• wait, WHAT?! • chapter 04 •

81 9 12
                                        

Rencana malam pertama Bae terbilang gagal total. Ada dua alasan utama mengapa rencana malam pertama Bae gagal.

Pertama, Sullyoon sama sekali tidak kembali ke kamar untuk melakukan apapun itu yang biasa orang lakukan saat malam pertama.

Kedua, Bae terpaksa harus tidur menggunakan gaun berat beserta korset yang tak bisa ia lepas sendiri, sialnya tak ada satupun pelayan yang datang untuk menolongnya melepaskan pakaian mengerikan itu dari tubuhnya.

Jadi saat Bae terbangun di atas kasur setelah semalam ditinggal oleh istri kaya rayanya dengan merangkak secara tidak etis dari kamar mandi menuju kasur, ia hanya termenung dengan keadaan tubuh pegal luar biasa, tidak ada satu inci pun dari tulangnya yang tidak terasa pegal dan sakit. Meskipun terlahir dari keluarga Han yang cukup kaya raya, Bae tak pernah mendapatkan perlakuan selayaknya seorang putri orang kaya, berjalan dengan sepatu hak tinggi, gaun-gaun indah atau bahkan pergi ke pesta perusahaan seperti bagaimana Jisung selalu lakukan, Bae tidak pernah melakukannya.

Satu-satunya pesta orang kaya yang pernah ia hadiri adalah saat Bae diperkenalkan ke publik saat ia terlahir, sisanya seperti pesta ulang tahun teman sekelasnya tak pernah sekalipun Bae hadiri atau bahkan ulang tahunnya sendiri tak pernah dirayakan dengan sebuah pesta, paling-paling hanya hadiah kecil yang Jisung berikan secara diam-diam terhadap nya mengingat Jisung sangat lah sibuk dilatih menjadi seorang pewaris, terkadang Bae akan menemukan hadiah itu diatas meja tepat disamping kasur pada pagi hari dengan sebuah sticky note manis berisi doa sang kakak untuknya.

Terkadang orang tuanya lupa jika mereka memiliki anak lain yang harus di hidupin jadi Bae tak bisa menghamburkan uang yang ia miliki bahkan ia seringkali kehabisan uang yang membuatnya harus memutar otak agar bisa memiliki uang jajan tambahan, dengan bekerja paruh waktu dan juga belajar mati-matian supaya bisa masuk perguruan tinggi dan mendapatkan beasiswa jadi Bae tak memiliki waktu menikmati sebuah pesta.

Terdengar sangat miris memang, ia seolah menjadi anak tiri di keluarga kandungnya, terkadang ia berpikir mengapa orang tuanya mau memiliki anak lagi jika Jisung saja sudah cukup bagi mereka, namun ya, mempertanyakan hal yang memang telah berlalu tak akan merubah apapun, jadi meski rasanya Bae ingin berteriak marah karena dilahirkan, ia akan memilih untuk diam.

Dan sekarang ia tengah berdiri di sebuah pesta megah, indah layaknya negeri dongeng dengan gaun yang tak pernah ia bayangkan akan ia kenakan sepanjang hari, memandang dirinya dengan riasan pun menjadi hal tabu bagi sang nona muda Han, dan tentu semua hal ini kan menjadi pengalaman baru paling menarik yang pernah Bae alami karena Bae sekalipun tak pernah membayangkan ia akan berada di pesta mewah dengan gaun indah memeluk tubuhnya, dan pesta mewah itu adalah pestanya, pesta pernikahan Bae sendiri.

tentu saja meski ia menjalaninya dengan rasa canggung karena tak ada orang yang ia kenali hadir dalam pesta pernikahannya.

Saat Bae berusaha menurunkan kakinya dari atas kasur, pintu kamar terbuka dan beberapa orang pelayan dengan seragam maid khasnya masuk dengan banyaknya barang di tangan mereka, Bae memandang satu persatu orang-orang tersebut lantas memiringkan kepalanya dengan bingung.

"Atas perintah nona muda Seol, kami diperintahkan untuk membantu istri nona muda Seol untuk bersiap dalam pesta perayaan atas pernikahan nona muda dan istri nona muda di hotel MIXXTOPIA, salah satu hotel milik keluarga Seol." Jawab kepala pelayan wanita dengan usia paruh baya, menunduk dengan sopan saat berbicara kepadanya.

Perlakuan yang bahkan pelayan di rumah Bae pun tak sudi melakukannya.

Bae memilih untuk mengangguk sebagai jawaban, dan beberapa pelayan langsung berinisiatif untuk mendekatinya, membantu Bae berdiri dan membawa gadis itu untuk bersiap di kamar mandi sementara beberapa pelayan langsung membereskan kasur tempat gadis itu tidur.

Wait, WHAT?!Where stories live. Discover now