Another 5% Part 8

21.5K 1.2K 27
                                    

Sebuah buku....   Rolan menatap dengan tertarik sekaligus ingin tahu. Dia melirik lagi ke arah kotak paketnya dan membaca ulang nama pengirimnya.

Ditatapnya nomor ponsel yang tertera di sana dengan penuh ingin tahu. Kemudian setelah berpikir sejenak, Rolan mengambil ponselnya dan menelepon. Ada nada sambungnya...... Deringan ke satu, deringan kedua, dan pada deringan ketiga. Sebuah suara yang berat menyahut di sana.  

"Akhirnya anda menelepon." Suara itu tenang, seakan sudah menunggu lama Rolan meneleponnya.  

"Siapa kau?" Rolan bertanya, mengerutkan keningnya.  

"Saya adalah pelayan setia Tuan Matthias. Kalau anda benar-benar ingin tahu. Temui saya." Orang itu menyebut alamat sebuah cafe di pinggiran kota, "Dan jangan lupa, bawa buku yang sekarang ada di tangan anda."  

***
Mereka berdiri berhadapan, Selly dan bu Sandra. Yang ada di benak Selly adalah kata-kata teman-temannya kemarin yang tidak sengaja didengarnya, bahwa bu Sandra adalah orang yang menyebarkan rumor jelek tentang dia dan Gabriel....

Memang bu Sandra sangat ketus ketika Selly berpamitan untuk pindah ruangan kemarin, tetapi Selly sungguh tidak menyangka bahwa bu Sandra akan menuduhnya seperti itu.  

"Pagi bu." Selly menganggukkan kepalanya mencoba bersikap sopan dan ingin segera pergi dari situ.  

"Pagi Selly, apakah ada waktu? Saya ingin bicara sebentar..."  

Bicara? Tiba-tiba Selly merasa enggan dan menahankan dorongan untuk segera melarikan diri dari situ. Tetapi pada akhirnya dia terpaksa menganggukkan kepalanya,  

"Baik bu."  

"Ayo masuk dulu ke dalam." Bu Sandra membuka pintu ruangan accounting dan mengisyaratkan Selly untuk mengikutinya ke dalam.  

Selly masuk ke sana dan langsung berhadapan dengan teman-temannya. Seperti biasa di pagi hari, sebelum jam kerja, suasana kantor adalah suasana santai, beberapa sibuk sarapan dan membuat kopi sambil mengobrol di meja khusus dekat dispenser di ruangan itu, beberapa berkumpul di meja yang lain sedang mengomentari artikel yang terpampang di komputer.   Semua yang ada di sana langsung mendongakkan kepala dan terpaku ketika melihat Selly muncul di belakang bu Sandra.  

Selly sendiri berdiri salah tingkah ketika menerima tatapan-tatapan penuh spekulasi dari seluruh mantan rekan kerjanya di sana, beberapa bahkan memberikan tatapan mencemooh terang-terangan kepadanya.  

Tiba-tiba Selly berdebar, pikiran buruk terlintas di benaknya, apakah Bu Sandra memintanya kemari untuk mempermalukannya di depan semua orang?  

"Saya mengajak Selly kemari untuk meminta maaf." Kalimat bu Sandra yang pertama itu membuat Selly terkejut. Begitupun wajah-wajah rekannya di sana.  

Tetapi bu Sandra tampaknya tak peduli, dia terus melanjutkan.   "Saya tahu Selly menjadi asisten Mr.Gabriel karena kemampuannya, bahkan saya sendiri yang merekomendasikannya." Bu Sandra tersenyum lebar dan kata-katanya makin membuat Selly terkejut, jadi bu Sandralah yang merekomendasikannya menjadi asisten Gabriel?  

Bu Sandra lalu berbalik menghadap Selly menatap penuh permintaan maaf,   "Tetapi kemudian saya iri kepadamu Selly jadi saya menyebarkan rumor tak sedap antara kau dan Mr.Gabriel dan itu hal yang sangat salah,lama-lama saya menyadarinya..... Saya sungguh yakin bahwa hubunganmu dengan Mr.Gabriel adalah hubungan yang profesional, semua gosip dan rumor yang beredar itu adalah kesalahan saya, jadi sekarang, di hadapan semua orang, saya ingin meminta maaf kepadamu, Selly." Bu Sandra mengulurkan tangannya, tampak sungguh-sungguh serius.  

Sementara itu Selly masih ternganga bingung. Wajah-wajah di ruangan itu juga sama terkejutnya...   Dan Selly menatap ke arah tangan bu Sandra yang terulur, lalu ke wajah bu Sandra yang tampak menyesal.  

Another 5%Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang