Chapter 14

5.2K 314 9
                                    

   Hari sudah semakin sore, terlihat Prilly termenung sendirian di raung rawatnya, entah apa yang difikirkan.
"woy ngelamun aja lo" ucap Kirun yang baru saja masuk, membuat Prilly sadar dari lamunannya.

"siapa yang ngelamun ?"

"lo kan tadi"

"gk, orang gw lagi mikirin Ali"

"iiiih, kok lo alay banget sih ?"

"calon pacar lo yang alay"

"mama mana kak ?" tanya Prilly

"mama lagi pulang, dia ngambil beberapa baju ganti" jawab Kirun

"emang gw bakal lama disini ?"

"kata dokter sih gitu, dokter mau liat perkembangan penyakit lo dan jantung lo" jelas Kirun

"tapi jantung gw gpp kok, jantung gw masih berasa sehat-sehat aja ko" sanggah Prilly

"tapi kali ini lo harus nurut, ini demi jantung lo"

"yaelaaah kalau emang jantung gw udah gk mau berdetak lagi, gimana pun cara dokter untuk membuatnya berdetak lagi, gk bakal bisa kak" ucap Prilly. Kirun terdiam sejenak mendengar perkataan Prilly.

"udah deh gak usah ngebacot lu" ucap Kirun

"yah terpenjara deh gw" keluh Prilly

"gw mau keluar dulu" ucap Kirun

"mau kemana sih lo ? bru aja masuk, baru aja gw ada temenya, udah mau ninggalin gw aja" gerutu Prilly

"bentaran doang kok"

"iiiih lo mah gitu" prilly cemberut

"kleeeeek" suara pintu terbuka, seketika dengan bersamaan Kirun dan Prilly menatap ke arah pintu.

"hai" sapa seseorang itu

"Aliiii ?" kaget Prilly

"assalamualaiku kek lo, malah hai" ucap Kirun

"eh iya, assalamualaikum" ucap Ali

"waalaikumsalam" jawab kakak beradik itu bersamaan

"kamu sejak kapan disitu ?" tanya prilly takut ali mendengar perbincanganya dengan Kirun di dengar Ali, karna mereka ngobrol dengan suara cukup besar.

"baru aja nyampai" jawab ali. Prilly hanya mangut-mangut

"naaah sekarang pacar lo udah ada disini, jadi gw boleh pergi kan ?" tanya Kirun

"pergi aja kali gk ada yang nahan lo?" ketus Prilly

"yee asem, tadi aja lo ngelarang gw buat pergi, sekarang ..." ujar Kirun menggantung ucapannya

"ok gw ngerti, bye" ujar Kirun dan berlalu

Lalu Ali berjalan mendekati Prilly, dan duduk disampingnya.

"kamu udah mendingan kan ?" tanya Ali sembari menaruh tangan diatas kening Prilly

"iya, kamu jangan khawatir gitu deh"
"bie" ujar Ali

"iya" jawab Prilly

"kamu sakit apa sih ?" tanya Ali halus takut Prilly tersinggung

"aku gak sakit apa-apa kok honey, aku cuma kecapean"

"kamu gak boongin aku kan ?"

"kamu percaya kan sama aku ?" tanya Prilly balik

"aku percaya kok sama kamu, tapi sebenarnya aku tadi nguping pembicaraan kamu sama kak Kirun, aku denger semuanya Bie" ucap Ali.
Prilly diam seribu bahasa seolah kata-katanya tercekat ditenggorokan.

ali mulai menggenggam tangan Prilly "bie aku cuma minta kamu jujur, kasih tau aku yang sebenernya, aku pengen tau semuanya dari mulut kamu langsung, bukan dari orang lain, kalau aku mau, mungkin aku sudah tau sebenarnya dari dokter, sayangnya aku cuma pengen denger semuanya dari mulut kamu sayang, tolong jujur sama aku "  Mohon ali

"emang harus kamu tau ?" tanya Prilly

"harus banget" jawab ali pasti

Prilly menghela nafas panjang, menatap kedua binar mata ali yang seolah menunggu jawaban darinya

"Ali, aku emang sakit, aku sakit apa kamu gak perlu tau, yang aku butuh saat ini, cukup kamu ada disisiku, menemani ku melewati semua ini, dan kamu harus yakin aku pasti sembuh" jawab Prilly dengan tersenyum

"tapi Prill... " ucapan ali terpotong

"apa harus kamu tau apa penyakit aku, baru kamu mau nemenin aku disini ?" tanya Kirun Lirih

"gak gitu bie, aku ini pacar kamu, aku harus tau kamu sakit apa, biar kita bisa rasain rasa sakit itu bersama" ucap ali

"sayang kamu itu bukan cuma sekedar pacar aku, tapi juga sahabat hidup aku, apa perlu seorang sahabat mengetahui semuanya untuk tetap berada disamping sahabatnya ? yang aku tau shabat hidup itu akan tetap berada disamping sahabatnya apapun yang terjadi"

"tapi... "

"kamu percaya kan sama aku ?" tanya Prilly, Ali hanya mengangguk

"kamu hanya perlu memegang kepercayaan itu, jangan pernah tau dan jangan pernah mau tau tentang apa penyakitku" ujar Prilly dan menggenggam erat tangan Ali

Ali menghela nafas panjang.

"bukannya aku gk ngasih tau kamu apaa penyakit aku, hanya saja aku tak mau kamu terlalu khawatir" sambung Prilly

"baiklah, walau aku gk tau kamu sakit apa, yang jelas aku akan selalu ada disisi kamu sampai kamu sembuh nanti, meski nantu kamu nyuruh aku pergi, aku gk akan pernah pergi" ucap Ali pasti dan kemudian memeluk Prilly

"sembuh ? sepertinya itu sulit honey, mungkin kembali kesisinya lebih mudah. maaf aku tak jujur padamu, aku terlalu takut, jika aku jadi beban fikiran mu,,takut jika kamu melakukak hal yang aneh, maaf honey" batin Prilly dan semakin nengeratkan pelukanya.

"aku sayang kamu honey" bisik Prilly
"aku lebih dari kata sayang" balas Ali dan mencium puncak kepala Prilly.

"janji akan selalu ada disisi aku" Prilly menyodorkan jari Klingkingnya

"janji, apaun yang terjadi" balas ali dan menautkan jari klingkingnya dan melakukan janji ala Digo-sisi.

#tbc
next ???
vote yang banyak ya !

baca juga ff baru aku judulnya "MIRACLE OF LIFE" cek akun gw ya !!

Jangan lupa comment nya !!

BE HAPPYWhere stories live. Discover now