-nya agar menjadi seratus persen.

Setelah itu dengan sisa tenaga, Bea mengambil handuk dan segera menuju kamar mandi.

***

06.11

Pagi ini Bea sengaja datang kesekolah lebih awal karena jika tidak, ia akan bertemu dengan orang tuanya dimeja makan dan akan diberi seribu satu pertanyaan tentang matanya yang seperti habis disengat lebah. Bengkak, berair dan memerah.

Dengan gontai Bea menuju meja kantin yang jauh dari berbagai stand yang ada dikantin sekolah ini.

Biasanya jika Bea belum menyatap nasi goreng yang sering dibuatkan mamanya untuk sarapan pagi, ia akan memesan nasi goreng dikantin ini. Tapi sekarang entahlah, sepertinya ia kehilangan nafsu makannya.

Setelah mengirim pesan kepada teman sekawan yang berisi bahwa dirinya sudah berada dikantin, Ia menyembunyikan wajahnya pada lipatan tangan yang sudah dirinya buat dimeja.

Memejamkan mata, ia berusaha menikmati cuaca mendung yang menghantarkan angin sepoi-sepoi yang seperti sedang menina-bobo-kan Bea.

Menikmati keadaan sunyi kantin yang mendukung untuk Bea mengistirahatkan matanya.

Menikmati rasa kantuk yang sangat menyiksa karena tidur terlalu larut. Bukan, bukan karena Harry. Bea sudah mulai terbiasa dengan hal itu. Bea terjaga hingga pukul dua dini hari demi menyelesaikan tugasnya yang harus dikumpulkan sebelum bel masuk berbunyi.

Tugas!!!

Dengan gerakan rusuh gadis pirang ini menyambar tas merahnya dan segera bangkit dari kursi kantin.

Kantor guru berada dilantai dua, itu artinya ia harus menaiki satu lantai lagi dan segera berlari menuju ruangan tersebut karena lima menit lagi guru yang bersangkutan akan segera melaksanakan kegitan belajar mengajar.

Satu anak tangga lagi dan jalur selanjutnya adalah belok kekiri. Baru saja ingin berbelok, langkahnya tiba-tiba terhenti. Ia terkejut ketika melihat seseorang yang hampir saja ditabraknya.

"Niall anjing lo ngagetin gue tai!"

"Lo rese banget si masih pagi, udah sangar aja." Tangan Niall berusaha menghalangi tangan Bea yang terus menjitak kepalanya.

"Ih lo yang rese! Minggir gue pengen ngumpulin tugas gue!" Karena kesal yang sudah mencapai ubun-ubun Bea melampiaskan emosinya ke makhluk tak berdosa ini. Niall tak melawan hanya berusaha memberhentikan gerakan tangan Bea yang lincah.

"Stop! Pala gue udah difitrah nih!" Kemudian dengan perlahan Bea menurunkan kedua tangannya dan mulai menunduk. Setelah lima detik terdiam, Bea mulai melangkah menuju kantor guru meninggalkan Niall yang masih terbengong melihat sikap Bea pagi ini.

***

16.09

"Gue sama yang lain udah didepan, Be. Buru--."

"Ye." Setelah mematikan sambungan telepon secara sepihak, Bea melangkah keluar dan menuju mobil hitam yang sudah mejeng dengan indahnya didepan pagar rumahnya.

"Kusut amat tuh muka." Bea lebih memilih membuka aplikasi bbmnya daripada meladeni omongan Niall yang berada didepannya bersama Louis yang sedang menyetir.

Seketika ia teringat bbm dari harry yang belum sempat ia buka dari kemarin. Dengan cepat ia menscroll kebawah dan menemukannya. Membuka profilnya dan terkejut ia tidak menemukan simbol untuk merefresh nama.

"Lou, jadi lo ga ngotak-ngatik bbm gue?"

"Ha? Maksud lo?"

"Harry semalem ngeping gue, anjir!"

------------------------------------

late update, i'm soreehhhh:")

DOI -hsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang