Tiga hari setelah confrontation dengan Hakan di warung.
Bian duduk di kamar kosnya, menatap laptop dengan file cerita masih terbuka di layar.
Dia sudah membacanya berkali-kali. Menganalisis. Breakdown scene by scene.
Tapi sekarang...
"Ini bodoh," gumamnya, menutup laptop dengan sedikit keras. "Ini cuma cerita. Cuma... coincidence yang kebetulan banyak."
Tiga hari terakhir, Bian mencoba rationalize everything:
Maybe Bakso Gajah memang tempat populer, dan Hakan kebetulan sering ke sana.
Maybe detail keluarga Hakan—ayah meninggal, ibu guru, kakak dokter—adalah kombinasi yang tidak terlalu uncommon di Bandung.
Maybe dia over-analyzing karena lagi stress.
"Aku overthinking," kata Bian pada dirinya sendiri, berdiri dan mulai pacing. "Aku lagi paranoid karena depresi. Ini... ini gak mungkin nyata."
Dan soal Hakan...
Bian merasakan guilt setiap kali ingat ekspresi hurt di wajah Hakan waktu di warung.
Tapi dia mencoba convince diri sendiri: "It's for the best. Aku terlalu cepet attached. Aku butuh space."
Hape-nya tergeletak di meja—no messages from Hakan sejak tiga hari lalu.
Hakan benar-benar respecting space yang Bian minta.
Dan Bian...
Bian merasa lega.
Dan juga... lonely.
Tapi dia ignore perasaan itu.
"Aku baik-baik saja sendiri," bisiknya. "Aku selalu baik-baik saja sendiri."
Lie. Tapi dia repeat it sampai almost believe it.
Hape-nya bunyi—notifikasi email.
Bian mengambilnya, membuka inbox.
Email baru dari unknown sender:
Subject: Project Inquiry - Branding Design
Bian membukanya.
Kepada Yth. Fabian Abiyasa,
Perkenalkan, nama saya Reza Mahendra, CEO dari startup Arva Digital Solutions. Saya mendapatkan kontak Anda dari portfolio online Anda.
Kami sedang membutuhkan graphic designer untuk rebranding project kami—logo, visual identity, marketing materials. Timeline cukup tight (2 minggu) karena launching event kami akhir bulan ini.
Karena urgency, kami prepared untuk membayar premium rate: Rp 7.500.000 untuk full package.
Apakah Anda available untuk project ini? Jika ya, mohon konfirmasi dan kita bisa arrange meeting untuk discuss details lebih lanjut.
Best regards,
Reza Mahendra
CEO, Arva Digital Solutions
Bian menatap email itu.
Reza.
Nama itu...
Tapi dia menggelengkan kepala cepat.
"Common name. Banyak orang namanya Reza."
Dan honestly...
Rp 7.500.000.
Itu... itu banyak.
Itu bisa bayar tunggakan kos-nya (2 bulan), bayar utang warung, bayar tagihan listrik, dan masih sisa untuk hidup beberapa bulan ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Error Script
Cerita PendekBian, seorang desainer grafis yang sedang dihimpit kegagalan dan utang, berdiri di pinggir jembatan penyeberangan Dago. Saat ia hendak mengakhiri segalanya, seorang pria mabuk bernama Hakan menyelamatkannya-hampir membuat dirinya sendiri tewas. Pert...
