Another 5% Part 16

19.5K 1.2K 74
                                    

"Kalau sampai tuan Rolan memberikan darahnya kepada nona Sabrina, maka anda harus berhenti memberikan darah anda kepadanya."  

Gabriel menoleh, mengernyit mendengar perkataan Carlos, "Kenapa?"  

"Karena belum pernah ada dalam sejarah, dua orang pemegang kekuatan yang berlawan memberikan darahnya untuk satu orang manusia. Hal ini memang tidak tercatat di buku aturan alam semesta, dan tidak dilarang, tetapi saya mengkhawatirkan efeknya kepada nona Sabrina. Saya takut akan terjadi hal yang ekstrim." Carlos menyambung dengan sungguh-sungguh.  

"Seperti Sabrina bisa langsung mati?" Gabriel menyela, ada nada sinis dalam suaranya.  

Tatapan Carlos tampak penuh spekulasi, "Atau malah sebaliknya, nona Sabrina bisa sembuh total."  

Gabriel mengernyit tidak suka, "Aku tidak suka kemungkinan itu. Aku lebih suka Sabrina dalam kondisinya yang sekarang, sakit dan tidak berdaya. Dalam kondisi sakit, dia sudah begitu mengganggu, apalagi kalau sembuh."  

Dengan takut-takut Carlos bergumam, "Tetapi dia adik sedarah anda."  

Gabriel terkekeh, "Lalu kenapa?" Tatapannya berubah menjadi tajam dan kelam, "Karena dialah aku kehilangan ibuku, kalau mama tidak menyerap rasa sakit Sabrina dia tidak akan meninggal secepat itu karena kanker ganas yang diserapnya dari Sabrina.."  

Seketika itu juga Carlos memilih mundur. Gabriel selalu berubah menjadi begitu menakutkan ketika membahas ibunya. Anabelle adalah perempuan yang kuat, sebagai pengabdi pada sang pemegang kekuatan, Carlos pernah mengabdi kepada Anabelle, juga pada nenek Anabelle.....dan dia memang sangat menyayangkan kematian Anabelle....  

Karena kematian Anabelle mengubah segalanya. Mengubah Gabriel dari anak kecil lemah yang dipaksa menerima kekuatan besar, menjadi sosok yang penuh dendam... dendam yang membuatnya ingin menghancurkan kekuatan terang.  

Gabriel masih merenung, kemudian dia menatap Carlos tajam,

"Rolan sudah dibuka kekuatannya oleh Marco bukan? seharusnya dia bisa membaca pikiran Sabrina, kenapa dia bisa tertipu begitu dalam oleh tampilan lemah Sabrina hingga rela memberikan darahnya?"  

Carlos mengangkat bahunya, "Mungkin karena alasan sentimentil yang menutupi kekuatannya, anda tahu, tuan Rolan masih baru menggunakan kekuatannya, dia masih belajar... dan kadang-kadang emosinya masih menutupi kekuatannya. Lagipula Sabrina sudah berpengalaman."   

"Apa maksudmu?" Gabriel mengangkat kepalanya, tampak tertarik.  

"Bukankah kadang-kadang nona Sabrina bisa menutupi pikirannya? Seperti yang dipelajarinya dari ibu anda bertahun-tahun yang lalu. Kadang-kadang dia bisa menutupi pikirannya dari anda bukan? sehingga anda harus memaksanya?"  

Gabriel teringat ketika dia harus memaksa Sabrina berbicara dengan membakar dahi Sabrina menggunakan kekuatan panasnya melalui telunjuk tangannya.

Ya. Sabrina kadang-kadang bisa menutupi pikirannya hingga tak terbaca, bukan tak terbaca sepenuhnya, hanya tertutup kabut.  

Pada Akhirnya Gabriel tersenyum sinis.  

"Sebenarnya aku berencana menyingkirkan Sabrina karena menggangguku, tetapi aku berubah pikiran. Biarlah Sabrina menjadi ujian bagi si pemegang kekuatan terang. Ujian bagi cinta sejatinya, karena kalau dia bisa dengan mudahnya tergoda oleh tipuan Sabrina, berarti cintanya kepada Selly tidak sedalam itu."  

***   

  "Sudah siap?" Rolan menunggu di pintu, menoleh dan tersenyum menatap Selly yang tampak cantik dengan sweater hijau muda dan rok panjang warna cokelat. Dengan lembut Rolan menyentuh dahi Selly,  

Another 5%Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang