ONE

214 12 3
                                    

Happy reading, enjoy^^
Warning typos++

••••••••

Namaku Kayla Abigail Putri Soedibjo.
aku memiliki seseorang kaka yang sangat perhatian terhadapku ya walaupun terkadang "menyebalkan" tetapi dia selalu menjagaku setiap saat. Dia sangat menyayangiku seperti kekasihnya bahkan melebihi pacar yang pernah kumiliki.

Yap, Orang yang hanya berbeda satu tahun keluar dari perut bunda untuk melihat dunia sebelum diriku.

Ia Samuel Adiputro Soedibjo. Lelaki yang Pintar, dingin, Perhatian-Hanya kepada orang yang dicintainya-Tampan, dan Mapan. Ya tidak heran dia adalah salah satu Most wanted disekolah.

Banyak wanita yang mendekatinya tetapi, ia sama sekali tidak merespon. dia selalu memperlakukanku seperti Gadisnya saat disekolah akibatnya banyak wanita menatapku sinis sepeti Singa yang ingin menerkam mangsanya. Hih,Mengerikan!

padahal Wajahku dengannya tidak terlalu berbeda hanya saja aku terlihat pendek dan lebih  kecil darinya. "Kenapa mereka tidak ada yang menyadari jika aku dan kak sam adalah saudara kandung?"

••••••

Aku masih asyik merapikan diriku dicermin kamarku, melihat diriku untuk bersiap Kesekolah.

"Kaylaa!! Mau sampe jam berapa gue nungguin lo? Lo mau kita telat? Gue tinggal nih ya." teriak kak sam dari bawah.

"Iyaa ka, ini gue udah mau turun ko, Sabar dikit kenapa." teriaku lebih kencang.

Aku menyapukan bedak dan memakai lip balm tipis dan menyisir rambutku dengan cepat.

Aku menuruni anak tangga dan menghampiri kak sam. Aku menarik tangan kak sam mengajaknya untuk berangkat sekolah.

"Ayo ah kak cus. Lama deh lo, entar kita telat." kataku menarik tangan kak sam yang masih duduk di meja makan menikmati sarapan yang disiapkan bunda dengan sangat santai ya sangat santai.

"Sabar kali gue masih sarapan. Lo nggak liat?"  kak sam melirikku sekilas dan melanjutkan sarapannya.

Aku melirik sekilas kearah kak sam.
"Tadi disuruh cepet-cepet giliran gue udah siap malah disuruh nunggu, nyebelin banget sih!" kataku pelan.

"Gue masih bisa denger ya kay." meliriku sekilas setelah itu kembali menikmati sarapannya.

"Udah-udah jangan berantem terus sayang. kamu sarapan dulu ya kay, kamu belum sarapan kan? Sini kay duduk samping bunda." kata bunda meleraikan aku dan kak sam.

"I-iya bunda." aku menarik bangku disamping bunda.

Aku mengambil roti dan memberikan selai coklat kesukaan ku dan melahap roti dengan cepat, aku menengguk segelas susu yang bunda sediakan dengan sekali tengguk.

"Laper apa doyan mbak?" kata kak sam cekikikan.

"Laper.. Sekalian pegen makan orang!" kataku.

"Hih serem, atuut. Jangan deket-deket sama kay bunda, nanti digigit loh." kak sam ketawa geli.

"Kakaa.. Ih bunda kak sam nyebelin banget sih." aku memasang wajah cemberut andalanku.

"Udaah dong sam, kasian kan adik kamu, liat tuh udah cemberut gitu." bunda membelaku, bunda memang akan selalu membelaku saat melihat anak paling cantiknya ini cemberut.

"Iyaa iyaa bun, huh ngadu terus. Dasar anak kecil." kata kak sam mencubit pipikiu

"Aw, sakiiit ka." aku meringis, menatap kak sam dengan gemas.

The problem with perfectWhere stories live. Discover now