SEQUOIA

Sequoia || Epilog

"Hai Zel! Duh sorry ya kita bertiga lama, soalnya tadi gue sama Yera jemputin si NYONYA REA nih lama banget! Untung gak kita tinggal lo!" Yasmin, Rea, dan Yera datang bersamaan menghampiri Hazel dan Raska.

Yasmin menatap sinis Rea yang kini mencebikkan bibirnya sambil sedikit merapikan rambutnya. "Ya sorry! Gak usah ngegas dong, gitu doang emosian banget sih lo!"

"Huh! Rea! Penyakit lelet lo itu gak sembuh-sembuh ya, gimana mau jadi dokter lo, hah?! Jangan sampe gue dapet dokter kayak lo, bisa-bisa sekarat gue!"

"Yeu! Makanya lo gak usah sakit lah! Gue doain nih.. Ya Allah semoga Yasmin bisa selalu sehat--"

"Aamiin, udah jangan pada berantem, duduk dulu." Hazel memotong perkataan Rea dan menyuruh ketiga gadis itu untuk duduk di kursi yang kosong.

"Kenapa Zel lo ngundang gue, Yasmin, sama Rea? Buat ngeliatin lo pacaran ya?" tebak Yera.

"Atau untuk jadi fotografer lo berdua?!" sambung Yasmin ikut menebak.

"Ih enggak! Gue ngundang kalian karena kalian kan juga orang-orang penting di hidup gue, gue mau kasih tau sesuatu ke kalian!"

"Apa? Lo berdua mau married?!" tebak Rea asal.

Yasmin terpekik kaget. "WHAT?! Secepat ini?!"

"Serius, Zel?! Gue gak nyangka sih.." Yera ikut terkejut.

Hazel memutar kedua bola matanya jengah. "Makanya dengerin gue dulu!" Hazel sedikit menjeda sebelum menyambung perkataannya. "Gue-- dapet email dari Princeton's! Gue bakal kuliah disana!"

Ketiga gadis itu melongo secara bersamaan, mereka sama-sama terkejut saat mendengar perkataan yang diucapkan Hazel barusan.

Sedetik. Hanya sedetik ruangan itu sunyi. Lalu—

"AAAAAAAAAA!!!! HAZEEEEL!!!"
Tiga sahabatnya meledak bersamaan seperti petasan tahun baru.

"Eh buset! Serius lo?! Gila?! Guys.. kita temenan sama anak Princeton's!" Yasmin menatap Rea dan Yera secara bergantian, berbicara dengan nada drama.

"Lebay lo!" sahut Hazel.

"Ini bukan lebay Zel! Yasmin bener! Gila sih! Mana coha kirim ke grup dong screenshoot email dari Princeton, gue mau posting di story instagram! Seluruh followers gue harus tau ini!" ucap Rea bersemangat.

"Bener tuh! Sumpah ini serius?! Gue sih sebenernya udah gak kaget ya, kan lo pinter banget tuh. TAPI TETEP AJA KAGETTT!" ucap Yera dramatis.

"Besok lo harus spill setiap sudut kampus lo ya! Gue biasa liat di tiktok aja udah keren banget, apa lagi lo yang bisa liat langsung!" ucap Yasmin yang masih sangat bersemangat.

"Eh wait.. Kak Alnof juga kuliah disana gak sih? Iya kan? Rame banget tuh diomongin di sekolah!"ucap Rea tiba-tiba.

Hazel terdiam sejenak mendengar hal itu. Sebenarnya ia juga mendengar kabar bahwa Alnof katanya melanjutkan studinya di Princeton University, namun Hazel tak terlalu memikirkan hal itu.

"Oh iya bener!" jawab Yasmin. "Makanya dia sempet ngilang kan? Katanya sih dia ikut segala jenis les dan belajar mulu buat persiapan kuliah di luar negeri. Gila! Keren sih!" sambungnya.

"Pantesan dia jarang gangguin lo lagi Zel, sibuk belajar toh ternyata," ucap Rea sambil menaik turunkan alisnya.

"Mungkin niatnya mau ngimbangin Hazel," jawab Yasmin.

"Eh udah guys.. kayaknya Hazel gak nyaman deh kalian bahas itu," ucap Yera karema menyadari tak ada tanggapan dari Hazel.

Hazel tak menanggapi, ia menatap kearah Raska yang tersenyum kearahnya. Tentunya Raska tau siapa yang sedang dibicarakan oleh Yera dan Rea.

Alnof Abinar Wiratama atau Alnof, kakak kelas mereka yang juga merupakan kapten tim basket putra di sekolah mereka.

Alnof memang sudah menyukai Hazel sejak dulu, namun Hazel tak pernah menanggapinya, Hazel hanya menganggap Alnof sebatas teman, tidak lebih.

"Ras.. kamu pasti gak nyaman ya sama pembahasannya--"

Raska menempelkan jari telunjuknya didepan bibir Hazel. "Ssttt.. aku selalu percaya sama kamu, Aziva Hazel."

[END...]

***

Hehehehe udah segitu aja epilognya🤗😇🙏
Selanjutnya lanjutin dipikiran masing2 aja ya🙏

Gong nya ternyata Hazel n Alnof malah satu kampus HAHAHAHAHHAHAHAHA

Sisanya tergantung kepercayaan masing-masing kira-kira selama di Princeton ada kisah apa🙏🤭

SEE YOU ALL🩷💚
THANK YOU💚💋