20-ASRAMA

3.3K 308 48
                                    

     Haku bersama Kanata berada di halaman area Asrama Akademi Terra. Kanata mengantarkan Haku yang akan tinggal di asrama selama mengikuti kegiatan belajar di sekolah Guardian. Kanata bersikeras membawakan koper Haku dan wajahnya terlihat begitu sedih, bahkan hampir terlihat menangis.

     "Paman, aku hanya tinggal di asrama 5 hari dalam seminggu. Akhir pekan aku akan tinggal di rumah bersama Paman seperti biasanya," kata Haku tersenyum lembut pada Kanata.

     "Tetap saja selama 5 hari rumah akan terasa sepi tanpamu." Dan kini Kanata menitikkan air mata yang membuat Haku terperangah.

     "Sa-salah, yang benar adalah 4 malam 1 hari. Hari Jumat selesai urusan sekolah aku akan langsung pulang ke rumah. Jarak rumah dan sekolah ini juga tidak jauh. Aku bisa kapan saja berkunjung ke rumah sehabis sekolah," tukas Haku yang membuat Kanata berhenti menangis.

     Haku melihat sekelilingnya. Area asrama tidak terlalu jauh dari gedung Akademi Terra. Terlihat beberapa orang yang sebaya maupun yang berbeda usia dengan Haku berada di area tersebut. Mereka juga membawa tas dan koper seperti dirinya. Mereka berdatangan untuk kembali ke asrama mengingat besok adalah hari dimulainya kegiatan sekolah.

     Haku kini mengerti kenapa Akademi Terra memiliki asrama yang begitu besar. Para murid tidak hanya berasal dari negara ini, melainkan dari seluruh negara. Walaupun tidak sebanyak murid di sekolah biasa, Haku sedikit merasa kaget melihat calon Guardian lebih banyak dibandingkan perkiraannya.

     Itu berarti banyak orang-orang yang memiliki kemampuan istimewa. Wow! kata Haku dalam benaknya. Atau mungkin beberapa dari mereka adalah Guardian yang juga tinggal di asrama ini?

     Haku yang melihat siswa-siswa itu kini merasa bersemangat menunggu petualangannya menjadi calon Guardian. Ia lalu melihat beberapa siswa yang berpamitan dengan keluarganya.

     "Apa kau bersemangat untuk memulai kelas besok?" tanya seseorang mengagetkan Haku. Ia segera menatap pemilik suara yang tidak lain adalah Ther Vasilis.

     "Kurasa sampai di sini saja aku bisa mengantarkannya. Iya, kan?" Kanata menatap Ther yang tersenyum. "Kutitipkan keponakanku yang berharga ini padamu. Jaga dia baik-baik." Suara Kanata terdengar seperti mengancam yang dibalas dengan anggukan sopan oleh Ther.

     Kanata menatap Haku. "Ingat makan, jangan terlalu memaksakan diri hingga akhirnya lelah, berbaurlah dengan siswa-siswa di sini, jangan lupa untuk selalu menghubungiku." Mata Kanata kini kembali berkaca-kaca. "Yang terpenting jangan sampai terluka."

     Kini Haku ikut berkaca-kaca dan akhirnya mereka berpelukan dengan eratnya.

     "Paman...!"

     "Keponakanku...!"

     Mereka menangis seakan-akan terpisah untuk selamanya. Ther Vasilis yang menyaksikan pemandangan itu hanya tersenyum dengan terheran-heran dan jika boleh jujur, ia sedikit malu atas tingkah keluarga di depannya itu.

     "Kalian hanya berpisah 5 hari dalam seminggu," gumam kecil Ther.

     Setelah keluarga Nigihayami selesai melakukan adegan dramatis, Ther menawarkan diri untuk mengantarkan Haku menuju kamar asramanya.

     Gedung asrama yang lebar ini memiliki 4 lantai. Lantai 1 merupakan tempat santai dan beberapa tempat yang diperlukan para penghuninya seperti dapur dan tempat olahraga. Lantai 2 hingga 4 merupakan wilayah kamar para siswa wanita dan pria.

     Saat Haku memasuki asrama, ia melihat beberapa siswa menatapnya dengan wajah yang terlihat heran, ada juga yang sinis, dan beberapanya lagi memberi salam dari kejauhan untuk si wakil kepala sekolah.

THE EXISTENCE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang