#5 will you?

24.3K 2.3K 179
                                    

Part 5 nya dibaca ya ;)

-

-

Haaaaa haaa yeee~
Please don't see. Just a boy cought up in dreams and fantasies.
Please see me. Reaching out for someone i can't see.
Take my hand let see where we wake up tomorrow, best laid plans sometimes are just a one night stand. I'd damned cupids demanding back his arrow, so lets get drunk on our tears
And, god.. Tell us the reason a youth is wasted on the young, its hunting season
and the lambs are on the run searching for meaning, but we are all lots stars, trying to light up the dark~

Nyanyian itu melantun indah begitu saja dari mulut jungkook. Dia bilanh itu adalah lagu kesukaanya.

Oh tuhan... Indah sekali.

Dan semenjak itu, lagu lost stars sering diputar di dorm. Itu kerjaan suga hyung dan rapmon hyung. Mereka senang sekali mengulang-ngulang lagu itu berkali-kali.

"Jungkook membuatku menyukai lagunya." ucap rapmon hyung. Dan aku setuju, aku juga menyukai lagu itu.

"Aku baru kali ini menyukai lagu ballad mendayu-dayu seperti ini. Jungkook berhasil." gumam suga hyung.

-

-

"Jungkook-ah, mari suatu saat kita berduet." ajakan jimin membuat jungkook sedikit terkesiap lalu tersenyum dengan mengangkat dagunya angkuh.

"Tidak hyung aku akan berduet dengan rapmon hyung nantinya."

tolakan jungkook membuat jimin berteriak kesal.

"Yaaaaaak jeon jungkook!! Beruntung kau ku ajak berduet. Dulu saja suga hyung memaksaku untuk menyanyikan lagu buatanya." ucap jimin menjadi-jadi.

"Yaaakk jiminie. Kenapa kau membentaknya? Ia hanya ingin berduet dengan ku." timpal rapmon hyung. Jungkook merasa menang dan berdiri dibelakang tubuh tinggi rapmon hyung.

"Aku akan membuatmu berduet dengan ku jungkoookkkiee." jimin menakuti anak itu sambil mengejarnya.

Semenjak malam 2 minggu yang lalu, insiden ayam goreng itu. Jungkook benar-benar berubah. Ia sama sekali tak seperti orang asing lagi bagi kami.

"Tae-hyung. Jauhkan jimin hyung dari ku." rengek jungkook yang berlari ke arah ku, kini ia berada dibalik punggungku, untuk berlindung dari kekejaman jimin si sassaeng fans.

"Yakkk jimin! Apa yg kau lakukan padanya?" bentakku pada jimin membuat ia semakin bersemangat mengganggu adik kecil kami itu, jungkook.

"Yaaakk jungkookk. Kau salah cari tempat perlindungan. Taehyung takut padaku. Kau salah. Kesini kau. Kalau tidak akan aku peluk kau sepanjang hari." ancam jimin sambil menahan tawa.

Ia melayang-layangkan tangannya menjangkau jungkook dibelakang punggungku, sedangkan aku menangkisnya.

Yakk!

"Hyung, jimin hyung membuatku merinding." bisik nya tepat ditelingaku. Dan Itu membuatku tertawa, ia benar-benar takut di ganggu jimin setiap saat.

"Stop!" jungkook berteriak membuat jimin berhenti dari kegiatanya.

"Hyung, aku mau kekamar mandi sebentar." ucap jungkook berlari sekencang-kencangnya kekamar mandi sebelum dijangkau jimin yang buas.

"ia sangat lucu kan?" tanya jimin gemas. Aku tersenyum. Iya, memang benar.

-

-

Jimin terlihat menunggu jungkook keluar dari kamar mandi. Sedangkan aku sibuk dengan kuku kelingking kakiku yang terlihat sangat kecil dan membandingkannya dengan kuku hyung-hyung ku yang lain.

"Omo... Kuku ku tidak normal hyung. Ini aneh aku harus ke dokter. Apakah bisa kuku kelingking kaki dioperasi plastik? Hyung aku bisa prustasi." protesku pada suga hyung yang jelas tak perduli akan peduli sama sekali.

"Hyung!! bisa kah kau peduli sedikit saja pada kuku kelingking kakiku yang malang ini?!!" teriak ku pada suga hyung.

"Yaakk taehyung. Salahkan kuku ibu jari kakimu. Ia memakan kuku kelingking kaki mu itu. Berhenti menggangguku!"

itu sontak membuatku menatap kuku ibu jari kaki ku. Ya, ia tampak besar dan sehat. Itu tidak adil. Mulai sekarang aku membecinya. Kuku ibu jari kaki ku. Egois.

Sesaat, Perhatianku sekarang teralihkan kearah pintu kamar mandi yang terbuka. Jungkook keluar membuat wajah jimin berubah senang.

"Jungkook-ah." panggil jimin mendekat.

"Stop!!" jungkook memperingati untuk berhenti dengan tanganya yang ia julurkan tegas kehadapan jimin.

Jungkook kemudian memegang kepalanya, ia terduduk lemas. Aku mulai mengambil ancang-ancang berdiri untuk menolongnya.

"Jungkook-ah. Apa kau baik-baik saja?" tanya jimin. Aku menatapnya cemas, berbeda dengan suga hyung yang sibuk dengan kesendiriannya.

"Siapa kau hyung? Kau siapa? Aku siapa?" ucapnya silih berganti menunjuk jimin, aku dan hidungnya.
Aku memperhatikan tingkahnya yang membuatku ingin sekali tertawa.

"Hyung, aku benar-benar lupa siapa dirimu, aku harus tidur. Mungkin saja aku nanti akan ingat. Ya hyung?" jungkook berdiri dan melangkah masuk kekamar.

Jimin Tampak cemas. "Jungkook apakau baik baik saja? Istirahatlah dan ingat aku nde?"

"Ada apa dengan dia? Apa dia sakit?" tanya jimin yang polos pada ku.

"Pabo-ya. Kau baru saja di bodohi olehnya."

Ucapku pada jimin yang benar-benar bodoh campur polos. Ia dibodohi bocah 16 tahun, itu sangat memprihatinkan.

"Yaaaakkk jungkooookkkk"

Lanjut ya ke part 6.

Our Jungkook (bts fanfiction)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora