Chapter 19

999 63 5
                                    

Hari dimana aku kini telah berusia 28 tahun. Hari bahagia yang banyak dinanti orang ini membuat ku tak mengharapkan hari bahagia ini. Percuma saja, aku sama sekali tidak bisa merasakan hari bahagia ku bersama orang yang aku cintai.

Pagi ini entah kenapa mama sengaja membuat makanan spesial untukku. Mama sengaja membuat ini semua sebagai perayaan ulang tahun ku. Aku sama sekali tak menginginkan semua ini, tapi mama terus memaksa untuk tetap merayakan hari ini bersama keluarga. Ya keluarga, tanpa rinal.

"Apa rinal mengucapkan sesuatu buat kamu pagi ini?" tukas mama sedikit melirik ku yang sedang duduk di kursi meja makan

"Iya, hanya sekedar ucapan selamat ulang tahun ia kirim lewat VN" balas ku bete untuk menceritakan hal ini

"ya bagus lah, setidak nya dia ingat hari ulang tahun mu"

Aku hanya sibuk memainkan toples kerupuk yang tertata rapi diatas meja makan ini. Menompang dagu dan dengan perasaan ku yang tak ingin ditanyai hal apapun mengenai hari bahagia ku ini. Tak lama terdengar suara bel berbunyi. Seketika aku menuju ruang tamu untuk membukakan pintu itu.

"Permisi mba" ucap seorang pria tengah membawa bunga

"Iya mas, ada apa?" tanya ku heran

"Ini mba ada kiriman buat mba" sambil memberikan bunga itu kepada ku

"Dari siapa mas?"

"Saya juga tidak tahu mba, saya hanya menjalankan tugas"

"Oh Ya deh, makasih mas yah" balas ku

Aku bingung sambil menatap bunga ini. Siapa yang mengirimkan bunga ini kepada ku? Aku kemudian masuk dan kembali menemui mama.

"Siapa ve?"

"Loh, bunga dari siapa?" tanya mama heran menatap ku memegang sebuah bunga

"Ngk tau mah, eh ini ada surat nya" tukas ku kemudian buru-buru membaca surat itu

Kemudian aku membaca isi surat itu. Tulisan kecil yang pernah ku lihat. Ia menuliskan selamat ulang tahun kepada ku. Seketika mata ku terbelalak menatap nama seseorang tertulis indah di akhir isi surat ini Adyth. Ya, nama itu. Seseorang yang dulu sempat menyukai ku, tapi aku malah mengabaikan nya begitu saja. Apa maksud nya ia mengirimkan bunga ini kepada ku? Apakah ia tidak tahu kalau aku sudah menikah?

"Dari siapa?" tanya mama mendekatiku. Tanpa berfikir panjang aku yang hanya mematung tanpa tersadar memberikan surat itu kepada mama

"Adyth? Kamu masih berhubungan dengan dia?"

"Ngak lagi ma"

"Tapi kenapa dia mengirimkan bunga ini ke kamu?"

"Entah lah ma, lagian dia cuma ngirim bunga doang kan" balas ku kemudian pergi menuju kamar

Aku duduk di kursi balkon kamar ku. Membayangkan bingung bunga yang di berikan adyth kepada ku. Sudah berapa tahun ia tak menghubungi ku? Hingga sekarang ia kembali tanpa aku ketahui.

Menikmati pagi menjelang siang ini dengan secangkir teh hangat yang baru saja ku seduh. Aku kembali memikirkan rinal yang jauh disana. Apakah ia masih sibuk disana? Sampai-sampai hanya bisa mengucapkan selamat ulang tahun untuk ku lewat VN. Hari ulang tahun ku yang tak seindah yang dulu.

Kini sore membangunkan ku dari lelap nya tidur siang ini. Ku lihat matahari yang sudah membiaskan cahaya orange menyinari kamar ku sore ini. Aku bangun dan menyingkap kain jendela hingga kamar ini terlihat gelap.

Tik tok tik tok... Jam kini berjalan dengan bebasnya. Hingga sampai di malam yang tak indah buat ku. Aku duduk di sofa sambil asik menonton televisi. Tak ada yang membuat mood ku berangsur membaik saat ini. Aku males untuk melakukan hal lain. Hingga akhirnya aku di panggil oleh mama untuk segera bergabung ke ruang makan. Menikmati masakan spesial mama sebagai tanda perayaan hari ulang tahun ku. Kini hanya ada mama, aku, papa dan adik ku.

Bukan Kisah Siti NurbayaWhere stories live. Discover now