Dua hari setelah makan bakso bersama.
Bian duduk di depan laptop-nya, jam menunjukkan 2:47 pagi.
Tapi untuk pertama kalinya dalam berminggu-minggu, dia tidak menatap layar kosong dengan putus asa.
Dia sedang bekerja.
Entah kenapa—entah karena perut kenyang dari makan bareng Hakan kemarin, atau karena pikirannya sedikit lebih tenang, atau karena dia punya sesuatu untuk ditunggu besok (Hakan bilang mau ajak dia jalan foto bareng)—
Kreativitasnya kembali.
Tangannya bergerak di atas mouse dan keyboard dengan familiar rhythm. Shapes muncul di layar. Warna blend sempurna. Typography jatuh di tempat yang tepat.
Logo design untuk coffee shop startup—konsep yang sudah stuck di kepalanya seminggu—tiba-tiba mengalir keluar dengan mudah.
Simple. Clean. Modern tapi warm.
Sempurna.
Bian bersandar, menatap hasil karyanya.
"...huh."
Dia bisa melakukannya.
Dia masih bisa melakukannya.
Relief menghampirinya seperti gelombang—dia hampir lupa rasanya finishing sesuatu. Rasanya... accomplished. Berguna.
Dia save file-nya, export ke berbagai format, kirim email ke klien dengan subject line: "Final Logo Design - Coffee Startup"
Send.
Done.
Dia menatap inbox-nya sebentar, half-expecting klien langsung ghosting lagi atau minta revisi kesepuluh.
Tapi untuk sekarang... untuk sekarang dia bisa breathe.
Dia menutup laptop, menatap jam—hampir jam 3 pagi.
Harusnya dia exhausted. Tapi entah kenapa dia merasa... ringan.
Hape-nya di meja bergetar.
Pesan masuk.
Hakan:
"Eh sorry text tengah malem. Aku baru selesai edit foto. Kamu masih bangun gak? (Jangan bilang kamu begadang kerja lagi 😤)"
Bian menatap pesan itu.
Hakan juga begadang. Working late, sama seperti dia.
Somehow... knowing that makes him feel less alone.
Bian:
"Bangun. Baru selesai kerja juga"
Reply datang cepat—Hakan clearly masih pegang hape.
Hakan:
"EYYYY productive night! Good job! 🎉"
"Kamu ngerjain apaan?"
Bian:
"Logo design. Yang stuck itu. Akhirnya selesai"
Hakan:
"YOOO CONGRATS!! See, I told you otak kamu cuma butuh break!"
"Celebrate dong! Besok aku traktir makan 😄"
Bian:
"Kamu kemarin udah traktir"
Hakan:
"So? Aku seneng traktir kamu kok. Plus this is achievement! Harus dirayain!"
ANDA SEDANG MEMBACA
Error Script
CerpenBian, seorang desainer grafis yang sedang dihimpit kegagalan dan utang, berdiri di pinggir jembatan penyeberangan Dago. Saat ia hendak mengakhiri segalanya, seorang pria mabuk bernama Hakan menyelamatkannya-hampir membuat dirinya sendiri tewas. Pert...
