Bab 17

8.1K 258 1
                                    

Siang ini Shinta dan Hanako di kejutkan oleh kedatangan Riza dan Halim yang tiba-tiba datang kerumah Shinta.
Melihat kedatangan mereka berdua membuat Banyak pertanyaan yang muncul di benak Hanako. kenapa Riza bisa bersama sahabat nya dan untuk apa mereka datang ke sini.
Tatapan yang di berikan Hanako bukan lah tatapan senang melain kan tatapan murka pada mantan kekasih suami nya ini.
Terlebih saat mengetahui bahwa Riza dalang utama yang membuat usaha mama nya hampir gulung tikar.
Bedahal nya dengan Shinta yang menyambut hangat kedatangan Riza juga Halim.

"Udah lama banget tante ngga ngeliat kamu main kesini, dan tiba-tiba kamu datang membawa wanita." halim menggaruk kepala nya, tetapi arah pandang nya menjurus ke Hanako.

"Iya tante, tante apa kabar ?"

"Yah seperti yang kamu liat lah," Ucap Shinta "Nako, kamu kok tumben diem aja biasa nya kalau Halim datang kamu paling heboh." Tanya Shinta. Hanako yang semula duduk di sebalah Shinta kini tiba-tiba menjauh menjaga jarak nya dengan Riza.

"Lagi malas mau nyapa mah." jawab Hanako, Shinta hanya menggeleng kepala.

"Siapa gadis cantik yang kamu bawa ini lim, ngga mau ngenalin sama tante." tiba-tiba rasa gugup menyelimuti hati Riza. Kedatangan nya yang di sambut hangat oleh Shinta membuat ia sangat merasa bersalah menjadikan Shinta sebagai kambing hitam dalam urusan pribadi nya.

"Dia temen deket Halim tante, cantik gak ?" mendengar ucapan Halim, Hanako langsung menganga lebar ingin rasanya ia menarik Sahabat nya jauh-jauh dari ular berbisa itu.

"Lim lo gak salah pilih ?" Hanako mulai angkat bicara tatapan nya masih tetap sinis pada Riza.

"Gue kesini mau melurus kan sesuatu Nako." pandangan nya beralih ke Riza. seakan mengerti arti tatapan nya Riza mengangguk pelan.

"Tante aku Riza Chairani, pemilik Chairani Bridal," Senyum yang tadi menghiasi wajah Shinta hilang perlahan. Hanako masih bingung dengan ucapan Riza, untuk apa dia memberitahu bahwa dia pemilik WO baru nya Emosi nya sedikit tersulut.

"Aku mau minta maaf sama tante juga Hanako, karna udah ngerebut semua pelanggan tante." Riza menarik nafas nya dalam-dalam berusaha bersikap tenang. "Dan aku kesini mau ngembalikan semua clint tante juga mau nyerahin WO aku ke Hanako." Bukan Hanya Shinta yang terkejut Hanako pun begitu, apa yang ngebuat Riza tiba-tiba minta maaf dan menyerah kan usaha nya pada Nako itu pertanyaan penting, Nako menatap tajam ke Halim dia pasti tau banyak mengenai peristiwa ini, kalau tidak buat apa dia datang bersama Riza dan sejak kapan mereka mulai akrab.

"Maksut kamu ?" Shinta belum mengerti sepenuh nya maksut dari perkataan Riza.

"aku menghasut semua pelanggan tante agar mereka memakai Jasa kami dan kami juga menjatuh kan harga pasaran sampai 50% sehingga semua pelanggan tergiur dengan penawar yang kami berikan." Suasana menjadi Hening, Hanako masih diam di tempat fikiran nya melayang entah kemana. Shinta tersenyum tangan nya mengelus rambut lurus Riza.

"Terima kasih sudah mengembalikan semua nya dan sudah berani jujur dengan kami." Kali ini Riza dan Halim saling menatap, lebih tepat nya tatapan terkejut. Mereka fikir pengakuan yang dibuat Riza akan membuat Shinta marah dan murka tetapi malah sebalik nya.

"Tante ngga marah sama aku, aku kan udah jahat sama tante, kok tante malah makasih." rentetan pertanyaan terlontar begitu saja.

"Malah tante seneng kamu mau jujur sama tante dan dengan berani datang kesini menceritakan semua nya," tutur Shinta "ngga semua kejahatan akan di balas dengan kejahatan sayang." butiran bening itu tiba-tiba lolos di wajah Riza dengan cepat iya memeluk wanita setengah baya yang berada di sebelah nya.

"Makasih ya tante." shinta mengangguk pelan sambil membalas pelukan Riza.

Setelah berpelukan dengan Shinta, Riza berpindah posisi dekat Hanako. Riza menggenggam erat tangan Hanako berharap Nako memaafkan kesalahan nya.

BERTAHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang