Bagian 21

15.4K 423 3
                                    

"Izinkan aku menjemput impian..

Meski aku yakin hati ini harus berbalut rindu..

Percayalah hanya dirimu lelaki yang mengisi penuh hatiku

Menyandra setiap hati lain yang berusaha merapat

Setiap malam aku akan kirimkan satu kontainer uangkapan CINTA dalam tiap bait do'a malamku

Agar engkau dan aku yang kini melebur menjadi KITA terhubung dalam asa dan mimpi yang sama

ANA UHIBBUKA FILLAH aku mencintaimu karena Alloh SWT

(Seni Hayati, Bandung 2015)

Pagi ini disela-sela sarapan Jalal minta izin pada keluarga tante Firna untuk mengajak Jodha tinggal di Hotel untuk beberapa hari selama dia di Jepang..tante Firna dan om Yusuf mengizinkan, mengerti akan privasi yang di inginkan Jalal dan Jodha, hanya Hafiz yang kelihatannya ngotot

"Kenapa kalian tidak tinggal disini saja?..paling tidak aku bisa meledekmu tiap pagi" celetuk Hafiz sambil tertawa jail ke arah Jalal yang kini sedang memelotoyinnya..sedangkan Jodha tersenyum malu-malu dengan pipi merona seperti tomat ranum, terlebih teringat tragedi kissmark yang membuta Jalal harus mengenakan syal di musim semi.

"Klo disini aku tak tahan dengan adanya makhluk tengil sepertimu Fiz" Jalal menimpali, di sambut seringai Hafiz yang tanpa dosa

"Jo..klo Jalal kasar padamu kau lari saja..pintu kamarku selalu terbuka untukmu" ucap Hafiz, ujung matanya melirik Jalal.

"Tenang saja Fiz..istriku masih bisa mentolerir prilaku kasarmu..lagian lari padamu sepertinya itu alternatif terakhir yang akan di pilih Jodha jika seluruh laki-laki dibumi telah musnah dan tinggal kamu seorang..iya kan sayang"

Jodha mencengkram lutut Jalal yg duduk disampingnya..sebaigai alarm akan bahasa Jalal yang keterlaluan. Jalal meletakan tangannya diatas jemari Jodha tanda merespon signal alarm.

Seperti biasa tante Firna selalu Jadi penegah perang mulut anatara Jalal dan Hafiz

"Tentu saja Jalal silahkan..Jodha kan istrimu, apalagi tante dengar dari ammijanmu katanya kalian belum sempat bulan madu"

***

Selesai sarapan Jalal dan Jodha kembali ke kamar berkemas pakaian Jodha seperlunya..mengingat sulit menemukan kostum Jodha di negeri sakura ini, baju gamis yang tidak memperlihatkan lekuk tubuh beserta hijab lebar khas Jodha.

"Sayang kita belum menelepon amijan"

Jalal membuaka laptop dan segera menghubungi ammijan..

"Assalamu'alaikum ammiku sayang"

"Wa'alaikumsalam..kamu berseri-seri sekali adakah yg membuatmu bahagia?"

"Sepertinya permainan ammi sudah the end..Alloh tidak ingin melihatku terlalu lama menderita..aku menemukan Jodhaku mi" suara Jalal terdengar ber api-api

"Wow..jadi kalian sudah ketemu?..sudah baikan?" ammijan terlihat sumringah

"Hemm..ya..kami menginap di rumah tante Firna..ammi bicara langsung saja sama Jodha"

"Ammi...aku kangeen" suara Jodha manja merajuk pada ammijan

"Ammi juga kangen sayang..rasaya ammi pengin segera bertemu dengan mu..ingin segera mendengar cerita pertemuanmu dengan Jalal..kalian tidur bersama kan..dan bagaimana dia meluluhkan hatimu?" muka Jodha memerah mendapat pertanyaan dari ibu mertuanya, Jalal segera mengambil alih

Ana Uhibbuki FillahWhere stories live. Discover now