PART 1

53.4K 1.5K 274
                                    

Author POV

Pagi itu seperti biasanya para siswa-siswi salah satu SMA Negeri di Surabaya bergegas masuk menuju gerbang sekolah. Mereka mengenakan seragam putih abu-abu layaknya anak SMA pada umumnya. Tak lama kemudian satpam penjaga gerbang sekolah tersebut segera bangkit dari tempat duduknya dan menuju gerbang untuk menutup gerbang tersebut setelah bel tanda masuk berbunyi keras!

Di sisi lain ada seorang cowok yang tengah melaju kencang dengan motornya menuju ke sekolah tersebut yang telah tampak dari kejauhan. Setelah sampai, cowok tersebut membuka helm hitamnya. Seketika rambut lebatnya tampak berjatuhan di keningnya. Matanya sipit, dengan bola mata cokelat. Hidungnya mancung dan bibir menawannya ialah daya tarik tersendiri dari cowok tersebut.

"Mas, bukain dong gerbangnya!" pinta cowok tersebut.

Tak lama kemudian satpam itu pun membuka gerbang tersebut

"Thanks mas!"

"Iya, cepet masuk sana keburu Pak Adhi dateng!" kata Satpam tersebut mengingatkan.

"Iya mas!" lalu cowok tersebut bergegas masuk sembari menuntun motornya menuju area parkir.

Namun sialnya, di sisi lain Pak Adhi terlihat tengah berjalan menuju pos satpam dan melihat cowok tersebut

"Hey, Berhentiii...!" pekik Pak Adhi.

"Wadduuhhh... Kok tiba-tiba ada Pak Adhi sih? Gimana nih?!" gumam cowok tersebut cemas

"Eh, sini kamu!" perintah guru tersebut.

Namun karena takut dihukum, akhirnya cowok tersebut bergegas menuntun motornya sembari sedikit berlari-lari kecil

"Woy, berhenti! Awas kamu!" pekik guru tersebut, lalu berlari mengejar cowok itu.

"Aduuhhh... Nih motor lumayan berat pula! Jadi ngga bisa ngebut larinya nih! Shit!" gumam cowok tersebut kesal.

Akhirnya cowok itu pun tertangkap karena larinya kalah cepat dengan guru tersebut. Lalu dia memarkirkan sepedanya dan terdiam pasrah dihadapan guru tersebut...

"Adduuhhh...! Ampun Pak!" lenguh cowok tersebut saat guru itu menjewer telinga kanannya sembari menariknya menuju ke pos satpam.

Dengan terpaksa cowok tersebut mengikuti langkah kaki Pak Adhi agar telinganya yang dijewer tidak semakin sakit

"Pak, lepasin napa...! Sakit nih! Ampun deh pak... Ampun!" gumam cowok tersebut.

"Salah sendiri, ngapain kamu kabur hah!?" bentak guru tersebut dan tetap keukeuh menjewer telinga muridnya hingga sampai di depan pos satpam.

Sedangkan cowok tersebut hanya melangkah pasrah sembari nyengir kuda menahan sakitnya jeweran ala Pak Adhi

"Sini, berdiri disini kamu!" perintah guru tersebut, lalu cowok itu hanya menuruti perintahnya dengan pasrah.

"Sekarang kamu beliin saya gado-gado di kantin." kata guru tersebut kemudian

"Hah? Kok hukumannya beda dari biasanya? Biasanya disuruh lari keliling lapangan. Kesambet apaan pak?" tanya cowok tersebut heran.

"Sialan kamu, pake ngatain saya! Cepet beliin!" bentak guru tersebut.

"I... Iya pak!"

"Lho, kok masih diem? Tunggu apa lagi, cepet beliin!" omel guru tersebut.

"Anu pak... Uangnya mana?!"

"Ya itu hukumannya, belinya pake uang kamu. Ngerti?" timpal guru tersebut.

"Lha, kok gitu Pak? Sampeyan kan yang makan, kenapa pake uang saya? Itu namanya pemerasan guru terhadap murid. Saya bisa laporin sampeyan ke diknas Surabaya loh!"

Cium Gue Lagi [Selesai]Where stories live. Discover now