Bian:
"Kemarin kamu cerita kamu dari Bandung. Keluargamu gimana? Masih di sini juga?"
Casual. Innocent question. Orang normal juga tanya hal kayak gini kan?
Hakan:
"Oh! Ibu aku masih di Bandung. Beliau guru SD di daerah Cibiru"
Bian terdiam.
Ibu. Guru SD.
Persis seperti di cerita.
Jantungnya berdegup lebih cepat.
Hakan:
"Kakak aku di Jakarta, dia dokter. Kerja di RS swasta sana. Jarang pulang tapi we stay in touch"
Kakak. Dokter. Jakarta.
Match lagi.
Tangan Bian gemetar saat mengetik pertanyaan berikutnya.
Bian:
"Ayahmu?"
Pause lebih lama kali ini.
Bian menatap layar, menunggu, jantung berdebar.
Hakan:
"Ayah udah meninggal. Lima tahun lalu"
Lima tahun lalu.
Hakan:
"Sakit jantung. Tiba-tiba aja. Aku... waktu itu aku masih di Jakarta, belum sempat pulang. Itu salah satu regret terbesar aku"
Sakit jantung.
Persis. Kata per kata. Detail per detail.
Seperti yang Bian tulis di cerita 10 tahun lalu.
Laptop Bian tergeletak di samping kasur. Dia meraihnya dengan tangan gemetar, membuka file cerita, scroll ke character description.
"Hakan, 30 tahun. Fotografer freelance. Ayahnya meninggal 5 tahun lalu karena sakit jantung. Ibunya guru SD. Kakak perempuan, dokter, tinggal di Jakarta."
Word. By. Word.
Bian menatap layar laptop, kemudian ke hape, kemudian kembali ke laptop.
Ini...
Ini bukan kebetulan.
Ini tidak mungkin kebetulan.
Semua detail match. SEMUA.
"Oh Tuhan," bisik Bian, suaranya gemetar. "Oh Tuhan, ini nyata."
Cerita itu nyata.
Hidupnya benar-benar mengikuti plot yang dia tulis 10 tahun lalu.
Dan itu berarti...
Itu berarti semua yang ada di cerita akan terjadi.
Hakan akan jatuh cinta padanya.
Akan ada Reza—cowok lain yang akan Bian sukai.
Hakan akan heartbroken.
Hakan akan sacrifice everything.
Dan ending-nya...
Ending yang tragic. Sad. Unfair.
"Tidak," bisik Bian, panic rising. "Tidak tidak tidak, aku tidak mau ini terjadi."
Hape-nya bergetar lagi.
Hakan:
"Sorry, jadi heavy ya obrolannya 😅"
Hakan:
"Anyway, ibu aku sering tanya kapan aku bawa 'teman' ke rumah haha. Beliau khawatir aku kesepian terus di kos"
YOU ARE READING
Error Script
Short StoryBian, seorang desainer grafis yang sedang dihimpit kegagalan dan utang, berdiri di pinggir jembatan penyeberangan Dago. Saat ia hendak mengakhiri segalanya, seorang pria mabuk bernama Hakan menyelamatkannya-hampir membuat dirinya sendiri tewas. Pert...
Bab 4
Start from the beginning
