Part 24 - Prince and Princess

3.7K 182 3
                                    

Agnes merapikan file-file yang berserakan dimejanya. Sebentar lagi Julio akan menjemput dan mengajaknya untuk menemui dokter Rani. Sesuai janji Julio kemarin, hari ini ia akan mengantar Agnes untuk melakukan USG kedua. Agnes daritadi pagi sudah tidak sabar untuk mengetahui hasil USG-nya, sebenarnya apapun jenis kelamin bayi-bayi nya bukan menjadi soal bagi Agnes, yang terpenting adalah mereka selalu sehat dan tumbuh secara normal didalam rahimnya. 

Agnes merasa semakin besar kandungannya badannya juga semakin cepat merasakan capek. Seperti sekarang, baru berdiri sebentar saja kaki dan pinggangnya sudah terasa pegal. Agnes kembali duduk untuk mengistirahatkan badannya. Ia bersandar sambil membelai perut besarnya.

"Kesayangan mama....lagi apa kalian, nak? Bentar lagi mama sama papa akan tahu jenis kelamin kalian, mama yakin kalian didalem pasti selalu sehat kan....I love you my babies..." Agnes menjadi lebih sering ngobrol dengan janinnya sekarang, ia sudah tidak sabar lagi menunggu sampai waktu melahirkannya tiba. 

"Kirain udah balik lo?" Michelle datang, ia melihat Agnes sedang mengurut pinggangnya "Pinggang lo kenapa?"

"Biasa ini, Chell..makin kesini badan gue jadi gampang pegel"

"Iyasih ya, lo mesti bawa dua baby gitu..berat banget pasti" 

"Berat tapi menyenangkan banget..makanya lo buruan nikah sama Rico" ucap Agnes. Wajah Michelle berubah sumringah, ia ingat belum menceritakan satu hal penting pada Agnes.

"Gue belom bilang sama lo, Nes..gue sama Rico udah dapet tanggal nikahan kita, tapi masih dua bulan kedepan sih..kan butuh persiapan juga"

"Ih kok baru bilang sih? Nggak kelamaan tuh dua bulan lagi? Bukannya lo udah ngebet pengen jadi nyonya Rico" goda Agnes

"Engga, gue sama Rico udah bicarain ini baik-baik kok..minggu depan keluarga Rico mau dateng kerumah gue, buat bicarain semuanya"

"Cieeee...akhirnya ibu peri gue nikah jugaaaa" 

"Nggak usah ikut-ikutan Julio deh bilang gue ibu peri" jawab Michelle. Agnes menghampiri Michelle dan memeluknya

"Lo kan emang ibu peri gue, Chell...sahabat terbaik yang pernah gue miliki..jangan pernah bosen sama gue yaaa...."

"Dih, lo kenapa jadi sendu gini sih? Bawaan dedek bayi ya?" Michelle memeluk balik Agnes yang bergelayut manja padanya. "Lo mau disini terus? Itu laki lo udah nunggu dibawah paling.."

"Oiyaa gue lupa, lo mau turun juga kan? Bareng yaa.."

"Iyaa gue dijemput Rico kok.." Agnes menggandeng Michelle dan sama-sama menuju lift.

Sesampainya dibawah, sudah ada dua pangeran yang menunggu mereka. Agnes langsung mendapat kecupan manis di keningnya dari Julio, dan seakan ingin meniru Julio, Rico juga melakukan hal itu pada Michelle. Michelle sampai dibuat bengong karna mendapat ciuman mendadak dari Rico.

"Kan biar dibilang cowo romantis, By...." itu jawaban yang Rico lontarkan setelah Michelle mengelus keningnya.

"Kamu keliatan capek banget yang?" tanya Julio melihat Agnes sepertinya sedikit lemas

"Pinggang aku pegel, yang..." jawab Agnes dan Julio segera memijat pelan pinggang istrinya

"Bawaan hamil ya? Duh kasian banget sih sayang aku...." Julio memeluk Agnes, lepas dari itu ia langsung menyapa kedua bayinya "Soreee jagoan-jagoannya papa julio...kalian nggak nakal kan hari ini? Tuh mama sakit pinggangnya...makanya kalian didalem harus rukun ya, ngga boleh berantem..kasian mamanyaaa..."

"Julio saraaaapp! Mana bisa anak-anak lo berantem didalam perut Agnes" sahut Michelle sambil tertawa ngakak.

"Bisa kali, Chell....kali aja mereka lagi rebutan apa gitu di dalem yeee..."

FOREVER ✔Where stories live. Discover now