Part 1

8.4K 193 5
                                    

Angin sore di awal bulan desember tak seperti biasanya. Anginya lebih kencang menerpa tubuhku. Bahkan rambutku yang sudah tersisir rapih dari pagi pun menjadi berantakan oleh terpaanya. Mentari di langit sana secara perlahan mulai tergelincir di ufuk barat sana. Aku rasa ia pun menjadi saksi akan perjalanan hidupku setiap harinya.

Aku terus melangkah menapakan kakiku setapak dua tapak di sebuah jalan yang mungkin cukup untuk dilewati dua mobil. Sayangnya aku tak sedang menapakan kakiku di dalam mobil. Cukup dengan sepatu yang sudah hampir dua tahun tak di ganti aku pun terus melangkahkan kakiku lebih cepat, Sebelum mentari di langit sana benar benar tenggalam. Dan sebelum sore hari berganti malam. Kenalkan namaku Ardi Zacky Prasetyo. Tapi orang orang yang mengenalku lebih sering menyapaku dengan panggilan Ardi.Saat ini usiaku 18 tahun. Dan aku tengah duduk di kelas 3 SMA. Aku bukan orang yang terlahir dari keluarga yang berada.

Aku terlahir dari keluarga yang sedarhana. Tapi apalah arti semua itu. Memiliki sebuah keluarga itu lebih dari cukup bagiku. Karena bagiku keluarga adalah segalanya bagiku ialah pelengkap hidupku.. Walaupun sosok Ayah sudah tak ada dalam keluargaku. Aku tetap bersyukur Pada Allah. Karena aku masih mempunyai Ibu. Ibu yang bagiku sangat luar biasa...

Aku berjanji pada diriku sendiri, aku ingin membahagiakanya. Aku ingin mewujudkan mimpi ibuku yaitu pergi ketanah suci. Aku tau, naik haji itu biayanya sangat besar. Tapi tak ada yang tak mungkin di bumi ini. "Manjadda wa jada: Siapa yang bersungguh sungguh maka ia akan berhasil".

Rasanya sebentar lagi mentari itu akan benar benar tenggelam di ufuk barat. Aku terus mempercepat langkahku. Ya. Jarak dari sekolah kerumahku memang cukup jauh. Aku pun lebih suka berjalan kaki untuk pulang pergi. Padahal ibu menyarankan agar aku naik angkot saja. Tapi aku masih mempunyai dua kaki yang bisa berjalan. Selagi kaki ku kuat apa salahnya. Walaupun terkadang kaki ku ini sering protes sehingga aku harus berhenti terlebih dahulu untuk memanjakanya.

Dan sekarang aku rasa mentari itu sudah benar benar tenggelam. Senja kini sudah berganti dengan malam. Beginilah jika aktif di beberapa organisasi di sekolah. Setiap harinya pasti selalu ada kegiatan yang mengakibatkan aku selalu pulang sore, tapi aku tak pernah menyesal. Karena aku anggap masa masa SMA adalah proses kehidupan yang akan mengantarkan kita pada kehidupan yang sebenarnya. Jika proses itu kita isi dengan kegiatan positve aku yakin stelah aku melewati proses itu akan ada manfaat yang akan aku peroleh nantinya...

**

Akhirnya rumahku sudah terlihat rumah yang sederhana yang sudah hampir sepuluh tahun kami tinggali. Rumah yang menjadi saksi betapa banyaknya air mata yang jatuh ketika ayah pergi untuk selamanya tiga tahun yang lalu. Ayah, semoga kau tenang disana.

Aku terus mempercepat langkahku sampai akhirnya berhenti di depan pintu rumahku. Ku ketuk pintu rumah yang sebenarnya tak lagi kuat. Bahkan aku rasa jika ada maling.. Ia bisa menerobos pintu itu dengan tubuhnya..

"Assalaamualaikum....... Bu"

Ku ucapkan salam sambil tanganku mengetuk ngetuk pintu. Tapi tak ada yang menjawab salamku, apalagi membuka pintu. Tapi baru saja aku akan mengucapkan salam kembali. Tiba tiba pintu terbuka. Tapi bukan ibuku yang membukakan pintu. Melainkan seorang anak kecil yang berusia 4 tahun. Mempunyai lesung pipi di bagian kirinya. Dan sangat menyukai tokoh kartun naruto. Ya dialah Bintang Fajar Alzaen. Adik kecilku satu satunya. Dialah penyemangat hidupku. pengusir rasa lelahku.

Dengan cepat ia langsung mencium tanganku, lalu berlari menuju kamar ibu sambil berteriak "Ibu ka Ardi pulang... Ka ardi pulang..."

Aku hanya tersenyum melihat tingkah adik kecilku itu. Sementara aku yakin, pasti ibu sedang di kamar. Tanganya tengah menggelincirkan butir butir tasbih seraya mengucap asma asma Allah. Dan aku tak mau menggangunya. Aku langsung masuk kedalam kamarku. Dan segera menuju kamar mandi untuk menyegarkan badanku ini..

HADIAH UNTUK ADIKUWhere stories live. Discover now