21-SELAMAT DATANG

3.2K 305 63
                                    

     Pagi telah tiba. Aroma segar musim semi melengkapi hari ini. Haku dan Daichi berjalan bersama menuju gedung akademi untuk memulai kelas pertama mereka.

     "Entah kenapa jantungku berdebar kencang," kata Haku memegang dadanya. Pemuda itu lalu memasang wajah terkejut. "Oh, tidak sekarang aku mual, apa aku hamil?"

     Daichi tertawa mendengar ocehan kawannya yang sedang gugup menyambut hari pertama sekolah mereka sebagai calon Guardian. Daichi lalu melihat siswa-siswi yang membentuk barisan rapi di depan pintu masuk gedung Akademi Terra yang sangat besar. "Kurasa kita harus berkumpul di sana."

     Haku dan Daichi bergabung dengan barisan murid-murid tersebut. Mereka kemudian mendengar decakan kagum dari beberapa siswa, "Wow..., cantiknya!"

     Mata mereka berdua segera mencari apa yang menjadi kekaguman siswa-siswa tersebut. Pandangan mereka tertuju pada seorang wanita di depan barisan yang tengah tersenyum begitu manis dan ramahnya pada para murid.

     Wanita itu berambut hitam berkilau. Rambutnya panjang hingga bawah pinggul, sedikit bergelombang dan diikat. Matanya sayu dan berbola mata hitam. Seragam guardian dia sedikit berbeda pada bagian bawah, yaitu ia mengenakan rok panjang. Sesekali ia terlihat merapikan poninya yang menari kecil akibat hembusan angin.

     Sulit untuk tidak menatap wanita cantik itu. Haku dan Daichi yang melihat guru wanita itu sesaat menjadi terpaku dan merona.

     "Momo Sakuragi-sensei*. Dia adalah salah satu guru yang mengajar pelajaran Mantra Sihir. Keahliannya lebih pada penyembuh dibanding petarung. Sudah sangat jelas dari penampilannya yang begitu feminim dan keibuan, kan. Usianya 23," bisik Daichi di samping Haku.

     Haku menatap Daichi dengan heran yang membuat Daichi berkata, "Aku membaca profilnya di buku saku."

     Tatapan Haku berubah menjadi curiga. "Karena dia cantik," tebak Haku karena tidak mungkin Daichi mau menggunakan waktunya untuk mengotak-ngatik buku saku dan 'membaca'.

     Tepat seperti dugaan Haku, Daichi mengangguk dan memasang wajah yang seakan mengatakan, Tentu saja! Apalagi alasanku untuk membaca profil orang-orang yang enggak kukenal.

     Di samping Momo Sakuragi, terlihat seorang pria. Ia sedang menghisap rokok. Wajahnya tidak terlihat ramah karena ia selalu menampilkan alis yang tertekuk. Rambut bergaya Curtained hair-nya berwarna perak dengan bola mata merah kecokelatan. Jaket seragam Guardiannya lebih panjang dibandingkan jaket yang dikenakan Ther Vasilis. Jaket pria ini panjang hingga hampir selutut. Tangan kirinya terlihat bersantai di dalam saku jaket yang dikenakannya. Ada aura karismatik yang membuat orang segan pada guru satu ini.

     Kiyoshi Endo. Itulah nama guru pria itu. Haku mengetahui namanya karena ia sempat mengotak-ngatik isi buku saku guardian miliknya pada saat berada di asrama dan ia mengingat pria itu dengan jelas. Haku memang memiliki ingatan yang baik dalam mengingat wajah dan nama seseorang.

     "Kalian para murid baru di sini akan kami antarkan menuju Aula Tengah untuk melakukan upacara penyambutan dan semacamnya," ujar Kiyoshi Endo. Suaranya terdengar keras dan tegas walau terkesan sedikit malas seolah hal yang ia lakukan sekarang adalah hal yang sangat membosankan baginya.

     Ia bersama Momo Sakuragi kini membelakangi para murid dan mulai berjalan memasuki gedung akademi. Tanpa membutuhkan isyarat, para murid berjalan mengikuti mereka.

     Tidak seperti sekolah Jepang pada umumnya yang harus mengganti sepatu saat memasuki gedung sekolah dengan sepatu dalam atau uwabakki, di Akademi Terra rupanya setiap orang yang memasuki gedung dapat tetap mengenakan sepatu biasa mereka.

THE EXISTENCE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang