Bae menatap Jisung dengan mata berbinar. "Aku tak perlu bekerja seumur hidupku?"
Jisung mengangguk, jelas mengiyakan apa yang baru saja Bae katakan. "Tentu saja, kau tak perlu bekerja karena keluarga Seol tentunya tak akan mempercayakan hak atas harta warisan milik putri bungsu Seol jadi kemungkinan terbesar nya mereka akan menjamin kehidupan mu."
Bae semakin berbunga mendengarnya seolah tubuhnya di bawa terbang tepat ke atas langit bersama para awan diatas sana. Melihat Bae dalam euphoria indahnya sendiri, Jisung nampak mulai menghembuskan nafasnya dengan lega karena ternyata membujuk Bae cukup mudah, meski adiknya terdengar seperti orang matre.
Ah, Jisung baru ingat satu hal lagi dan ia cukup ragu jika Bae akan menyukainya. "Ada satu lagi hal yang harus aku beritahukan padamu,"
"Hmm?" Bae kembali pada kenyataan, menatap Jisung yang terlihat tidak nyaman dengan ekspresi bingung tercetak jelas pada wajah gadis berambut pendek yang diwarnai blonde tersebut.
Jisung meragu untuk mengatakannya, butuh beberapa saat baginya untuk memutuskan membuka suara saat waktu semakin berjalan dan Bae semakin penasaran karena nya.
"Keluarga Seol menganut satu pasangan selama sisa hidupnya, jadi kemungkinan nya kau tak akan menikah lagi namun mungkin kau bisa diam-diam bersama laki-laki yang kau sukai, namun aku tidak yakin, mereka sangat ketat." Jisung mengatakannya dengan hati-hati, menatap reaksi Bae dengan pasrah karena ia yakin Bae akan langsung tidak setuju.
"Ohh, hanya itu? Tidak masalah sih, aku jadi bisa sendiri seumur hidupku tanpa ada omongan masyarakat yang bertanya mengenai kapan aku menikah, lagipula aku tidak menyukai laki-laki HAHAHAHA." Bae tertawa dengan puas di akhir kalimatnya, membuat Jisung mau tak mau melongo menatap reaksi mengejutkan Bae.
Bae ini khawatir dia menjadi lesbian namun mengatakan dengan gamblang jika gadis itu membenci laki-laki, logika Bae sepertinya memang sudah tumpul dari semenjak gadis itu lahir.
Atau memang Bae memiliki kelainan dimana gadis itu tak memiliki ketertarikan pada setiap jenis kelamin?
Hmm, perlu dipertanyakan lebih lanjut.
Bae memilih sibuk dengan isi pikirannya mengenai bagaimana indahnya kehidupan Bae dimasa depan tanpa bekerja maupun menikah, kesempurnaan itu membuat Bae tak menyadari tatapan aneh Han Jisung dengan alis mengernyit penuh tanda tanya pada sang adik perempuan.
Mempertanyakan orientasi sang adik.
Flashback off.
• ✿ • ✿ • ✿ •
Pintu besar itu terbuka dengan lebar tanpa suara, cahaya silau dari ruangan besar nan mewah yang menjadi ruang makan keluarga Seol menyambut keluarga Han dengan Bae yang berusaha menetralkan debaran jantungnya yang terasa sangat menggila, jika ia boleh berlebihan, rasanya jantungnya ingin melompat dari dalam rongga dadanya dan berlari keluar dari rumah mewah dengan aura mencekam tersebut.
Namun tentu saja itu tidak akan pernah terjadi, jadi Bae berusaha menguatkan mentalnya saat kedua orang tuanya melangkah terlebih dahulu dan Bae bersama Jisung mengikuti dari belakang, meskipun calon Bae telah tiada namun Bae meras Jika kesan pertama sangatlah penting jadi meski Bae blangsak, dia akan berusaha memberikan kesan baik pada kedua mertua dan kakak iparnya agar status janda kaya raya itu tidak hilang dalam genggaman Bae.
YOU ARE READING
Wait, WHAT?!
FanfictionMenjadi seorang lesbian tak pernah sekalipun mampir dalam benak seorang Bae Jinsol, tidak pula ia berniat untuk menikah dengan orang yang telah tiada dan menjadi pengantin dari seorang mayat. Namun kematian tunangan kakaknya, juga desakan keluarga t...
• wait, WHAT?! • chapter 02 •
Start from the beginning
