Patterns 2

2K 369 16
                                        

Beberapa botol alkohol dengan merk mahal berjajar di meja bundar yang terletak di ruangan vvip

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa botol alkohol dengan merk mahal berjajar di meja bundar yang terletak di ruangan vvip. Sosok Cassandra yang mengenakan pakaian santai kemeja berwarna broken white yang digulung hingga siku dan celana highwaist berwarna coklat persis seperti mahasiswi yang melarikan diri dari urusan perkuliahan barang sejenak.

Hanya ada dirinya. Batang hidung Ophelia bahkan belum terlihat sejak tiga puluh menit yang lalu, namun seakan sudah mengetahui apa yang akan terjadi, ia tetap tenang tak terpengaruh sedikitpun.

Pintu ruangan terbuka secara perlahan, aroma parfume menyengat seperti campuran bunga mawar yang dipadukan dengan vanilla khas milik Ophelia mulai menyeruak memenuhi penciuman Cassandra.

Netranya beralih menatap keduanya. Ophelia yang tersenyum lebar seolah ingin memberitahu dirinya bahwa gadis itu telah berhasil mengaet sosok tegap di belakang gadis itu.

Sosok dengan pakaian khas pria aristokrat, tegap, tinggi dan bahkan memancarkan aura yang mendominasi. Satu kata yang dapat Cassandra gambarkan untuk sosok Pascal adalah sempurna. Wajah yang terkesan tak perduli namun sangat menyayangi Ophelia.

"Heii Cassie." Panggil Ophelia dengan nada ceria.

Keduanya lekas duduk di hadapan Cassandra. "Hai."

"Maafkan aku ya? tadinya aku terlalu bersemangat saat bersiap-siap. Jadinya.....kak Pascal yang sudah tiba beberapa menit yang lalu harus menunggu aku bersiap."

Cassandra tahu dengan jelas bahwa saat ini Ophelia sedang memamerkan Pascal yang terlihat sangat tunduk seakan budak cinta dari gadis itu yang rela menunggu bahkan jika hari berganti.

Untuk menanggapi hal ini yang dapat Cassandra lakukan hanya terkekeh lirih. "Hahaha, santai saja."

"Oh ya! aku akan mengenalkan kak Pascal kepadamu. Kak..." Panggilnya.

Pascal sontak menoleh ke arah Ophelia dengan tatapan datarnya.

"Dia adalah teman kuliahku. Cassandra, kami berada di fakultas yang sama namun Cassie memilih untuk menekuni bidang seni rupa."

"Dan Cassie, dia adalah kak Pascal kekasihku. Kami baru meresmikan hubungan kami beberapa hari yang lalu. Kau sudah sering mendengarkan aku bercerita tentang kak Pascal bukan?."

Dering panggilan telepon memecahkan sesi perkenalan tersebut. Pascal beranjak dari tempatnya dan mulai keluar dari ruangan. Hanya tersisa dirinya dan Ophelia.

Ophelia yang melihat Pascal telah keluar dari ruangan bergegas pindah mendekat ke arah Cassandra. Senyumnya merekah pongah.

"Kau sudah melihatnya bukan?."

The Last PatternsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang