Eight

38 3 0
                                    

~Kayla pov 

Aku berada didepan kaca memperhatikan wajah, rambut, dan baju yang ku-kenakan. Gaun biru dongker selutut dengan lengan satu tali menjadi pilihanku saat ini, aku memakaikan make-up senatural dan setipis mungkin, untuk membuat penampilan-ku lebih fresh.

Bunda memasuki kamar-ku, menatap aku dari atas hingga kebawah, "Kamu cantik sekali kay" bunda memegang kedua pipiku.

"Terimakasih bunda, anak siapa dulu" aku menaik-turunkan alis untuk menggoda bunda.

"Anak bunda dong" bunda mencium kening-ku, "Kamu mau pergi sama siapa sih kay? Kayanya special nih, sampe bela-belain dandan" goda bunda.

Pipiku memanas karena godaan yang bunda berikan, "Bukan pacar kok bun"

"Loh, siapa yang bilang pacar? Bunda gak ngomong gitu loh" goda bunda lagi.

"Ahh bunda, nyebelin" aku memasang wajah cemberut andalanku dan duduk diatas tempat tidur.

Bunda ikut duduk disamping-ku, "Kok mau jalan sama pacar mukanya ditekuk begitu, nanti cantiknya hilang loh"

"Bunda....." rengekku

Bunda tertawa melihat-ku betingkah seperti anak kecil, "Iya sayang, maaf ya. Jangan ditekuk lagi dong, senyum"

Bunda mengecup pipiku sekilas dan berjalan keluar dari kamar-ku.

Aku kembali memperhatikan diriku dicermin, apakah ada sesuatu yang kurang atau tidak.

Tak-lama suara bunda terdengar dari bawah, "Ken sudah datang nak, kayla cepat turun"

"Iya bunda, kayla turun"

Aku sedikit merapihkan dressku, memakaikan sedikit parfum favorit-ku untuk menyegarkan fikiran-ku jika sedang gugup seperti ini.

Aku menuruni anak tangga, ken sudah duduk manis disofa dan sedang berbincang-bincang dengan bunda dan ayahku.

Mereka terlihat sangat-sangat akrab, ayah dan bunda terlihat sangat menyukai ken, bahkan menurutku dan tentu saja yang melihat ini akan mengira bahwa ken adalah anak dari ayah dan bunda juga.

Aku mengambil tempat disamping bunda, aku hanya bisa berdiam diri, saat ini aku benar-benar sangat gugup, pasalnya ini adalah kencan pertama dalam hidupku.

Ken menatapku tak berkedip, "Ken, jangan pulang terlalu larut" ujar ayah menepuk pundak ken, membuat ken kembali tersadar.

Ken berdiri menghampiriku, "Ayo kay. om, tante ken pinjem anaknya sebentar ya" ujar ken berpamitan.

"Jaga putri tante baik-baik ken, dan ingat jangan pulang terlalu larut" Ingat bunda kepada ken.

"Siap tante, pasti" aku dan ken berjalan menuju garasi, meninggalkan bunda dan ayah.

"Anak kita sudah besar ya yah"

"Iya bun. Perasaan kayla baru lahir kemarin, ehh sekarang sudah punya kekasih"

"Iya yah gak terasa, kita jadi berasa udah tua banget ya yah"

"Kita juga gakboleh kalah sama mereka bun, mau pergi jalan-jalan juga bun?"

Bunda mengangguk, ayah mencium kening bunda sekilas, menggengam tangan bunda menuju kedalam mobil.

•••••••••

"Lo cantik banget kay hari ini" ken menatap kearah-ku sesekali.

"Jadi biasanya gak cantik nih" godaku.

"Nghh.. Bukan gitu, i mean your really-really beautiful tonight and make me so amazed"

"Thanks ken. Anyway, gue gak salah gaya kan nih? Lo mau bawa gue kemanasih?"

"Suatu tempat"

Aku menatap ken, "kemana?"

"Kalo gue kasih tau nanti gak surprise lagi dong, babe"

"Don't call me babe, I'm not your babe"

"Tapi akan" jawab ken santai.

"A-apaa ken?"

"Enggak kok, babe"

"Ken!!!"

