Naruto dan Sasuke tiba di atap dan segera menghampiri Sakura dan Hinata. Sakura menundukkan kepala ketika Sasuke berjalan mendekat, ia tak ingin bertatapan dengan pria itu. Di tangan kedua pria itu terdapat kotak bekal dan Sakura menerka-nerka isi bento yang akan diterima nya.

"Sakura-chan, ini bento untukmu. Karena aku tidak bisa memasak dan okaa-san sedang sibuk, aku membeli bento di vending machine dan memindahkan nya ke kotak. Gomen ne." Naruto terkekeh, ia merasa sedikit tidak enak pada Sakura.

"Padahal aku ingin mencoba bento buatanmu, lho." Goda Sakura dengan wajah merengut yang sedikit dibuat-buat.

"Ne, aku tidak menjamin masakan buatanku layak makan, lho."

"Kalau begitu syukurlah kau tidak memasak untukku." Ujar Sakura sambil tersenyum. Ia menyerahkan bento yang dibuatnya pada Sasuke. Sasuke menerima bento itu dan tanpa sengaja tangan mereka bersentuhan.

Sakura tertegun. Tangan Sasuke tidak begitu hangat, namun lembut dan terasa nyaman. Sakura segera melepaskan tangan ketika menyadari Sasuke yang terlihat sungkan dan tidak nyaman.

Sasuke membuka kotak bento itu dan tanpa sadar tersenyum tipis ketika ia melihat isi bento yang penuh dengan tomat itu. Sorot mata yang biasa nya tajam itu terlihat berbeda. Sasuke terlihat seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan mainan favorit nya. Ekspresi wajah Sasuke terlihat lebih lembut dan tak dingin seperti biasa, membuat Sakura tanpa sadar terus menatap nya.

"Arigato, Sakura."

Sasuke mengucapkan kalimat itu dengan suara pelan seolah bergumam pada diri nya sendiri, namun terdengar begitu jelas bagi Sakura. Dalam hati ia merasa bersyukur tak memasak asal-asalan untuk pria itu. Ia merasa puas karena Sasuke menikmati hidangan itu.

"Kau menyukainya, Sasuke-san?"

"Hn."

Sakura membuka kotak bento nya sendiri dan mulai menikmati bento itu. Diam-diam ia melirik ke arah Sasuke yang makan dengan lahap. Sosok nya yang biasa dingin itu terlihat begitu polos dan membuat Sakura merasa bila pria itu juga memiliki 'sisi manusia'.

Sasuke menghentikan makan nya ketika ia merasa bila diri nya sedang diperhatikan. Ia segera menatap Sakura dan berkata, "Hn?"

"Ah, tidak apa-apa." Ujar Sakura sambil menatap ke arah lain, ia merasa malu setelah Sasuke memergoki nya yang diam-diam melirik pria itu.

"Minna-san, bagaimana bila setelah ini kita semua membawa pulang kotak makan itu dan membalas kembali dengan memberikan bento untuk orang yang telah memberikan bento saat ini?" Usul Naruto.

"Kurasa itu ide yang baik, Naruto-kun." Jawab Hinata dengan wajah memerah. Saat ini Naruto memakan bento Hinata, maka besok pria itu akan membalas nya.

"Tapi..." Ucapan Sakura terputus. Ia teringat bila bento buatan Sasuke sangat lezat dan ia segera menganggukan kepala. "Ya sudah."

Naruto terkekeh, entah karena apa. Sakura kembali melirik Sasuke. Kelas bahasa Jepang akan dimulai setelah istirahat berakhir dan untuk hari ini ia harus menahan rasa jijik pada Sasuke.

.

.

Wajah Sakura memerah dan ia menggeram kesal tepat setelah kelas bahasa Jepang selesai. Kelompok Sakura mendapat giliran pertama sehingga seluruh siswa di kelas masih bersemangat untuk memperhatikan penampilan mereka.

Para siswa menjerit keras ketika terdapat adegan berdua antara Sasuke dan Sakura. Mereka semua bertepuk tangan riuh dan berteriak ketika di akhir drama Sakura mengatakan, 'Aku mencintaimu, Beast' dan sosok Beast berubah menjadi sesosok pangeran muda yang tampan.

Sixth SenseWhere stories live. Discover now