▶️ 4. Halloween party

Mulai dari awal
                                    

"Baik, terimakasih sebelumnya." Keenan berjalan keluar rumah menuju garasi mobil. Ia membuka knop pintu mobip kemudian mendudukkan tubuhnya pada jok mobil berwarna hitam itu, tangannya mbgeluarkan ponsel pintar miliknya dari saku celananya dan mengirimkan pesan pada temannya.

Group line

KeenanA : woy, cabut yuk!

FarishG : kuy! Kemana?

KeenanA : mall, beli perlengkapan party tar malem.

BobyC : lo sehat kan Nan? Ga kesambet lo?

AdamR : iki ono opo toh? Loh Nan, lo mau ke mall?

KeenanA : monyedh kalian. Aseli! Mau nggak! Kalo nggak yaudah gue berangkat sekarang, kalo iya gue jemput.

BobyC : gue sih oke oke aja, mau beli jas baru sih. Biar yayang caniya makin klepek klepek, hahaha.

FarishG : itu mah harapan lo Bob! HAHAHA

BobyC : yatae lo. Awas lo, gue ceburin ke kolam tar lo.

KeenanA : ok, gue kerumah lo Bob

FarishG : lah aing naik apaan:(( jemput dong

AdamR : lho? Mobilmu kemana Rish?

FarishG : ada sih, hemat bbm:( bokek nih, belom di transfer duit sama daddy. HAHAHA

BobyC : bareng Adam aja lo.

Keenan menutup aplikasinya dan menjalankan mobilnya menuju rumah Boby, mobil berwarna silver itu berjalan mulus membelah jalanan ibukota Jakarta ini. Setelah sampai ia segera turun dan menemui Boby.

Veranda berjalan dengan kakaknya, kakinya melangkah mencari dress yang akan ia kenakan, sementara Rey, ia hanya pasrah mengikuti kemana kaki adiknya itu melangkah. "Kak, kakak gamau beli kemeha baru?." Tanya Veranda.

"Emm, boleh deh. Kamu pilihin ya." Ve mengangguk, matanya tertuju pada sebuah kemeja yang ada di depannya tangannya menyentuh kemeja itu bersamaan dengan sebuah tangan besar tersebut. Ve mengadahkan kepalanya melihat siapa pemilik tangan itu. "Lo!?." Tukasnya cepat.

"Ngapain lo di sini?." Imbuh Ve. "Heh sarap ya lo. Ini mall, tempat umum. Siapapun bisa kesini, lo gapunya hal ngelarang gue." Jawab Keenan

"Ve?." Panggil Rey. "Ada masalah apa ya mas?." Tanya Rey pada Keenan, Keenan menatap laki laki di hadapannya itu.

"Urusin cewe lo, gue heran aja. Lo cakep kok mau sama singa kaya dia, serem." Mendengar ucapan Keenan kaki Ve terangkat dan menginjak sepatu sneakers milik Keenan. "Aw! Sialan, apa salah gue." Keenan meringis kesakitan memegang kakinya

"Ve, jangan gitu. Yaudah mas, saya minta maaf. Kalau gitu saya permisi." Rey menarik lengan Ve keluar butik itu. "Ih kak Rey! Kenapa di seret! Lagian aku belum seelesai urusannya sama orang itu!." Dengus Ve kesal.

"Kamu jangan gitu, nanti jadi cinta loh? Hahaha. Lagian kayanya kamu dendam banget sama anak laki laki tadi, dia siapa?."

"Itu musuh aku kak! Apaan badan gede banget kaya paus!." Ve mengerucutkan bibirnya dan bersedekap tangan.

"Yaudaj kita cari di temapt lain ya, yuk!." Rey mengacak acak rambut Veranda.

---

Siang berganti malam. Party akan di adakan pukul sepuluh nanti, namun semua murid biasanya sudah berada di sekolah sejam pukul sembilan, ya sekedar berkumpul dengan teman atau berfoto bersama, selfie. Keenan merapikan kembali tuxedo yang ia kenakan, sebenarnya karna ini adalah halloween party seharusnya ia memakai costume lain, namun sudah tiga tahun ini ia memang tidak pernah memakai costume yang aneh aneh. Ia lebih memilih memakai kemeja yang di balut jas atau hanya menggunakan tuxedo seperti malam ini. Agar memperlihatkan kesan halloween ia di bantu pembantunya memakai make up halloween, ia menyaut kacamata miliknya yang tergeletak di atas nakasnya dan memasukkannya ke dalam sakunya, tangannya megambil kunci mobil dan segera turun menju tempat party. Keenan menuruni tangga tumahnya, sesekali tangannya merapihkan tuxedonya, melihat Sinka, terlintas ide jahil di pikirannya, ia berjalan ke belakang sofa dan menepuk pundak kecil Sinka. "Hello!." Ucapnya mengagetkan Sinka.

I Love my BMX BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang