Chapter 26: Let This Pain Go (3)

9K 561 32
                                    

Tak terasa sudah 1 minggu semenjak aku kembali ke Indonesia. Aku mulai merasa terbiasa walaupun terkadang masih suka sedih. Aku memutuskan untuk move on dan berusaha bangkit lagi dari keterpurukanku. Aku ingin memperbaikki semuanya.

"Hei kenapa melamun." Suara seorang wanita membuyarkan lamunanku. Aku menengok mendapati kedua sahabatku semenjak berada di Jepang tengah menatapku bingung.

Megumi Tsuika, gadis periang yang sekarang menjadi seorang akuntan di sebuah bank swasta disini. Dia dulu satu universitas denganku tapi beda jurusan. Bisa dibilang dia orang yang paling dekat denganku selama disini. Dia sangat baik padaku dan selalu menemaniku mencoba segala kuliner disini.

"Ei, melamun lagi." Lagi-lagi lamunanku buyar.

"Aku tidak melamun." Bantahku.

"Bohong. Dari tadi kau melamun terus." Aku menatap kesal orang yang berdiri di sebelah Megumi.

Akiyama Takeo. Orang kedua yang dekat denganku setelah Megumi. Dia sekarang bekerja menjadi karyawan disebuah perusahaan properti. Dulu dia mengambil jurusan Arsitek. Jadi tugasnya hanya menggambar dan menggambar bangunan.

"Hei, jadi tidak ?" Megumi melambai-lambaikan tangannya didepan kepalaku.

Aku terkesima dengan tindakaknnya. "Hem, ayo." Aku mengandeng tangan Megumi dan menariknya ke stand yang membuatku penasaran, sementara Akiyama berjalan santai mengikuti sambil memasukkan kedua tangannya ke kantong celananya.

'Setidaknya aku masih punya mereka'

-

"Anna"

"Ya Akiyama-kun ?"

"Akhir-akhir ini kuperhatikkan kau sering melamun" ucapnya sambil memakan takoyaki ditangannya

"Tumben perhatian ?" kataku dengan sedikit menggodanya.

"Aku memang selalu perhatian padamu."

"Benarkah ?" Aku mengangkat alisku. Kami sedang menunggu Megumi yang sedang mengantri membeli makanan di stand.

Tiba-tiba dia menatapku. Aku sedikit terkejut melihat wajahnya yang serius tapi dengan cepat aku mengendalikan diriku dan menatapnya sambil tersenyum lalu kembali menatap kearah orang-orang yang berlalu lalang. "orang yang kusukai dan berjanji untuk menungguku menikah dengan sahabatnya." Aku melirik Akiyama. Dia terlihat terkejut.

"Benarkah ?"

"hm. Aku datang ke resepsi pernikahan mereka, sehari sebelum kepulanganku ke sini." jelasku dengan nada sedih.

"lalu apa kau merelakan mereka menikah."

Aku tersenyum. "Melihat orang yang ku sayangi bahagia, merupakan kebahagiaan tersendiri bagiku."

"apakah kau akan mulai membuka hati untuk orang lain Anna ?"

Aku menatap Akiyama yang terlihat serius. "Tentu saja. Aku rasa masih banyak laki-laki di dunia ini. Jadi tidak perlu meratapi segala seperti hanya dia laki-laki terakhir di dunia ini." Aku tertawa geli dengan perkataanku.

Now You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang