Bersyukurlah Bae menggunakan make up yang lebih tebal dari biasanya hari ini, bukan hanya karena ini acara formal dadakan namun juga karena Bae sudah menebak jika ia butuh topeng tebal jika nanti darahnya merosot sampai ke lututnya.
Duduk dengan kaku saat salah satu bodyguard menarik kursi kayu dengan ukiran mewah untuknya, suasana yang dingin dan hening tanpa ada sambutan hangat dari kepala keluarga Seol ataupun nyonya keluarga Seol membuat kepala bagian belakang Bae gatal, ia ingin segera menggaruknya.
Di atas meja, makanan mewah khas restoran bintang lima telah tersaji bersama wine dengan label ternama yang memiliki harga cukup fantastis, namun tak ada yang menawarkan, satu-satunya yang ditawarkan secara percuma saat mereka sampai hanya tatapan datar dari tiga orang tersebut, mereka memiliki mata tajam yang terlihat garang yang menjadi ciri khas keluarga Seol yang dikenal sangat tegas dan juga mengintimidasi.
"To the point saja." Adalah kata pertama yang naik ke atas permukaan setelah hening yang terasa begitu mencekik, tuan Seol bersandar pada sandaran kursi sementara tangannya terlipat.
Tuan Han nampak menelan ludah, hal ini dengan mudah tertangkap indera penglihatan Bae karena sang ayah duduk di ujung kursi yang berhadapan dengan kepala keluarga Seol, meja kaca panjang tersebut memisahkan keduanya. Tuan Han nampak bimbang dalam memilah kata, tidak tahu harus kata mana yang ia ucapkan sebagai pembuka dan kata mana yang harus ia pakai agar tuan Seol tidak merasa tersinggung.
Saling lirik jadi kegiatan yang cukup menyenangkan dari nyonya dan tuan Han sementara tuan besar Seol menunggu dengan pandangan mengintimidasi miliknya, istrinya beserta putra mereka juga nampak tak melepaskan tatapan tajamnya barang sedetik pun dari keluarga Han meski Bae tidak merasa jika ia tengah ditatap, tatapan tuan Seol mengarah pada tuan Han, istri tuan Seol menatap nyonya Han sementara.
Tunggu dulu, mengapa putra pertama tuan Seol menatap kakak Bae dengan sebuah seringai kecil terpatri di bibir pemuda itu?
Bae menoleh pada sang kakak yang terlihat menunduk, menurunkan sedikit pandangannya, Bae menemukan Jisung tengah mengepalkan tangannya erat- erat seolah tengah ditelanjangi oleh tatapan mata tuan muda keluarga Seol.
Hmm, mencurigakan.
"Kalian bisa pulang jika tidak ada hal yang ingin dibicarakan." Ujar tuan Seol setelah keheningan cukup lama mengisi ruang makan mewah itu, nampaknya telah muak menunggu satu kata keluar dari bibir tuan Han.
Tidak bisa, tentu saja Bae tidak mau status janda muda kaya raya miliknya terlepas dari genggaman tangan, maka dari itu, Bae segera menggebrak meja dengan terburu-buru dan berdiri dari duduknya, suara kursi yang bergesek mundur dengan lantai mengisi suasana menambah kebisingan yang telah ia perbuat, seluruh pasang mata dalam ruangan langsung berfokus pada Bae.
"Tuan Seol, saya yang akan menikah dengan nona muda Seol!" Ujar Bae dengan keyakinan penuh, tidak menyangka jika sang kakak akan menganga ditempatnya karena terkejut dengan tindakan mendadak Bae yang jauh dari prediksi.
Tuan Seol nampak mengerjap, agak lucu karena terlihat shock meski wajahnya tetap datar, sementara nyonya Seol mendengus menahan sebuah senyuman geli, di sisi lain tuan muda Seol pun hanya bisa menggelengkan kepalanya, keluarga Seol serempak dibuat terkejut dengan tindakan Bae yang kasar dan juga berisik tersebut.
"Psst. . ." Jisung menarik-narik gaun Bae, berusaha tersenyum meski terlihat kikuk, malu karena tindakan sang adik yang terlalu berlebihan.
Bae yang semula berapi-api, kini terasa padam apinya tatkala gadis itu menoleh ke arah sang kakak dan menemukan eskpresi melotot, syarat akan ancaman pembunuhan terlempar dari mata kedua orang tuanya yang membuat Bae meringis, gadis itu dengan kaku duduk kembali di kursinya dan menunduk. Tidak yakin harus berekspresi seperti apa.
ESTÁS LEYENDO
Wait, WHAT?!
FanfictionMenjadi seorang lesbian tak pernah sekalipun mampir dalam benak seorang Bae Jinsol, tidak pula ia berniat untuk menikah dengan orang yang telah tiada dan menjadi pengantin dari seorang mayat. Namun kematian tunangan kakaknya, juga desakan keluarga t...
• wait, WHAT?! • chapter 02 •
Comenzar desde el principio
