#5; The Reluctant Guide

425 61 51
                                        

⚠️ Content Warning: ABO universe (Alpha/Beta/Omega), BxB nomin, biological tension, subtle bonding, dark fantasy, rituals, intrigue, and light adult themes.

○ ○ ○

I'd be over the moon if you could vote for my stories, and I absolutely treasure any comments, suggestions, or feedback you share. Thank you 💗

○ ○ ○

Keheningan yang terbentang di antara mereka terasa berat dengan segala kemungkinan yang tidak terucapkan. Aelthar menatap Alpha asing itu dengan mata perak keunguan yang bergejolak dengan konflik internal yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

Di satu sisi, setiap serat dalam tubuhnya berteriak untuk mengusir Therion dari Sylvaran -itulah tugasnya- itulah sumpahnya sebagai Arboryn. Tapi di sisi lain, ada sesuatu dalam jiwa Alpha ini yang membuatnya tidak bisa mengabaikan begitu saja.

Solaris muda yang terluka perlahan bangkit, luka di lehernya sudah hampir sembuh sepenuhnya berkat sentuhan Therion tadi. Makhluk suci itu menggosokkan kepalanya ke pundak Therion sekali lagi sebelum berlari kembali ke dalam hutan, tanduk kecilnya berkilau dengan cahaya perak yang lembut.

"Kau..." Aelthar mulai berbicara, tapi kata-kata terasa berat di lidahnya. "Kau benar-benar datang untuk Heralume."

Therion mengangguk, matanya tidak lepas dari wajah indah di hadapannya. "Hanya itu. Aku tidak menginginkan kekuasaan atau kekayaan. Hanya kesempatan untuk menyelamatkan keluarga yang paling berharga bagiku."

Angin malam bertiup lembut, membawa aroma bunga-bunga malam yang mekar dan suara gemerisik daun yang terdengar seperti bisikan kuno.

Energi di sekitar mereka masih bergetar dengan resonansi aneh yang terjadi saat mereka bertempur bersama tadi.

Aelthar menutup mata, merasakan denyut Elydrion di dadanya. Roh hutan itu tidak memberikan peringatan bahaya seperti biasanya. Justru ada... persetujuan? Sesuatu yang hampir seperti dorongan lembut.

Konflik semakin intens di mata Aelthar.

Setiap instingnya berteriak untuk menolak, untuk mengusir Alpha ini dari hutannya. Tapi ada sesuatu yang aneh, denyutan di dadanya semakin kuat, seolah Elydrion sendiri mendorongnya untuk membuat keputusan yang bertentangan dengan segala aturan yang selama ini dijunjung tinggi.

Di kedalaman jiwanya, sesuatu bergetar.

Bukan hanya energi Elydrion, tapi sesuatu yang lebih personal, lebih dalam. Seolah ada bagian dari dirinya yang sudah mengenali Alpha ini sejak lama, meski mereka baru bertemu beberapa jam yang lalu.

"Aku akan mengantarmu," kata Aelthar pelan, hampir tidak percaya dengan kata-kata yang keluar dari mulutnya sendiri. Bahkan saat mengucapkannya, ia merasakan getaran aneh di seluruh tubuhnya, campuran antara ketakutan dan... antisipasi?

"Tapi dengan syarat yang tidak bisa ditawar."

Mata biru Therion berbinar dengan harapan. "Akan kuterima syarat apapun."

"Pertama," Aelthar mengangkat jari, energi biru keunguan berkilat di ujungnya, "kau akan mengikuti setiap instruksiku tanpa pertanyaan. Satu kesalahan bisa berakibat fatal."

"Kedua," jari kedua terangkat, "setelah kau mendapatkan Heralume, kau akan meninggalkan Sylvaran dan tidak pernah kembali lagi. Ini adalah pengecualian sekali seumur hidup."

"Ketiga," suara Aelthar menjadi lebih dingin, "jika di tengah perjalanan aku merasakan niat busuk darimu, atau jika kau mencoba mengambil lebih dari yang sudah disepakati, aku akan membunuhmu tanpa belas kasihan."

AETHERBOUND •NOMIN•Where stories live. Discover now