Nafasnya berhembus dengan teratur, rambutnya terikat secara acak  namun tak mengurangi sedikitpun kadar menawan dari wajahnya. Tak ada satupun yang berusaha untuk membangunkan ataupun mendekat kearahnya

Beberapa nampak tenggelam menikmati ketenangan di wajah itu, beberapa menerka-nerka. Tak satupun luput pada perbincangan dari satu mulut kemulut lainnya jika menyangkut Cassandra yang merupakan mahasiswi berprestasi di jurusannya. Selain itu marga gadis itu dan wajahnya yang rupawan membuatnya terkenal.

Dosen pengajar telah tiba. Dosen muda dengan perawakan tinggi dan wajah menawan yang menjadi incaran para mahasiswi dan beberapa dosen muda di Universitas. Rahangnya nampak tegas dan raut wajahnya terlihat ramah. Tak ayal pandangannya langsung tertuju kearah Cassandra yang masih memejamkan matanya.

Langkahnya yang tegas mendekat kearah deret bangku paling belakang dan mulai mengetuk meja Cassandra beberapa kali.

Benar saja setelahnya kelopak mata itu terbuka dengan perlahan, mengerjap menyesuaikan pencahayaan yang masuk kedalam retina-nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Benar saja setelahnya kelopak mata itu terbuka dengan perlahan, mengerjap menyesuaikan pencahayaan yang masuk kedalam retina-nya. Tangannya terulur untuk mengusap kelopak matanya agar semakin jelas.

Cassandra terdiam sejenak mengamati. Meskipun sudah berkali-kali melihat sosok di hadapannya saat ini, ia tetap tak terbiasa dengan tatapan yang dilayangkan dari mantan kekasih Ophelia yang juga merupakan penganggu utama dalam keberjalanan kisah cinta diantara Ophelia dan Pascal.

Karena sebenarnya diam diam Ophelia masih sibuk menghubungi dan bertemu secara diam diam dengan Malvinas Carson Ellardo.

"Nona Lorcan, bagaimana anda akan menjelaskan tentang hal ini?." Tanyanya seraya memamerkan senyum andalannya yang berhasil membuat Ophelia dan beberapa mahasiswi terpikat.

Wajah Cassandra tetap sama, tak berubah dan seolah tak terusik dengan segala hal yang akan dilakukan oleh Malvin.

"Maafkan saya Sir Carson. Saya kelelahan saat mengerjakan beberapa tugas." Jawabnya tanpa mengurangi sedikit kesopanan.

Sebenarnya umur Malvin dan Cassandra hanya terpaut beberapa tahun saja seperti halnya dengan Pascal. Namun di lingkungan universitas ia tetap harus menjunjung kesopanannya, lagipula ia sebenarnya juga tak ingin terlalu akrab dengan Mlavin.

Tangan Malvin hendak terulur untuk menyentuh kepala Cassandra. Namun gadis itu dengan cepat memundurkan tubuhnya, enggan untuk disentuh.

Malvin yang melihatnya terkekeh dengan pelan. "Baiklah, lain kali aku tidak akan menoleransi hal ini Cassandra."

"Terimakasih Sir."

Kepalanya mengangguk dengan senyum yang masih melekat, Malvin berbalik dan mulai menuruni tangga untuk kembali ke depan kelas.

Cassandra yang melihatnya hanya bisa berdecih lirih. Sifat sok dekat Malvin adalah salah satu hal yang sangat ia benci. Lihat saja bahkan lelaki itu dengan terang-terangan menatapnya dari depan sana seolah sangat mengenal dan sangat dekat dengan dirinya.

Jika diberikan pilihan sebenarnya Cassandra enggan mengikuti kelas yang diampu oleh Malvin. Hanya saja mata kuliah yang berada di bawah bimbingan Malvin adalah mata kuliah wajib, jadi mau tak mau meskipun terpaksa, Cassandra harus menyelesaikannya.

Ia hanya harus bersabar dalam beberapa bulan lagi. Setelahnya ia akan terbebas dari lelaki itu. Meski tampan menurutnya Malvin tak memiliki pesona kuat seperti sosok Pascal. Ya selera orang memang berbeda beda.

 Ya selera orang memang berbeda beda

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Marvinas Carson Ellardo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Marvinas Carson Ellardo.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 17 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Last PatternsWhere stories live. Discover now