18. An exception

Mulai dari awal
                                        

Perkataan berani Grace barusan sukses membuat Felix tertawa puas, "Grace kau melupakan kemungkin lain..."

"Kemungkinan lain?" gumam Grace pelan,

Gadis bermata Emerald itu belum sempat berpikir lama, sebelum dengan tiba-tiba Felix berdiri dan mencondongkan tubuhnya kearahnya, Felix berbisik pelan di samping telinga Grace

"Kemungkinan leluhur ku adalah iblis berwujud manusia."

Di sisi lain Shawn menatap dingin interaksi mereka berdua, sebelum dengan paksa menarik tangan Grace keluar dari kelas yang masih berlangsung. Shawn bahkan mengabaikan teriakan sang guru yang menyuruhnya untuk kembali.

******

"Felix, apa rencana mu selanjutnya?"Jimmy bertanya seraya menatap Felix yang sejak tadi asik berkutat dengan laptopnya.

"Rencana apa?"

Jimmy memutar bola mata malas ketika Felix malah balik bertanya padanya.

"Paman Falcon, dia sudah mulai bergerak membatasi semua kegiatan mu, dia bahkan dengan sengaja memutuskan informasi dari semua akses data diri orang-orang yang sudah kau targetkan," jawabnya geram, "Apa kau tidak akan melakukan apapun dan terus menunggu seperti ini?"

Felix untuk sejenak berhenti memainkan laptopnya, dia melirik Jimmy sekilas sebelum berkata, " Apa hal itu perlu di khawatir kan."

"Tentu saja, apa kau pikir untuk membangun kekuatan kita sendiri, kita tidak memerlukan bantuan mereka."

Sudut bibir Felix terangkat sebelum dia dengan santai melempar dokumen hitam di sampingnya pada Jimmy. Semula Jimmy sempat tak mengerti sampai kemudian matanya tampak membulat kaget melihat apa yang tertera di dokumen itu.

"Tanpa orang-orang itu pun, aku berhasil meyakinkan mereka."

Jimmy menutup dokumen perjanjian hubungan kerja sama tersebut dan berucap. "Bagaimana caranya kau bisa menyakinkan para tetua ketiga keluarga terkemuka ini , Felix?"

Ada sedikit senyuman dingin di bibirnya saat dia menjawab, "Setiap manusia selalu memiliki sesuatu yang di sebut dengan kelemahan, ketakutan, sesuatu yang di sayangi dan kerakusan, aku hanya memanfaatkan setiap hal di antara semua itu."

Jimmy menghela nafas berat dan berucap, "Felix anehnya, setiap bicara dengan mu, aku merasa kau menganggap dirimu bukanlah manusia."

Felix tak menyahut dia hanya diam dengan pikirannya sendiri. Sampai kemudian sesuatu yang dia tunggu-tunggu akhirnya datang juga.

"Felix, apa kau gila!" teriak suara seorang gadis yang terdengar amat tersiksa, "Tidak kau memang sedari dulu sudah gila!"

Bayangkan saja Grace di suruh datang ke lantai 4 gedung apartemen tempat Felix tinggal tanpa boleh menggunakan lift, Grace bisa saja membantah perintah Felix. Namun lagi-lagi Felix menggunakan ayahnya sebagai ancaman.

Gadis bermata Emerald yang masih berdiri di ambang pintu itu dengan cepat berlari masuk kedalam apartemen.

Bruk!

Grace dengan penuh kekesalan menaruh makanan yang Felix inginkan tepat di sofa meja di mana lelaki itu berada, dia menarik napas panjang sebelum berkata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Entangled by the main character Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang