Two

109 7 0
                                    

Happy reading, enjoy^^
Warning typos++

•••••

Bel istirahat berbunyi aku masih fokus Dengan tugas yang diberikan bu Ike -guru bahasa Indonesia- salah satu guru killer (menakutkan) yang ada disekolahku ini.

Kak Sam pernah menceritakannya kepadaku kalau guru itu agak menyeramkan apalagi terhadap murid yang melanggar tata tertibnya.

"Kayla.." suara seseorang memecahkan konsentrasiku. Aku mendongkak kepalaku dan mencari asal suara tersebut. Suara yang sangat khas dikupingku, itu suara Kak Sam.

"Kenapa ka? Gue lagi ngerjain tugas bu Ike nih." Jawabku tanpa beralih dari tugasku.

"Gue laper nih kay. Kantin yok?" katanya semangat.

"Tapi gue masih ngerjain tugas ka, kaka aja deh yang pergi." kataku malas.

"Yaelah, udah nanti kaka bantuin, bawa aja tugasnya. ayoo." katanya.

"Bener nih? Ah nanti kaka ngeboongin aku lagi." kataku malas.

"Beneran deh. Buruan Kay,Kaka laper nih." Kak Sam menarikku tanpa memberiku kesempatan untuk berkata lagi.

Kantin terlihat ramai sekali. Banyak para Siswa-Siswi mengantri untuk membeli makanan atau sekedar berbincang. Tak jarang aku menemukan Siswi yang hergosip ria.

Menatap penuh memuja kearah Kak Sam dan berbeda 180° saat mereka beralih untuk menatapku. Ya, tatapan yang mereka berikan kepadaku adalah tatapan "Benci".

Kak Sam menatapku Sekilas tak memperdulikan Siswi yang sedang menatap dia penuh puja dan menatapku seperti ingin menerkam. Melihat itu Kak Sam semakin menguatkan pegangan tangannya kepadaku.

"Kamu mau duduk dimana, Kay?" tanyanya

aku mengalihkan pandanganku keseluruh penjuru kantin untuk mencari tempat yang pas untukku dan Kak Sam.

"Disitu ka." menunjuk tempat yang kosong diujung kantin yang terlihat jauh dari tempat Siswi yang sedang bergosip ria tadi.

"Kaka beli makanannya dulu ya, kamu tunggu disini. Gausah perduli dengan tatapan mereka ya, Kay." Kak sam terseyum dan mengusap kepalaku lembut. Aku menganggukan kepalaku untuk membalas ucapannya.

"Kaylaa..." Aku sudah tau darimana teriakan cempreng ini Berasal. Yaps, teriakan Hanny sahabatku.

"Sini han." teriakku menepuk bangku sebelahku mengisyaratkan kepadanya untuk bergabung bersama denganku.

"Kay, lo dari mana ajasih. Gue udah kekelas lo, lonya nggak ada di kelas. Gue udah muter-muter nyari lo kemana-mana, nggak taunya lo udah duluan ke kantin sambil pacaran."

Aku hanya tertawa mendengar hanny bergumam panjang lebar.

"Gue gak pacar-" ucapanku terpotong karena Kak Sam yang tiba-tiba datang menatapku.

"Ini siapa kay? Ko nggak dikenalin ke kakak?"

"Ohyaa ini Hanny kak sahabatnya Kay, dan ini Kak Sam han 'kakak kandungku" jelasku kepada mereka berdua.

"Hah? Kakak kandung? Bukannya kalian berdua pa-"

"Pacaran? Sela Kak Sam. Hanny mengangguk bingung Seakan meminta penjelasan. Kak sam tertawa melihat reaksi hanny.

"Gini ya han gue sama Kayla nggak pacaran, kita saudara kandung. Gue cuma nyuruh dia beranggapan jadi pacar gue kalo disekolah karena gue gamau Kay pacaran dulu. Egois sih emang. Tapi gue belum rela aja kalo nanti ade gue bakalan sakit hati atau sedih gara-gara cowo." Hanny mengangguk sekan mengerti apa yang diucapkan kak sam.

The problem with perfectWhere stories live. Discover now