chapter 1

50 4 0
                                        

Semuanya selesai...

Dunia telah kembali tenang...

Ini adalah impian yang sejak lama ia nantikan...

Perjuangannya yang penuh dengan darah akhirnya terbayarkan...

Dan saat ini....

Tak ada lebih dari desir angin lembut dan gumaman rerumputan hijau yang bergoyang pelan.

Langit membentang luas, bersih dari jejak pertempuran dan luka.

Dan matahari turun perlahan di ufuk barat, menciptakan cahaya hangat yang menari-nari di sela dedaunan.

Min berdiri di sana, meskipun saat ini dia masih dalam bentuk black scythe tapi di sana dia sudah cukup puas dengan semua perjuangan nya.

Dan di kehidupan berikutnya...

Dia bukan lagi Black Scythe.

Bukan lagi pahlawan atau pembunuh.

Hanya seseorang yang ingin hidup normal sambil menjaga dunia yang dia telah perjuangkan.

Namun ketenangan itu terasa asing.

Heningnya terlalu menggema.

Dan setiap tarikan napas terasa ringan… tapi hampa.

Saat ini ia berjalan menyusuri padang rumput yang luas, entah kenapa setelah mengatur kembali semuanya ia tiba tiba ada di tempat ini padahal dia berharap bisa segera kembali ke masa orang tuanya masih hidup.

Langkahnya pelan. Jari-jarinya menyentuh bunga liar yang tumbuh bebas di sisi jalur tanah.

Dan saat angin berembus lebih kuat,

ia melihatnya.

Di bawah cahaya senja…

seseorang berdiri membelakanginya.

Seorang gadis yang berambut pendek dengan gaun putihnya berkibar seperti kelopak bunga yang hendak jatuh dari tangkainya.

Waktu seolah membeku.

Seluruh dunia berhenti bernapas.

Dan dia tak menyangka bahwa ada hal seperti ini sekarang....

Karena...

Min tak mengerti seharusnya semua orang sudah pergi kembali dan hanya dia yang tersisa, tapi bagaimana gadis itu ada di sana?.

Bukankah seharusnya dia sudah pergi setelah permintaan nya terkabulkan?

Tapi sekarang ini....

Min juri...

Patner terbaik yang dia miliki, seorang buffer handal dan juga kuat, gadis yang cantik dan baik hati baik di dunia nyata ataupun game kematian itu ada di sini.

Tapi saat ini penampilannya bukan sebagai min Julie ketika game, saat ini dia dengan tubuh aslinya.

Mata yang penuh kelembutan yang mana selalu memberikan kehangatan bagi siapapun yang menatap nya...

Orang tersebut pasti akan merasa nyaman dalam sekian detik.

Seketika napas Min tercekat.

Jantungnya berdegup pelan tapi menyakitkan.

Kakinya melangkah, keraguan muncul tapi...

Dengan perlahan ia pun mulai melangkah dengan hati hati, seakan takut gerakan kecil bisa membuat sosok itu menghilang.

“Juri…” gumamnya, terlalu pelan untuk didengar siapa pun, tapi cukup untuk menyesakkan dirinya sendiri.

"Min juri".

torn between us Where stories live. Discover now