empat; awal

4.1K 327 11
                                    

Pelangi berhenti di salah satu meja kantin. Ia mendudukkan bokongnya dengan kasar. Steffi dan Bella yang sedang asik memakan makanan mereka menautkan alisnya.

"Napa lu?" tanya Bella.

"Bonyok gue. Masa mereka malah pengen gua di anter jemput sama si Iqbaal," ucap Pelangi.

"UHUK!" Steffi yang sedang meminum milkshake nya tersedak. "Demi apa?"

"Kok bisa?" lanjutnya.

"Gak tahu. Duh pusing gueee," Pelangi menenggelamkan kepalanya di lipatan tangannya.

Brkk...

Terdengar suara geseran kursi tepat disebelah Pelangi. Pelangi malas mendongak, karena ia benar-benar lelah.

"Geseran dong.." pinta orang itu.

Pelangi dengan cepat mengangkat kepalanya saat mendengar suara orang itu.

"NGAPAIN LO!?" yak. Suara Pelangi yang toa nya setengah mati keluar.

"Suara lu kayak apaan tau," komentar orang itu.

Pelangi menarik nafasnya, lalu membuangnya perlahan. "Lo dan temen-temen lo ini ngapain kesinii?? Haahh??"

"Numpang duduk lah,"

"Kan banyak kursi kosong." balas Pelangi tidak terima.

"Tapi gue maunya disini," balas Iqbaal dengan senyuman dipaksakan.

Pelangi memutar matanya lalu menyenderkan tubuhnya ke sandaran kursi.

Si Bella ama Steffi mah enak seneng ada si Kak Bian ama Kak Tyo. Lah gua, si Iqbaal, Anak Syaiton, kesal Pelangi didalam hatinya.

"Kak Tyo, kakak lomba Muharram ikut apa?" tanya Bella berbasa-basi.

Tyo menelan terlebih dahulu roti bakarnya. "Ya kayak biasanya, tahfidz."

"Kalo kak Bian?" tanya Steffi.

"Adzan lah," jawab Bian acuh.

Oh ya, Bian dan Tyo memamg dipanggil kak, karena mereka adalah kakak kelas. Tyo kelas XI, dan Bian kelas XII.

Iqbaal berdehem. "Gue gak ditanyain gitu?"

Kode.

"Gak penting," jawab Pelangi. Iqbaal menatap Pelangi datar. "Apa lo liatin gue kayak gitu."

"Galak banget, mak. Ntar pada takut loh. Iihhh," Iqbaal bergidik jijik.

Pelangi beranjak dari duduknya. "Bodo amat!" ucapnya lalu pergi meninggalkan meja itu.

Sambil berjalan, Pelangi memikirkan sebuah hal. Iqbaal kan sahabatan sama Kak Bian dan Kak Tyo yang notebenenya itu kakak kelas yang paling jago di bidang agama. Tapi ngapa tu anak berandalannya naudzubillah yak?

Kak Bian; jago Adzan sama Futsal. Orangnya cool, cuek gitu tapi asik.

Kak Tyo; hafalan tahfidz nya beeuhhh.. Bukan main. Gak ada tandingannya. Nilai tahfidznya A terus. Orangnya gak cuek, justru lebih Ramah.

Iqbaal? Anak Syaitonirodzim.

Pelangi terkekeh mendengar kata batinnya. Tak sadar ia sudah sampai dikelasnya.

Pelangi duduk di bangkunya. Menghela nafas berat lagi kala baru ingat, jika tempat duduknya berhadapan dengan Iqbaal.

Pelangi mengambil buku pelajaran yang sebentar lagi akan ia pelajari; Bahasa Inggris.

Pelangi ✖ idrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang