Canggung, itulah yang Bae rasakan tatkala ia berdiri di samping sosok yang telah sah kini menjadi istrinya tersebut, bahkan secara hukum Bae telah sah menyandang marga Seol dan sekarang ia tak yakin harus berlaku seperti apa tatkala pesta berlangsung sangat meriah, meski beberapa pertanyaan sama terus terulang mengenai bagaimana bisa sang nona Seol yang dikabarkan telah tiada bisa hadir dengan kondisi sehat dan juga bugar di acara pernikahannya.
Bae sendiri mempertanyakan hal yang sama mengingat ia memang sudah dijanjikan menjadi seorang janda kaya raya, dan sekarang fakta itu harus mengkhianatinya dengan kehadiran sang nona muda Seol, Seol Sullyoon yang berdiri anggun dengan tatapan penuh intimidasi khas keluarga Seol berdiri di sampingnya tanpa berkata sepatah kata pun.
Ada hal yang lebih buruk mengenai kegagalan dirinya menjadi janda kaya raya, yakni menjadi istri dari seorang wanita yang parahnya tidak pernah bertukar sapa dengan-nya, bahkan Bae tidak yakin mereka pernah bertukar pandang selama Bae hidup dan mengenal keluarga Sullyoon. Bae bahkan tidak yakin jika Sullyoon tahu jika dirinya hidup dan menjadi bagian dari keluarga Han.
Kemungkinan terbesar yang bisa Bae pikirkan adalah Sullyoon dan keluarga Seol sengaja membuat drama kematian sang nona muda Seol untuk mengetes kesetiaan keluarganya atas kata-kata mereka, dan Bae menelan ludahnya saat ia memikirkan jika pertukaran pengantin yang seharusnya itu Han Jisung menjadi dirinya termasuk kedalam kegagalan keluarga Han melewati ujian yang keluarga Seol berikan.
Apakah keluarganya akan tewas di bantai seperti di drama-drama mafia?
Bae menggelengkan kepalanya, ia sepanjang hari ini terus berpikir mengenai hal-hal tidak jelas dan berbau hari terakhir dirinya hidup, keluarga Seol tidak mungkin bertindak sekejam itu meski mereka memiliki mata tajam penuh intimidasi, postur wajah tegas khas villain, serta aura mematikan yang menguar dari diri mereka dengan porsi sama menakutkannya.
Glek!
Bae berusaha untuk berpikir positif tapi pikirannya nampak nya memang negatif, sama seperti pengaruh dirinya di masyarakat. Mengumpulkan seluruh akal sehatnya yang berceceran selayaknya kelopak mawar yang ada di lantai, ia menarik nafas dan menghembuskankan nya agar pikiran keruh Bae berubah menjadi lebih jernih.
Ia kemudian menoleh ke arah Sullyoon, hanya untuk menemukan tatapan dari sosok cantik tanpa cela keburukan dalam fisik nya tersebut, namun entah mengapa, bulu halus pada tubuh Bae otomatis berdiri dan hal itu membuatnya merinding karena merasakan intimidasi kuat keluar dari kedua netra bulat nan besar sang nona muda Seol.
Ini benar-benar tidak akan menjadi hari terakhir nya hidup, benarkan?
Bae mengalihkan pandangan matanya ke sembarangan arah, mengusap tengkuknya dengan tidak tenang. Harusnya hari ini menjadi hari paling membahagiakan bagi setiap pengantin namun mengapa Bae malah merasa sangat ketakutan?
"Lelah?"
Itu hanya sebuah suara, namun nampaknya mampu membuat Bae membeku di tempatnya sebagai reaksi karena terkejut atas pertanyaan tegas yang mendadak ia dengar dari Sullyoon, dan pertanyaan itu Bae tak yakin untuk siapa. Jadi ia menoleh, dan menemukan mata cantik Sullyoon menatap dirinya, begitu indah tanpa softlens yang membuat Bae terpaku, ya tuhan, apa benar gadis yang kini Bae tatap adalah manusia? Dia terlihat seperti peri dunia dongeng meski Bae tak pernah melihatnya secara langsung.
Sullyoon yang menanti jawaban Bae nampak mengernyitkan sedikit dahinya, menatap ekspresi melongo Bae dengan bibir yang di poles warna natural itu terbuka, ekspresi bodoh pada pengantin Sullyoon satu ini mengundang pikiran geli dalam diri Sullyoon.
Jadi Sullyoon memilih untuk membiarkan nya, ia mendengus untuk menahan bibirnya agar tak terangkat dan mengalihkan pandangannya kembali pada para tamu yang tengah bersenang-senang, ada yang tengah bercengkrama dan ada juga yang tengah makan, sementara itu Sullyoon yakin di luar bangunan yang mereka sewa sebagai tempat resepsi pernikahan, para wartawan mungkin menggunung tengah berdemo agar di izinkan masuk dan membuktikan jika dirinya memanglah masih hidup.
YOU ARE READING
Wait, WHAT?!
FanfictionMenjadi seorang lesbian tak pernah sekalipun mampir dalam benak seorang Bae Jinsol, tidak pula ia berniat untuk menikah dengan orang yang telah tiada dan menjadi pengantin dari seorang mayat. Namun kematian tunangan kakaknya, juga desakan keluarga t...
