"'Aira... aku masih mencintaimu. Biarkan aku menjadi bagian dari hidupmu. Kamu dan bayi ini... aku ingin menjaga kalian.'"

"Tapi Aira menggeleng. Air mata di pipinya."

"'Hakan... kamu orang terbaik yang pernah aku kenal. Tapi aku... aku tidak bisa mencintaimu seperti kamu mencintaiku. Aku tidak mau berbohong padamu. Kamu pantas mendapat seseorang yang bisa mencintaimu sepenuh hati.'"

"Hakan tersenyum—hancur, remuk, tapi menerima."

"'Aku mengerti,' bisiknya."

"Dan dia pergi."

"Aira membesarkan anaknya sendirian."

"Hakan tetap mencintainya dari jauh. Sampai akhir."

"Unrequited. Tak terbalas. Sendirian."

TAMAT.

Di bawah ending, ada author's note:

"NOTE TO SELF: Cerita ini sad tapi realistic. Not all good guys get happy ending. Hakan karakternya too perfect jadi aku buat dia gak dapat ending bahagia. Balanced. Also this is fiction so whatever lol. Iseng aja bikin Hakan menderita wkwk."

Bian menatap note itu.

Kata-katanya sendiri. 10 tahun lalu.

"Iseng aja bikin Hakan menderita."

Dia merasa mual.

Bian menutup laptop dengan tangan gemetar.

Dia duduk di lantai, menatap kosong ke depan.

Otak-nya racing.

"Ini... ini cuma kebetulan," gumamnya. "Harus kebetulan."

Tapi terlalu banyak hal yang match.

Nama. Tempat. Urutan kejadian.

"Mungkin... mungkin aku unconsciously ingat cerita ini dan somehow bias confirmation?" Dia mencoba rasionalisasi. "Kayak, aku lihat pattern yang gak ada karena aku lagi baca cerita ini?"

Tapi...

Bakso Gajah. Nama spesifik. Bian tidak ingat pernah menulis nama itu sampai dia baca tadi.

Dan Hakan mengajaknya ke sana SEBELUM Bian ingat cerita ini.

Bian membuka laptop lagi, scroll ke bagian awal cerita.

Membaca nama karakter utama.

"Aira - Perempuan, 27 tahun, graphic designer"

Dia menatap deskripsi itu.

Perempuan.

Dan sekarang... sekarang DIA yang ada di posisi itu.

"Tunggu," bisiknya, realisasi mulai masuk. "Tunggu sebentar."

Dia scroll cepat ke bagian-bagian penting.

Scene dimana Hakan jatuh cinta ke Aira.

Scene dimana Hakan confess.

Scene dimana mereka... mereka supposed to have romantic tension.

Dan kalau cerita ini beneran terjadi...

Kalau DIA beneran jadi "Aira"...

Itu berarti...

"Oh fuck," Bian berbisik, panic mulai naik. "Oh fuck oh fuck oh fuck."

Itu berarti Hakan bakal jatuh cinta ke DIA.

Ke Bian.

Cowok.

Dan Bian supposed to... apa? Jatuh cinta balik? Atau gak jatuh cinta dan friend-zone Hakan kayak di cerita?

Error ScriptWhere stories live. Discover now