Chapter 1: Kehidupan SMA ku harus lebih baik!

3.5K 126 2
                                    

HAPPY READING AND SORRY FOR TYPOS

000

7 tahun yang lalu.

"Ya tente yaa? Masukkin Nai kesekolah tante itu yaa?" tanganku meraup tangan Tante Rina. Kali ini tidak boleh gagal.

"Memangnya kenapa sih Naina? Kamu niat banget masuk sekolah itu" Tante Rina melepas tanganku. Kembali memasak.

Hari ini aku kembali mengunjungi rumah Tante Rina. Setelah ujian nasional sebulan yang lalu, aku selalu memanfaatkan libur panjang ini untuk merayu Tante Rina agar aku bisa masuk sekolahnya.

Tante Rina adalah adik mamaku, sekaligus kepala sekolah di salah satu SMA swasta di Jakarta. Indonesia Japan International Highschool.

Seperti namanya, sekolah ini sekolah yang didominasi oleh orang-orang Jepang dan keturunan-keturunan Jepang di Indonesia. Karna aku tidak mempunyai darah Jepang dalam diriku, sepertinya agak sulit mesuk ke dalam SMA itu. Masuknya sih gampang tinggal melawati gerbang sekolah udah masuk, jadi maksudku agak sulit jadi siswi disana. Apalagi aku bukan orang-orang jenius yang bisa masuk sekolah itu dengan test. Lihat saja tulisanku tadi itu, aneh kan?

Jadi aku harus membujuk Tante Rina agar bisa menjadi salah satu siswi disana.

"Hey! Tante nanya kenapa kamu mau SMA tante kamunya malah bengong sih?" Tante Rina menepuk pundakku.

"Itu Tante, kan Nai suka budaya Jepang gitu, jadikan kalo Nai satu sekolahan selama tiga tahun di SMA yang penuh orang Jepang kan Nai jadi lebih mengenal dan merasakan budaya Jepang lebih dekat" jawabku sambil menangkupkan kedua tangan.

"Ah lebay kamu Nai!" tante mengibas-ngibaskan tangannya yang bau bawang putih didepan mukaku. Aku mengerucutkan mulutku melihat Tante Rina yang seakan tak peduli dan tetap asik memasak.

Kalau jujur sebenarnya aku memilih melanjutkan SMA ke IJIS karna aku ingin mempunyai kisah cinta seperti anime-anime Jepang yang ku tonton. Bertemu dengan cowok yang tampan , memilki hati yang baik, melindungiku, bla,bla,bla.

Tah aku sadar semua impian itu hanya ada dalam anime, film, manga, dan dorama yang ku tonton.

Tapi apa salahnya mencoba?.

"Gini aja, pendaftaran di sekolah Tante itu lusa dibuka. Kamu daftar aja dulu nanti selanjutnya Tante yang urus" Tante Rina menatapku tersenyum. Aku membulatkan mata, melotot maksudnya.

"Serius tante?" aku masih tak percaya Tante Rina setuju. Karna yang aku tahu Tante Rina itu keras kepala banget.

"Tapiii kamu mesti bantu Tante dulu, tolong kesupermarket yang ada disimpang tiga di depan ya? Beliin Tante bahan ini" tante Rina menyerahkan selembar kertas dan uang seratus ribu kepadaku.

"Sip, oke Tante" aku mengambilnya dan bergegas pergi.

"Ingat Naina yang disimpang tiga!" seru tante Rina mengingatkanku lagi.

Ada alasan kenapa Tante Rina mengingatkanku, karna aku memang gampang lupa dengan yang berhubungan arah ataupun tempat.

" iya Tante, Naina inget kok!" sahutku.

IJIS I'M COMIIINNNNNGGG

***

Kacang almond oke, butter oke. Oke semua oke. Tunggu, kayaknya tadi aku ngeliat coklat enak nih.

Aku berjalan mundur ke lorong coklat yang baru saja kulalui.

BRUKK

Badanku dangan enaknya jatuh kelantai, tanganku terlepas dari troli belanjaanku. Sepertinya aku menabrak seseorang.

Sweet TrapWhere stories live. Discover now