"Udah lah Fal, kita balik aja yuk!" bujuk Sherly.

"Bentar!" bentak Naufal.

"Dan satu hal yang mesti kalian tau, gue ke sini bukannya mau ngemis-ngemis buat balik lagi ke geng banci milik kalian! Gue cuman mau ngejelasin masalah yang sebenernya itu kayak gimana, juga mau ngejelasin hubungan gue sama Malvin itu apa sebenernya biar kalian nggak mandang gue dengan gambaran sepicik itu! Kalian ngakunya sahabat gue, tapi apa? Jangan kan ngesupport dan bantuin gue, dengerin penjelasan gue aja enggak! Thanks deh buat semuanya, moga suatu saat kebenaran bakalan terungkap dan mata hati kalian bakalan kebuka! Karna meski gue kecewa banget sama kalian, tapi gue nggak mau kalian gambarin tentang gue dengan gambaran sepicik itu!!!" terang Naufal, dan berlalu. Diikuti Sherly yang langsung berjalan di samping Naufal.

"Two thumbs buat lo, Fal!" seru Sherly bersemangat.

"Apaan sih?!" gumam Naufal kesal. Namun sebenarnya dia berusaha menyembunyikan senyumannya.

"By the way waktu kalian bentar lagi abis nih. Udah hampir satu jam! Elo mesti cepet-cepet ketemu sama Malvin." seru Sherly.

"Oh, iya! Gue hampir aja lupa!"

"Ya udah, kita sekarang buruan nyari Malvin! Tadi sih dia di kelas..." timpal Sherly.

Naufal hanya mengangguk.

"Oops! Gue lupa! Toilet udah nggak aman lagi, Fal! Kita mesti nyari tempat yang lain di area sekolah buat kalian kissing. Kita mesti cepet nemuin, sebelum waktu kalian abis!"

-

-

-

Di kantin...

Sedangkan disisi lain geng Ijo lumut tengah bertengkar hebat...

Braaaakkk!

"Elo bisa diem nggakkk?!" bentak Sandy sembari memukul meja.

Matanya menatap tajam ke arah Fian. Sedangkan Tristan hanya menatap Fian penuh amarah.

"Eh! Asal kalian tau, apa yang tadi dikatain sama Naufal itu bener! Kita sebagai sahabatnya harusnya selalu ada buat dia, support dia, bantu dia dan coba buat dengerin penjelasan dia. Tapi kalian berdua malah kayak gini!" balas Fian.

"Oh! Jadi elo lebih belain si Maho itu dari pada geng lo sendiri?!" seru Tristan.

"Gue gapapa kok kalo seandainya kalian mau ngeluarin gue juga dari geng dan boyband ini. Saat ini Naufal butuh kita, sahabatnya! Gue bakal selalu ada buat dia. Persahabatan gue sama dia nggak akan berakhir cuman gara-gara masalah yang saat ini dihadapi sama dia. Kita sebagai sahabatnya harusnya tetep nerima dia apapun keadaan dia. Kalo emang bener Naufal seperti itu, terserah dia kalo emang dia milih jalan seperti itu. Asalkan apapun jalan yang dia pilih nggak berdampak negatif ke kita juga, Why Not? Sahabat sejati tuh sahabat yang bener-bener bisa nerima kita apa adanya apapun dan bagaimana pun keadaan kita. Kalo kalian mau ngeluarin gue dan mau tetep musuhin dia, whatever! Gue kecewa banget sama kalian!" seru Fian, lalu beranjak dari tempat duduknya dan berlalu.

"Shiiittt!" pekik Sandy geram sembari memukul meja.

Sedangkan Tristan hanya menatap tajam ke arah Fian yang tengah berjalan menuju koridor hingga menghilang di tikungan.

-

-

-

Sedangkan disisi lain,

"Otak lo jenius banget, Fel!" puji Bara, diikuti senyuman puas Dewa.

"Iya dong! Gue gitu!"

"Trus apalagi rencana lo buat ngerjain Malvin?" tanya Dewa.

Cium Gue Lagi [Selesai]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن