Alexa melangkahkan kakinya dengan cepat, ia merasa laki-laki yang berada di halte tadi mengikutinya, kalau ia tidak salah lihat jumlah laki-laki itu sekitar lima orang. Alexa setengah berlari berharap ada seseorang yang menolongnya namun larinya kalah cepat, dua diantara laki-laki itu menghadangnya dari depan, dua lagi disamping kanan dan kirinya, Alexa mundur perlahan namun tubuhnya membentur seseorang yang ia yakini salah satu dari mereka, sekarang Alexa terkepung. Alexa berteriak tapi tidak ada satupun yang mendengar, tubuhnya sudah basah kuyub yang secara otomatis memperlihatkan lekuk tubuhnya

Alexa menendang tepat diselangkangan orang didepannya lalu melarikan diri, dua orang menarik tubuhnya, sekuat mungkin Alexa memberontak bahkan menggigit salah satunya, kesabaran mereka sudah habis, satu tamparan mengenai wajah Alexa

Plaakkk...

Alexa tersungkur ditanah, tubuhnya bergetar hebat. Membayangkan akan diperkosa oleh segerombolan laki-laki didepannya membuat Alexa ketakutan

"Toloooong... Toloooong..."Alexa berteriak sekeras mungkin

Rafael yang masih berada didalam mobil segera menghentikan kendaraannya saat terdengar suara wanita minta tolong. Sayup-sayup ia melihat ada segerombolan laki-laki yang sedang memegang tangan seorang wanita. Rafael mempertajam pandangannya dan saat itu juga iris mata Rafael melebar dengan cepat ia membuka pintu mobil membuka jasnya dan membuang begitu saja, rahangnya mengeras, kedua tangannya mengepal menahan amarah, ia melepas beberapa kancing kemejanya

Segerombolan laki-laki tadi membekap mulut Alexa dan menariknya kebelakang gedung tua. Rafael makin mempercepat larinya dari jauh ia dapat melihat Alexa yang memberontak berusaha melepaskan diri

Alexa dibaringkan diatas rumput, dua orang memegangi tangannya dan dua orang lagi memegang kakinya

"Giliranku yang pertama"seringai laki-laki keji yang Alexa yakin adalah ketuanya, baru saja ia hendak menindih tubuh Alexa seseorang menarik tubuhnya

"Sialan..."belum sempat laki-laki itu melihat siapa yang menarik tubuhnya, satu pukulan telak langsung mengenai mukanya

Buughh... Laki-laki itu tersungkur

"Ka... kak"ujar Alexa, ada rasa syukur Rafael datang tepat waktu

Dua orang yang memegang kaki Alexa meringsek maju untuk membantu rekannya, baru saja kedua laki-laki itu ingin memukul Rafael, namun kaki Rafael yang panjang langsung menghantam tubuh mereka satu persatu, Rafael memukul dengan membabi buta hingga keduanya babak belur. Mata Rafael beralih pada dua orang lagi yang memegang tangan Alexa, keduanya ketakutan. Rafael sudah tidak bisa lagi berpikir, dihantamnya pukulan bertubi-tubi tanpa memberikan kesempatan mereka untuk melawan. Alexa yang sudah berada diposisi aman, berdiri agak jauh

Mata Alexa terbelalak saat menyadari satu orang mengeluarkan pisau dari punggungnya, orang itu berlari hendak menusukkan pisau tsb ketubuh Rafael yang sedang membelakanginya, tanpa pikir panjang dan dengan gerakan cepat Alexa berlari dan memeluk tubuh kakaknya

"Aaaarrggghh..."Alexa merasakan pisau itu mengenai punggungnya, kejadiannya begitu cepat hingga saat Rafael menoleh Alexa hampir saja jatuh ketanah kalau saja Rafael tidak segera menangkap tubuhnya

Segerombolan laki-laki itu ketakutan dan tanpa membuang waktu mereka melarikan diri, baru saja Rafael hendak mengejar mereka, langkahnya terhenti saat Alexa menahan tangannya, tak lama tubuh Alexa meluruh ketanah saat itulah Rafael tahu kalau punggung Alexa terkena tusukan pisau, darah merembes dari kaos yang dipakai Alexa, kaos itu tidak lagi berwarna putih, tapi berubah jadi merah. Wajah Rafael pucat saat menyadari Alexa sudah menutup matanya, dengan kepanikan yang luar biasa Rafael langsung menggendong tubuh Alexa, tujuannya hanya satu... Rumah sakit

PROMISE (SELESAI)Where stories live. Discover now