"Kita sudah sampai"

Ken menepikan mobilnya, ken berlari kelua dari mobil dan membukakan pintu untukku, ah romantis sekali lelak tampan ini.

Ken menggenggam tanganku, aku dan ken berada disebuah taman yang cukup indah sekarang, ditengah taman sudah berada sebuah meja dengan makanan yang cukup banyak untuk dua orang.

Dan taman ini terletak diatas perbukitan, dari sini kami bisa melihat cahaya kecil-kecil dari lampu-lampu rumah yang menyala, sungguh ini sangat-sangat romantis.

Ken menarik kursi yang akan aku duduki, "thanks ken"

Ken berjalan menuju kursinya, kami menikmati hidangan dengan ditemani musik-musik romantis dari beberapa pemusik yang ken sewa.

"Kamu seneng kay?" tanya ken disela makan kami.

Aku mengangguk dan kembali melanjutkan makan.

Ken mengajakku untuk duduk dipinggir bukit menikmati indahnya pemandangan kota dari atas bukit ini, semilir angin menerpa rambutku.

"Tempatnya bagus, gue suka banget"

"Ya gue suka kesini kalo misalkan gue lagi punya banyak beban"

Gue menatap ken, terlihat kesedihan diwajah ken saat ini, "lo gakpapa ken?"

"Ah gue gakpapa kok" ken menampilkan senyumnya.

"Kay"

"Eheumm?"

"bodoh gaksih kalo lo suka sama seseorang sejak lama, tapi lo cuma bisa pendem perasaan itu, cuma karena lo takut buat ngungkapin perasaan itu"

"Lo terlalu naif sama perasaan sendiri, menurut gue cinta itu perlu penjelasan ken dan pastinya perlu perjuangan juga, lo gak akan pernah tau perasaan orang yang lo suka itu, kalo lo gak akan bertanya lebih dulu, dan setau gue cewe itu paling ogah buat memulai duluan" ada jeda sebentar "Jangan takut dengan penolakan ken, seengaknya lo udah tau perasaan dia ke lo gimana"

Ken tersenyum setelah itu menatap lurus kedepan, "kalo seseorang itu lo gimana?"

Samar-samar aku mendengar kata-kata ken, dia bilang di suka aku? Ohmy, "a--apa ken?"

Ken menatapku sekilas dan tertawa sumbang, "ahh enggak, udah jam sembilan nih. Pulang yuk, gue gakenak bawa lu pulang lebih malem lagi"

"Tapi gue masih mau disini" ujarku.

"Kapan-kapan kita kesini lagi ya"

Senyumku kembali merekah, "Pinky promise?"

"Yes babe"

"Ken!!!! Don't call me babe!!"

"Iyaiya. Iya gue janji kayla abigail soedibjo" ken tersenyum, dia berdiri dan mengulurkan tangannya kepadaku.

•••••••••

"Thanks for night ken, I'm so happy"

"Sama-sama ba....kayla" jeda sebentar, "kalo lo happy gue juga ikut happy kay" sahut ken.

tiba-tiba wajah ken tampak gelisah, "kay...."

Aku menatap ken dengan sejuta pertanyaan, tetapu ken malah membelai pipiku lembut.

"Kalo lagi begini, lo tampak polos banget", kata ken sambil tersenyum.

"Seharusnya lo bersama cowok yang lebih baik, karena lo istimewa kay, tapi....." ken terdiam dengan cukup lama, sampai akhirnya ken bertanya, "Would you be my girlfriend?"

••••••••

Sorry for lately post, minggu ini banyak banget ulangan dan mood gue buat nulis gakada:" ini juga ngepost karena dipaksa sama temen.
"Ci post cepet, gue gak sabar", "lama lo postnya" dan masih banyak lagi ocehan dari mereka. Gini ya, bukanya gak mau cepet post, tapi karena feedbacknya sedikit jadi gue gak semangat buat ngelanjut ini cerita:" heuheu..

Leave the Vomment(s) for next chapt, pleasee.

PS: Dimulmed itu ada pict KAYLA ABIGAIL SOEDIBJO.

The problem with perfectWhere stories live. Discover now