Edited, Bab 6 : Norak-ian is Home!

127K 7.7K 353
                                    


Vote dan Komennya ditungguin loh....

Bab 6 : Norak-ian is Home!

AMBAR

Gara-gara mikir, aku jadi lapar. Hari ini Bi Emi membuat apa ya? Aku mengambil kotak makan dari dalam tas, kotak bertutup hijau yang kontras dengan isi tasku.

Huh....

Aku menengok ke belakang. Si Barbar masih enak-enaknya tidur. Tidak habis pikir dengan Bara, dia anggap sekolah itu hotel apa? Tiap pagi datang cuma buat tidur.

Tapi, aku terbayang lagi mukanya yang lebam itu. Ah, masa bodohlah. Bukan urusanku.

"Eh...." Ada bayangan lewat, dan menarik tanganku.

Ternyata Deka?

"Temenin gue makan!" Apa?! Aku sedang tidak bermimpi kan?

"Mulai sekarang, lo temen gue!"

"Hah? Teman?" Apa tadi dia bilang? Teman? Ambar punya teman?

Aku cuma melongo dan mengikuti langkahnya. Dia beneran mengajak aku ke ... kantin?

Suara-suara orang mengobrol membuatku pusing, aku tidak suka masuk dalam kerumunan orang. Aku berusaha melepaskan genggaman tangannya, tapi Deka ngotot menarikku masuk.

"Elo mau pesen apa? Gue mau makan bakso." Kami duduk berhadap-hadapan, jelas sekali wajahnya yang cantik. Wajah cantiknya dan bulu matanya yang lentik.

Aku membaca menu yang tertera di papan, ramai sekali kantin hari ini. Kantin ya ramailah! Emangnya kuburan!

"Samain aja." Grogi gimana gitu, ini pertama kalinya aku ke kantin.

Tidak juga sih, lebay juga ya. Ini pertama kalinya aku makan di kantin SMA Tunas Bangsa. Duduk sebagai seorang siswi dan seorang anak baru gede yang ngiler menikmati mahakarya Tuhan di ujung sana.

ITU KAK JERRY! Aku ingin memeluk dadanya yang grepeable.

"Ambar? Helow?"

Woy, aku lupa sekarang aku lagi tidak sendirian. Aku membuyarkan khayalanku, aku pura-pura bersikap normal. Tapi tetap tidak bisa mengalihkan pandanganku ke arah dia. Si Dia yang membuat aku selalu speechless setiap menyaksikan lomba basket sewaktu aku masih kelas sepuluh. Kak Jerry masih kelas sebelas dan saat mereka naik ke kelas duabelas, mulai jarang anak kelas duabelas diikutkan perlombaan. Alasannya, biar mereka lebih fokus ke Ujian Nasional.

"Ohoho ..., gue tau lo lagi ngeliatin apa?" Darn, aku lupa lagi kalau ada Deka. Lupa untuk kedua kalinya.

Deka menarik arah pandangku, kami berdua sedang menyaksikan sekelompok anak cowok paling famous di sini.

"Ternyata beneran, semua cewek di sini udah tergila-gila sama Jerry, termasuk cewek cupu kayak lo," ucap Deka, ada unsur menyindir sepertinya.

Aku hanya mengangguk, ragu untuk menjawab. Takut keceplosan seperti saat aku bersama Bara.

"Tapi gue ga termasuk, tenang aja." Lagi-lagi seorang Ambar cuma mengangguk.

Nerd Girl vs Trouble MakerWhere stories live. Discover now