2 - Diam

138 8 0
                                    

<Flashfiction>

Hembusan angin mengenai wajahku berkali-kali, memberikan kesan sejuk yang membuatku semakin betah menunggu.

Hanya ini yang kubisa, menunggu 10 menit yang akan datang setelah bel pulang sekolah di bunyikan.

Untuk menemui waktu dimana kebetulan yang sepertinya memang sengaja kami ciptakan.

Tanpa ada sepatah kata yang terucap, cukup saling melihat, bertukar senyum dan semuanya menghilang dalam sekejap.

Tapi aku selalu menunggu saat-saat seperti ini. Cukup sebentar namun meninggalkan bekas yang berharga.

"Apa nggak capek gini terus, An?" Sasha menatapku tajam, seolah meminta penjelasan kenapa aku begitu betah dengan keadaan yang seperti ini. Tapi, apa yang dia tahu?

Aku hanya bisa mengulum senyum, sengaja tidak memberikan jawaban yang dia inginkan.

Cukup begini....

Cukup aku simpan semuanya sendirian, membiarkan waktu yang akan memperjelas semuanya perlahan.

Sampai saat itu datang, aku akan terus diam menunggunya.

Update lagi? :v cerita lain bener-bener diabaikan....

Ini masih tetap ff gaje  tapi makasih udah mau bacaa hohoho




MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang