Chapter 12

5.2K 323 4
                                    

"bruuuuuk" tubuh Prilly ambruk, kakinya tak mampu lagi menahan bobot tubuhnya. seketika Ali kaget, tak mengerti dengan apa yang terjadi.

  "hey sayang, hey kamu kenapa ?" tanya ali panik.

  "prill bangun sayang kamu kenapa ?" ucap ali dan menepuk pelan pipi Prilly.

  "sayang buka mata kamu, jawab aku, kamu kenapa ? bangun sayang" ucap Ali yang benar-benar khawatir dan panik. Ali menggoncangkan tubub prilly, berharap Prilly membuka matanya, namun nihil Prilly benar-benar pingsan. tak fikir panjang Ali langsung membawa Prilly kerumah sakit.

  Prilly langsung dimasukan keruang ICU. ingin sekali ia ikut masuk, namun beberapa perawat melarangnya. ia hanya mampu menunggu diluar ruangan.

"dimana Prilly ?" tanya wanita paruh baya yang tiba-tiba datang dan menepuk punggung Ali. itu adalah mama Prilly dan Kirun yang datang.

  "mmm di dalam tante" jawab Ali lemah

  "lo apain dia ?" tanya Kirun emosi dan menatap tajam kearah Ali

  "gw gk tau kak, tiba-tiba aja Prilly pingsan, gw juga gak ngerti kenapa ?" ucap Ali lemah tertunduk

  "udah kirun, kamu jangan seperti itu, Ali tidak tau apa-apa" ucap Mamanya. kirun hanya menangguk pelan. benar ali tak tau menau tentang penyakit Prilly.

***

Tak lama dokter keluar dari ruang rawat Prilly.

"bagaimana dok ?" tanya Ali khawatir.

"saya akan menjelaskanya diruangan saya, mari silahkan ikut saya" jawab dokter

"biar Kirun yang ikut keruangan dokter, mama sama ali jagain Prilly aja" suruh Kirun. mamanya hanya mengangguk tanda setuju. Kirun mengikuti langkah dokter yang sudah berjalan di depannya. sedangkan mamanya dan Ali masuk keruang prilly.

"maat ya yante, ini semua gara-gara Ali" ucap Ali merasa bersalah. mereka kini sudah berada disamping ranjang Prilly.

"gak apa-apa kok, ino bukan salah kamu kok, ini seperti biasa ?"

" maksudnya tante ?" tanya Ali heran

"maksudnya ini mumgkin hanya kecapean biasa" ucap mama Prilly gelagapan, hampir saja ia memberitahu Ali.

"tante mau ke toilet dulu ya, kamu jagain Prilly" suruh mama Kirun, ia mencoba menghindar takut keceplosan.

"baik tante" ucap Ali setuju

  beberapa lama kemudian Kirun sudah kembali dari ruangan dokter, ia masuk ke ruang Prilly. ia mendapati Ali masih setia menemani Prilly.

"mama gw mana ?" tanya Kirun membuat Ali sedikit kaget

"eh mmm tante tadi ke toilet katanya" jawab Ali

"oowh... "

"gimana keadaan prilly kak ?"

"dia itu kecapean aja, lo gk usah terlalu khawatir" ucap Kirun berbohong.

"tapi kenapa pingsannya lama banget ?" tanya Ali seolah tak percaya

"palingan dia tidur itu, lo gk pulang ?"

"gk kak"

"ini itu udah malam banget, pulang sono, ntar nyokap bokap lo nyariin lagi" suruh Kirun

"gk kak, gw mau nemenin prilly sampai dia bangun" uca Ali

"biarin dia istirahat dulu, nanti kalau dia udah bangun gw kabarin lo, mending sekarang lo pulang" suruh kirun lagi

"gk kak, gw disini aja"

"lo gk mau ? atau gw gk bakal ngizinin lo buat ketemu dia lagi" ancam Kirun

"tapi... "

"gk ada tapi-tapian, bukanya gw gk seneng lo mau ngejagain adek gw, tapi gw gk mau orang tua lo mikir yg gk-gk tentang Prilly" ucap Kirun

"ya udah kak, gw pulang dulu" ucap Ali yang akhirnya menyetujui

"kamu cepet bangun ya, besok aku kesini lagi" ucap Ali lalu mencium puncal kepala Prilly

"nanti pasti gw kabarin kalai dia udah bangun" ucap Kirun

"iya kak, gw pamit dulu" ucap Ali dan akhirnya keluar dari ruangan Prilly

Setelah Ali pergi, Kirun berjalan mendekati ranjang Prilly. Ia menatap nanar kearah Prilly, ia terus memperhatikan siluet wajah Prilly, ia seolah sedang memikirkan sesuatu, entah apa, hanya ia yang tau.

"lo pasti kuat, gw yakin lo prilly yang kuat" batin Kirun

"apa kata dokter ?" tanya wanita paruh baya yang membuat Kirun tersadar dari lamunannya. yang tak lain adalah mamanya sendiri.

"ini seperti biasa kok ma, hanya kambuh untuk sementara" jawab Kirun

"tidak adakah perkembangan dari penyakitnya ?" tanya mama nya lagi

"kata dokter belum ada ma" jawab Kirun lagi. di sela-sela percakapan Prilly mulai membuka matanya. Kirun melihatnya.

"udah bangun lo ?" tanya Kirun

"hmmmm diruangan terkutuk nih gw" endusnya kesal, ia seolah sangat kenal dengan tempat ini, bahkan hanya dari bau nya saja. ia mengabaikan pertanyaan kakaknya.

"hush gk boleh bilang gitu sayang, ini juga demi kesehatan kamu" ucap mamanya lembut.

"bener tuh, lo mending istirahat deh, gk usah banyak omong" ucap Kirun

"tunggu Ali mana ?" tanya prilly yang menyadari tak ada sosok ali disana.

"udah gw suruh pulang" ucap Kirun

"lo gk ngasih tau apa-apa kan ke dia ?" Prilly mendelkik curiga

"gk kok, tenang aja kale" jawab Kirun
"sekarang istirahat ya" suruh mamanya

"tu dengerin mama" timpal kirun. Prilly tak menjawab hanya mengikuti perkataan mamanya.

#tbc

next ???
vote+comment ya !!

yang berasa manusia pasti vote+comment
maaf kalau banya typo+gaje

BE HAPPYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang