Chapter 3

224K 10.1K 337
                                    

Ayo vote dulu sebelum baca!






Udah belum?







Ok kalau sudah, selamat membaca...





Keira melangkahkan kakinya keluar dari area sekolah. Hari ini ia memutuskan untuk jalan kaki pulang, hitung-hitung olahraga pikirnya. Tadi Anna sudah mengajak ia untuk pulang bersama namun ditolak mentah-mentah oleh Keira. Ia bahkan sampai berbohong ketika Anna berusaha keras membujuknya untuk naik di mobil cewek itu.

Di perjalanannya, ia merasa ada yang aneh, seperti ada yang mengikutinya. Keira berusaha cuek, mungkin hanya perasaannya saja. Hingga ketika ia berada di jalan yang lumayan sepi, Keira tetap merasa ada seseorang yang mengikutinya. Keira memberanikan diri untuk berbalik dan betapa terkejutnya Keira melihat sosok dibelakangnya.

Cowok itu memamerkan senyum tiga jarinya membuat dahi Keira terkerut bingung.

"Kenapa lo baru balik badan?" Gue dari tadi nunggu lo tapi lo-nya nggak balik-balik juga," gerutu si cowok.

Keira bergeming hingga ia bertanya dengan ragu-ragu, "Umm lo Aldo kan?"

"Iya. Dua juta rupiah dipotong pajak! Selamat buat Anda!" canda cowok itu.

"Lo kenapa ngikutin gue? Rumah lo bukan di daerah sini, kan?"

"Gue pengen aja, nggak boleh ya?" jawab Aldo santai dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celananya.

"Bukan gitu, aduh gimana ya? Yaudah deh." Kedua anak manusia itu berjalan beriringan, sepanjang jalan mereka hanya diam tanpa ada percakapan sedikit pun namun Keira sadar kalau Aldo sering curi-curi pandang ke arahnya, tapi ia berusaha untuk mengabaikannya.

Sebenarnya apa yang cowok itu lakukan? Kenapa tiba-tiba begitu?

Kenapa sekarang Keira dikelilingi cowok sejenis Aldo dan Alvaro? Huh kalau sampai siswi-siswi di sekolahnya tahu ia pernah diantar sama dua cowok eksis nan populer, maka habislah dia. Bisa saja dia akan menjadi sasaran bully.

"Ini rumah lo?" tanya Aldo begitu Keira menghentikan langkahnya di depan sebuah rumah.

"Iya ini rumah gue, lo mau mampir dulu?" Aldo melihat jam tangannya sejenak.

"Gak usah deh, soalnya gue ada janji sama temen. Lain kali, deh."

"Yaudah gue masuk ya."

"Oke."

Keira berbalik masuk ke dalam rumahnya. Dalam hati ia bersyukur kalau Aldo menolak tawarannya. Tadi itu Keira hanya berbasa-basi.




Aldo melangkah menjauh meninggalkan rumah Keira, baru beberapa meter berjalan, langkahnya terhenti saat melihat Alvaro yang berdiri tidak jauh dari hadapannya. Aldo menyeringai dan melangkah kembali mendekati cowok itu.

Sweet and Sour Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang