Rafael mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, dilihatnya Alexa dari kaca spion yang tampak lunglai di jok belakang

"Sayang bertahanlah, aku mohon..."Rafael menambah kecepatan mobilnya

Sesampainya didepan rumah sakit, Rafael langsung membopong tubuh Alexa dan berteriak memanggil suster

"Susteeeerrr... susterrrrr..."Rafael berjalan tergesa-gesa mencari pertolongan, tidak dihiraukannya lagi pandangan orang yang ada disana

Seorang suster berlari sambil membawa sebuah brankar, Rafael meletakkan tubuh Alexa disana dengan hati-hati dan dengan segera para suster mendorong brankar tsb menuju ruang operasi

Rafael menyandarkan tubuhnya pada dinding rumah sakit, sudah hampir satu jam Alexa berada didalam ruang operasi tapi belum ada satu pun dokter atau suster yang memberitahukan keadaan Alexa yang sebenarnya

Rafael menyalahkan dirinya kenapa hal ini kembali terjadi, lagi lagi Alexa terluka. Dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kalau tadi dia sampai datang terlambat, mungkin para bajingan itu akan...

"Aaaarrrrgghh  brengsek"teriak Rafael memukul tembok didepannya, lalu duduk terkulai mengusap wajahnya dengan gusar, tidak peduli dengan tangannya yang mengeluarkan darah, tidak peduli dengan tatapan orang-orang yang kebetulan lewat, mereka tidak berani mendekat apalagi bertanya melihat sosok laki-laki itu terlihat menakutkan

Rafael mengutuk dirinya sendiri, bayangan saat Alexa ditarik secara paksa oleh lima bajingan membuat emosinya kembali memuncak, ia berdiri lalu merogoh kantong celananya untuk mengambil iPhone  dan menghubungi salah satu bawahannya

"Hallo... Aku minta kau mencari data preman-preman yang sering nongkrong di Jalan Sudirman?"

"............"

"Aku tidak mau tahu bagaimanapun caranya, data itu harus sudah ada dimejaku besok"Rafael memutuskan sambungannya

'Orang-orang itu akan merasakan akibatnya'batin Rafael, ia kembali menyandarkan tubuhnya pada dinding. Rafael menoleh pada pintu ruang operasi namun belum ada tanda-tanda operasi akan berakhir

Tap tap tap...

Rafael menoleh kearah berlawanan, dilihatnya seorang wanita sebaya Alexa berjalan kearahnya disusul sosok laki-laki dibelakangnya

"Bagaimana keadaan Alexa?"Rafael mengernyit, bingung dengan sosok didepannya

"Aku Sarah, bagaimana keadaan Alexa?"ulangnya, Rafael memang belum pernah bertemu dengan Sarah, ia hanya mengetahui dari cerita Alexa saja begitu juga dengan Sarah, tadi Rafael sempat menghubungi Sarah saat dalam perjalanan karena sahabat adiknya itu terus menerus mengiriminya pesan

"Masih diruang operasi"sahut Rafael kembali lemas

"Juno..."Juno mengulurkan tangannya kearah Rafael dan disambut Rafael dengan senyum yang sedikit dipaksakan mengingat dirinya masih gelisah dengan nasib Alexa

"Sebenarnya apa yang terjadi?"dari nada bicara Sarah sepertinya ia masih kesal karena Rafael datang terlambat

"Semua ini salahku..."Rafael kembali meremas rambutnya dengan kasar

"Maksudmu?"Sarah tidak mengerti arah pembicaraan Rafael, yang ia tahu Alexa cuma terluka tapi tidak tahu apa penyebabnya

"Kalau saja aku tidak datang terlambat mungkin para bajingan itu..."ucapan Rafael terpotong

"APA!!?"Sarah melotot kaget, bagaimana itu bisa terjadi, yang Alexa tahu ia menyuruh Alexa tetap menunggu diparkiran yang cukup ramai karena keadaan disana aman

PROMISE (SELESAI)Where stories live. Discover now