Another 5% Part 13

20K 1.1K 41
                                    

Marco membawanya ke sebuah lapangan yang luas dan sepi. Entah darimana lelaki tua itu bisa menemukan tempat ini. Marco tampak misterius. tetapi entah kenapa Rolan merasa bisa mempercayainya. Lelaki ini sepertinya memang sudah ditakdirkan untuk membantunya.  

"Kenapa kau membawaku ke lapangan luas seperti ini?"  

"Karena saya akan membantu anda membangkitkan kekuatan anda. Kekuatan otak yang saat ini ada di dalam tubuh anda, yang dilimpahkan oleh tuan Matthias kepada anda, belum terbangkitkan sepenuhnya, sifat alaminya memang akan membuat tubuh anda sembuh dan memperbaiki dirinya sendiri dengan cepat...." Dan kemudian, tanpa diduga, dengan gerakan secepat kilat, Marco menghujamkan pisau yang entah diambilnya darimana ke dada kiri Rolan.  

Rolan terbelalak, pucat menatap Marco, merasakan nyeri yang menghujam ke jantungnya. Dia menunduk dan melihat ke arah pisau yang menancap di dadanya, membuat darah segar langsung merembes ke kemejanya,   

"Apa yang kau...." sebelum Rolan menyelesaikan kalimatnya, dengan dingin dan tanpa ekspresi, Marco mencabut pisau itu dari dada Rolan, sebuah gerakan yang cepat dan menyakitkan.  

Rolan mengerang ketika darahnya menyembur dari jantungnya, keluar dari lubang menganga yang ditinggalkan oleh bekas tusukan pisau itu.   Kenapa Marco menusuknya? dan kenapa sekarang lel;aki itu hanya berdiam diri saja dan mengamatinya? dan kenapa.........Rolan tidak merasa sakit?  

Rolan menunduk, menyentuh dadanya, kemejanya basah dan lengket oleh darah yang bebau anyir, tetapi dadanya tidak sakit. Dengan penasaran Rolan membuka kemejanya, memeriksa lukanya.... dan dia terpana.   Di balik darah yang membasahi dadanya, tidak ada apa-apa di sana. tidak ada bekas luka setitikpun. Padahal jelas-jelas dia merasakan pisau itu menembus dadanya dan darahnya menyembur keluar....tetapi di balik darah itu, tidak ada apapun di kulit dadanya, tidak ada luka apapun, seakan tubuhnya menyembuhkan diri dengan begitu cepatnya.  

Rolan masih ternganga sambil menatap ke arah Marco, sekarang dia mengerti kenapa Marco menusuk dadanya tiba-tiba, lelaki tua ini ingin menunjukkan secara langsung betapa kuatnya tubuh Rolan sekarang.  

"Inilah kekuatan anda tuan Rolan, karena itulah anda sembuh dari penyakit anda. Tuan Matthias tidak melanggar aturan semesta dengan membuat anda sembuh, karena kesembuhan anda bukan berasal dari kekuatan tuan Matthias, kesembuhan anda dikarenakan tubuh anda memperbaiki diri sendiri setelah kemapuan otak anda diaktifkan hingga maksimal 95%. Anda tidak bisa terluka, anda tidak bisa sakit... bahkan anda tidak bisa mati, umur anda akan berhenti di usia tigapuluh tahun.."  

Berhenti di usia tiga puluh tahun....? Tunggu dulu ! Jadi bagaimana dengan Selly? apakah beberapa tahun nanti,  Selly akan menua, sementara dia berhenti di usia tiga puluh tahun??  

Marco sepertinya tahu apa yang ada di benak Rolan, "Itu mungkin bisa disebut takdir sang pemegang kekuatan. Sebagai ganti kekuatan yang sangat besar, sang pemegang kekuatan harus rela menanggung hidup sendiri, tetap muda dan melihat orang-orang yang dikenalnya menua, lalu mati satu persatu."  

Mata Rolan menajam, "Aku tidak mau mengalami itu, Marco."  

Marco membalas tatapan Rolan, sama sekali tidak mundur, "Anda harus menanggungnya tuan Rolan, karena anda sudah menerima kekuatan itu dari Tuan Matthias. Apakah anda tidak pernah berpikir? Kalau saja otak anda tidak diaktifkan hingga 95% oleh Tuan Matthias, mungkin anda sudah mati duluan dan meninggalkan orang-orang yang anda cintai?"  

Dua pilihan. Rolan tertegun. Selalu ada dua pilihan ketika kita mencintai seseorang, dua pilihan yang muncul karena semua manusia pasti mati. Pilihan itu adalah meninggalkan atau ditinggalkan, Seorang kekasih yang mencinta, pasti akan lebih memilih meninggalkan lebih dulu jika menyangkut kematian, sehingga dia tidak akan menanggung kepedihan karena ditinggalkan oleh yang tercinta.  

Another 5%Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang