Different

19.7K 458 14
                                    

Ray pov,

Hari pertamaku bekerja ini ternyata cukup melelahkan untukku, dikarenakan banyaknya dokumen-dokumen yang harus segera kupelajari. Terlalu banyak dan menumpuk menjadi kesatuan yang hampir membuat kepalaku pecah. Maklum saja ini hari pertamaku di kantor,dan banyak hal yang harus kuurus dan kupelajari. Yah,memang rutinitas yang membosankan hanya berkutat seharian dibalik meja besarku itu, tapi karna memikirkan gadis yang kutemui tadi pagi aku bisa 'sedikit' melupakan semua bebanku. Gadis aneh,keras kepala,dan wanita pertama yang berani melawanku.Jujur bukan tipeku sih, walau kuakui ntah mengapa aku tak bisa memalingkan wajahku darinya dan juga well, tubuhnya terutama untuk bagian favoritku mata dan bibirnya yang seolah menantangku melakukan hal 'lebih' dengannya. Dia yang ntah kenapa sangat berbeda dengan wanita-wanitaku yang biasanya. Untuk pertama kalinya berada di dekat seorang wanita tapi pikiranku bukan hanya mesumnya saja. Aku ingin mengenalnya lebih jauh lagi dan fakta ini membuatku senang karna artinya aku mengharapkan perjumpaan kami setiap hari. Walaupun bersamanya juga berarti semua urat sarafku harus selalu beradu tegang karna dia yang tidak pernah mau mengalah padaku dan menganggapku gangguan,tapi,heii aku kan bosnya??
Sebuah fakta lainnnya yang menambah menyenangkannya hari lelahku ini adalah yang terjadi ketika di lift tadi. Aku jadi semakin penasaran dan tidak bisa berhenti memikirkannya. Lagi-lagi baru pertama kalinya ada wanita yang menolak saat kucium!!bayangkan saja para pembaca sekalian,bayangkan!!maklum saja selama ini yang kutahu walaupun aku juga tak pernah ambil pusing dan peduli sebelumnya, tapi wanita lah yang akan selalu berlutut dan memohon padaku untuk bahkan hanya sekedar menjadi teman one night standku saja hanya demi menjadi salah satu kenalanku. Tapi kali ini aku malah ditolaknya mentah-mentah. Kenyataan itu seolah menamparku dan sempat membuat harga diriku jatuh. Menjadi pertanyaan bagiku ketika dia yang biasa saja tapi menolak kuperlakukan lebih, apa ketampananku berkurang ataukah justru matanya yang rabun hingga tidak bisa melihat pria seperti aku atau apa sih,huhh-,-"
Lihatlah sekarang. Ditengah hujan lebat inipun,disaat dimana aku seharusnya sudah pulang dan bersantai melupakan penolakan menyakitkan barusan dengan bermain-main seperti biasanya bersama satu atau dua wanita ,aku malah masih berdiam diri di dalam mobilku yang kini kuparkir tak jauh dari pintu masuk utama kantorku. Sejak tadi mataku seperti tak bisa melepas pandanganku dari gadis yang dari skretarisku kutahu bernama zianda itu. Aku merasa aneh sebenarnya karna memperhatikan setiap gerak geriknya justru membuatku menikmati apa yang kulihat. Seolah memandangnya kini bisa menjadi salah satu kebiasaanku sekarang. Ada apa denganku,apa yang telah dilakukan gadis itu pada pria yang digilai banyak wanita ini?!/0.0\
"Tuk..tuk.."Seseorang mengetuk jendela mobilku. Aku membuka jendelanya dan melihat satpam kantorku yang kalau tak salah tadi namanya diman.
"Ada apa pak diman?"tanyaku sambil sesekali kembali melirik keberadaan wanita itu yang ntah kenapa kini tengah meringkuk di depan teras kantor itu.
"Anu,bapak kok belum pulang?hujannya semakin lebat loh pak. Nanti bapak kejebak macet. Jam segini jalanan rame pak apalagi kalo hujan gini" Ucapnya yang kudengar sayup-sayup karna bunyi rintikan hujan yang tak kalah kuat.
Aku melirik sekilas ditempat gadis itu berada,ternyata dia masih disana. Tapi wanita itu semakin terlihat aneh karna ntah mataku yang salah lihat atau apa sepertinya tubuhnya bergetar seperti orang yang ketakutan. Aku menatap ke arah pak diman kembali untuk mengakhiri obrolanku,"iya pak ini saya udah mau pulang. Saya duluan ya pak"
Kulihat pak diman mengangguk dan berlalu pergi meninggalkan mobilku. Segera saja kututup jendela mobilku lagi dan segera menjalankan mobilku tepat di depannya. Sebenarnya aku ragu untuk keluar menemuinya dan menawarkan untuk mengajaknya pulang. Aku takut gadis itu justru semakin menganggapku mesum dan jadi semakin membenciku. Yah well, aku emang mesum sih tapi kan gak berarti gitu jugalah ya kan,:3 Apalagi saat ini sebenarnya sesuatu yang tengah jatuh dari langit ini adalah hal yang tidak begitu kusukai yaitu hujan yang kini turun seenak jidatnya.tapi ntah apa yang membuat tubuhku bergerak sendiri, aku memutuskan keluar dari mobil dan berlari kearahnya. Semakin aku mendekat kearahnya, semakin dapat kulihat kalau gadis itu tengah berteriak dan langsung memeluk tubuhnya sambil semakin mempererat dirinya saat mendengar bunyi petir yang bergemuruh kuat kembali terdengar sangat jelas. Tubuhnya terlihat gemetar,dan sayup-sayup aku bisa mendengar suara tangisnya.
"Ayo zian,cepat kuantar pulang!" Aku kaget saat gadis itu tiba-tiba melompat kearahku dan langsung memelukku seperti ketakutan. Aku jadi kasihan padanya.
"Duarrr.. "petir menyambar lagi dengan suara yang begitu keras. Kurasakan dekapan zian semakin erat,sepertinya dia takut dengan bunyi petir,pikirku.
Aku segera menggendongnya dan membawanya kedalam mobil. Aku meletakkannya disamping kursi kemudiku baru kemudian menyusul masuk kedalam mobil. Kulihat tubuhnya basah,dan ia menggigil kedinginan.akupun segera menekan tombol penghangat dan menarik tubuhnya kearahku.awalnya tubuhn dan menyandarkan tubuhnya di dadaku. Aku memeluk dan mengelus-elus kepalanya berharap memberikannya sedikit ketenangan ketika kurasakan tangisnya masih tak kunjung reda. Awalnya tubuhnya terasa kaku saat kupeluk begitu erat dan seperti ingin beringsut menjauh, akupun menggeser tubuhnya lebih kearahnya dan memeluk tubuhnya lebih erat lagi. Detak jantungku memacu begitu cepat. Semakin memeluknya justru membuat tubuhnya makin tegang. Agar tidak membuatnya takut lagi, aku berbisik pelan di telinganya sambil menggenggam erat tangannya agar tetap hangat,"tenang saja,ada aku disini."dan tak lama kurasakan desiran lembut napasnya yang mulai tenang. Sebelah tanganku lagi masih kugunakan untuk mengelus rambutnya. Dia tertidur pulas seperti bayi kecil.
"Tadinya seperti harimau,galak dan tak tersentuh. Sekarang bahkan kau seperti bayi,dan kau dengan mudahnya berada ditanganku. Apa kau tak lagi takut padaku? apa aku harus memanfaatkan situasi dan melakukan sesuatu padamu??haruskah kubawa pulang gadis kecil ini?hehehe"aku tertawa memikirkan banyaknya fantasi gila dari pikiran kotor lelaki yang ingin kulakukan padanya. Ini membuat semuanya menjadi semakin menarik untuk mengenalnya. Sebuah tantangan baru yang kurasa pasti akan menyenangkan untukku.hohoho :3
Aku menyeringai kecil, lalu melirik wajah cantik gadis disebelahku,zian. Kugeser pelan tubuhnya kembali ke tempat duduk di sampingku. Tubuhnya yang kecil memudahkanku untuk memindahkannya tanpa membuat ia terbangun. Kemudian aku mengambil jas cadangan di kursi belakang untuk kujadikan selimut untuknya agar dia merasa hangat. Yah,ini perbuatan manis pertama dalam hidupku pada seorang wanita, setelah terakhir kali hanya kulakukan untuk ibuku. Aku tahu sesuatu tengah terjadi padaku tapu aku tak tahu apa yang kini kurasakan sebenarnya. Apa yang tengah terjadi padaku hingga aku mau melakukan ini untuknya akupun tak tahu. Aku kemudian menjalankan mobilku pulang menuju rumah. Sedikit tak sabar untuk memikirkan apa yang ingin kulakukan padanya. Eitss, jangan berpikiran mesum dulu para pembaca sekalian!!lagian salahkan hujan yang membuat suasananya jadi begini sampai mengubah otakku menjadi tidak waras!!ntah kenapa aku jadi cepat tertarik pada pegawaiku sendiri yang bahkan jauh dari kriteriaku selama ini??!!

Kutatap sekali lagi wajah gadis yang dalam sehari ini telah mengambil perhatianku, 'Gara-gara hujan ini, ntah kenapa udara jadi terasa semakin dingin saja. Hahh menyusahkan' aku menggerutu merutuki kesialanku saat ini. Aku melirik ke arah luar jendela mobilku,derasnya hujan yang terus mengguyur terasa tak akan berhenti dalam waktu yang cukup lama. Lagi-lagi aku menghela napas pelan. Aku ingin memacu kendaraanku untuk segera menuju rumah menjauhi keberadaan hujan yang tengah mengguyur deras ini. Tapi aku tak mau membahayakan gadis disebelahku,jadi aku memilih menahan diri. Aku terlahir dengan sangat membenci hujan. Bagiku hujan adalah kesialan. Setiap melihat dan merasakan keberadaan hujan, membuatku mengingat kejadian buruk yang telah lama kusimpan jauh-jauh di ingatanku bahkan rasanya ingin kubuang. Karna kehadiran hujanlah yang telah membuat aku harus kehilangan harta paling berharga yang kumiliki, dan juga membuat hatiku beku dan memaksaku untuk dulunya menjauh sejauh yang ku bisa dari kota tempat kelahiran ku ini. Harta berhargaku yang telah lama hilang dan kutahu takkan kembali apalagi tergantikan. Hal terbaik yang kumiliki tapi juga dengan mudahnya lepas dari genggamanku. Taukah kalian apa yang membuat aku anak laki-laki berusia 7 tahun menjadi begitu tidak menyukai hujan??
Karna untukku,.hujanlah yang telah menjadi satu-satunya saksi bisu sekaligus penyebab peristiwa tak terlupakan itu terjadi. Penyebab kejadian paling kusesali sepanjang hidupku. Saat dimana aku harus kehilangan orang paling kucintai di dunia ini, ayah,ibuku dan juga adikku Kinan.....

Just Say Yes,Please!?!Where stories live. Discover now