Bab 1 : Her Foul Secret

302K 10.5K 420
                                    

Bab 1 : Her Foul Secret

Dia tidak berkedip saat angin sepoi-sepoi menerbangkan rambutnya. Jemarinya sibuk menari di layar ponsel miliknya, sesekali bibirnya berkomat-kamit menggumamkan sesuatu.

Menjadi pengantin baru, inilah kehidupan kami.

"Sayang...." Dia membuatku merinding.

"Duh...aku lagi masak, apa sih?" ucapku ketus. Menangkis rayuannya.

"Masaknya entar aja, ini malam minggu...." Tangannya melingkar di pinggangku.

"Emang kamu gak laper?"

Aku menoleh, melihatnya menggeleng. "Enggak."

"Bukannya tadi kamu bilang laper?"

Dia menyeringai padaku. "Aku laper, tapi aku pengennya makan kamu aja."

"Ambar!" teriak seseorang; menghentikan aktivitas gadis yang tengah duduk di pagar balkon kamarnya.

Dia mendengus kecewa, sekarang fantasinya buyar!

"Tadi sampe di mana?" Jempol kiri Ambal menscroll layar, dia membaca salah satu komentar pengikutnya.

"Lanjut, Thor... gimana tuh nextnya Ryan kok jadi gatel banget semenjak nikah sama Anna, haha..."

Ambar terkekeh-kekeh, dia menjadi semakin bersemangat. Tetapi niatnya terpaksa dia urungkan karena sebuah kepala muncul di sampingnya.

"Kamu ngapain, De?" Suara datar itu mengagetkan Ambar hingga terjengkang, kepalanya sukses membentur lantai.

"Aduh....!" Dia menggosok-gosok kepalanya yang sakit sekali.

"Ish ... lebay amat," cibir orang yang membuatnya mengaduh.

Ambar pun menyambut uluran tangan di depannya. "Kakak yang ngagetin! Untung jatuh ke belakang, kalo jatuhnya ke depan gimana?! Dasar kakak durhaka!" Wajahnya merah padam, meski dia masih sempat untuk menyembunyikan ponselnya ke dalam saku belakang celananya.

Kemudian sebuah jitakan mendarat di kening Ambar. "Itu mulut kalo ngomong!"

"Ada apa sih, Kak? Gangguin aja?"

"Hmm..," Pemuda di depannya bersedekap dada, "Kakak mau nonton sama Mikha, kamu mau nitip apaan? Sekalian kakak keluar."

"Tumben kakak baik, ada angin apa nih?" Ambar duduk di kursi rotan yang ada di balkonnya, menekuk kedua lututnya. Di kembali masuk ke Dunia Oren, yang dia geluti semenjak bertemu - dia.

"Aku cuma kasian sama kamu, udah SMA, kelas dua. Gak punya temen, apalagi pacar." Ucapan pedas kakaknya hanya ditanggapi helaan napas oleh Ambar.

"Gak nitip apa-apa nih?"

Dia terlanjur badmood mendengar fakta tentang kehidupan sosialnya.

"Gak, aku mau belajar aja. Udah sana pergi!" Bibirnya bergetar, mengingat dia tidak punya seorang pun yang bisa disebut - teman.

Nerd Girl vs Trouble MakerWhere stories live. Discover now