Chapter Twenty-Eight

70.5K 1.6K 18
                                    

Cameron Blake (Young, Sexy, Powerful and Dangerous.)

All right reserved to SweetImagination

Chapter Twenty-Eight

"Maggie sudah masuk Taman Kanak-Kanak. Dia sangat cantik sepertimu, Kamila." Cameron mengelus rumput dan batu nisan. Cameron menunduk dan meneteskan air mata. "Aku harus pergi sekarang. Keluargaku menunggu dirumah. Sedang ada pesta barbeque di belakang rumah. Henry juga aku undang, dia sangat terpukul karena kepergianmu. Kenapa kau harus pergi secepat ini, Kamila?"

Cameron meneteskan air mata. "Terimakasih telah memberikanku anak yang cantik, Kamila. Kau istirahat yang tenang, ya?"

"Aku ingin kau tahu, apapun yang terjadi, kau akan salalu memiliki tempat khusus dihatiku." Cameron tersenyum memandangi batu nisan Kamila. "Maafkan aku karena telah membiarkanmu mengandung tanpa aku berada di sampingmu."

Cameron mengecup batu nisan nya dan mengambil mawar yang tadi dia taruh di samping makam Kamila.

Dia pun berjalan sejenak lalu duduk di samping makam seseorang. Dia mengecup batu nisan nya.

"Hey, mom." Ucap Cameron. Cameron meneteskan air mata. "Sayangnya kau tidak ada disini untuk melihat Maggie tumbuh besar. Daddy sangat mencitaimu, mom."

"Jaga Kamila, okay, mom? Bagaimanapun, aku mencintainya dan aku telah melakukan kesalahan terhadapnya." Ucap Cameron. Dia menyeka air mata. Lalu menaruh bunga mawar di atas makan ibunya itu dan berdiri.



"Dada!" Teriak dua anak kecil lelaki berambut cokelat terang.

Cameron berlutut untuk memeluk mereka. "Hello, guys."

"Daddy!"

Cameron menoleh dan melihat Maggie berlari ke arahnya. Setidaknya, Cameron bisa mencitai Kamila dalam wujud yang lain, yaitu Maggie.

"Maggie! Antonio! Andreas! Makan!" Teriak Eveline.

Mereka bertiga pun lari menuju Eveline yang sedang sibuk memanggang.

Cameron tersenyum menatap isterinya yang memberikan piring ke anak anaknya itu. Angin berhembus ke rambut Cameron.

Kamila, mom, aku menyayangimu. Kalian sedang menyaksikan kita semuakan. Cameron menoleh ke ayahnya yang sedang tertawa bersama teman teman nya. Denisa bersama suaminya dan perutnya sudah membesar, Henry, Bella, Katherine, Akbar, Ahmed, Uncle and Aunt Maloley, Uncle anD Aunt Wilkinson, Stevie, Colton, Bieber, Baldwin, Jenners, Gates, semuanya. I love you both. Maaf karena kalian tidak bisa menghadiri pesta ini.

Angin berembus seakan akan itu balasan dari Kamila dan ibunya, Karin Blake.

Kalian juga bagian dari keluarga Blake.

Cameron tersenyum dan berjalan menghampiri isterinya. Dia menggenggam tangan Eveline dan menariknya.

"Kita mau kemana, Cameron?" Tanya Eveline.

Cameron tersenyum dan melambaikan tangan ke semuanya. Dia mengajak Eveline masuk ke dalam rumah.

Cameron menutup pintu dan menggendong Eveline. Cameron menjilati leher Eveline.

"Astaga, apakah haru sekarang?" Tanya Eveline.

"Sssshhh." Ucap Cameron.

Cameron menaiki tangga menuju kamarnya sambil menggendong Eveline. Mereka masuk ke kamar, dan Cameron menaruh Eveline di atas kasur.

Cameron menatapnya sejenak lalu tersenyum. Cameron menarik celana isterinya dan membuka kakinya lebar lebar, Cameron menjilati vagina isterinya sambil memasukkan dua jari ke dalam nya.

Eveline mendesah nikmat sambil menjambak rambut Cameron. Cameron pun terangsang dan langsung memasukkan penis nya ke dalam Eveline. Cameron mengemuti payudara isterinya itu. Eveline mendesah nikmat.

"I love you." Ucap Cameron.

Eveline tertawa sambil merasakan goyangan suaminya dan tersenyum. "Ya, terlihat." Ucapnya, Cameron pun tertawa. "I love you too."

Cameron mencium bibir Eveline dengan agresif.

Vote and Comment PLEASE.

Cameron BlakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang