🚨Warning!!!sebelum baca jangan lupa buat follow dan share all⛔
⚠️Dilarang memplagiat⚠️
Hanya sebuah kisah tentang seorang anak remaja yang berjuang untuk mendapatkan kasih sayang dari ayah dan juga kembarannya.
___________________
Penasaran sama ke...
hanya cerita karangan jangan disangkut pautkan dengan kehidupan nyata.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Bawa dia ke kamarnya." ucap Gilang.
"Sebenernya ada apa? kenapa si Gevano pingsan bahkan tadi gw juga liat hidungnya keluar darah?" gumam Wildan.
Sementara Gelano yang melihat sang ayah memerintahkan para bodyguard untuk membawa Gevano ke kamar, hanya diam. Dirinya ingin membantu, tetapi... karena keegoisan nya membuat ia tidak bisa melakukan nya.
"Ngapain sih gw tadi? ngapain gw peduli sama dia?" gumam Gelano dengan mata yang masih menatap kearah kamar Gevano.
Setelahnya Gevano meninggalkan ruangan itu dan kembali ketempat semula bersama teman temannya, sesampainya Gelano disana ia tak melihat Wildan pun bertanya.
"Wildan kemana?" tanya Gelano pada kedua temannya.
"Itu..." belum selesai Bagas menjawab pertanyaan Gelano, Wildan sudah datang dan menyahut ucapan Gelano.
"Gw disini, ada apa nyariin." ujar Wildan.
"Gak, oh iya abis darimana lo?" tanyanya lagi.
"Gw abis dari toilet, kebelet tadi." jawab Wildan.
"Yaudah yok kita duduk lagi, gak capek berdiri Mulu?" ucap Wildan.
"Iya." lalu mereka mulai duduk kembali dan berbincang bersama.
Di sisi lain Gilang sedang berada di ruang kerjanya, ia sedari tadi terdiam entah sedang memikirkan apa?
Tok tok tok.
"Masuk." ujar Gilang.
"Bagaimana keadaan anak itu?" tanya Gilang.
"Dia baik baik saja tuan, dokter Anna mengatakan jika Gevano hanya kelelahan saja."
"Hm."
Sementara bodyguard yang mendengar suara deheman Gilang pun keluar. Setelah semua bodyguard keluar Gilang mulai mendekat kearah kamar Gevano dan masuk, ia memandang sekilas wajah tentram Gevano yang masih terlelap.
"Vano, ada apa dengan mu?" gumam Gilang.
####
The next day.
Hari ini, dikediaman keluarga Dewantara sangat rusuh sekali, karena sedari tadi Shaga dan juga Wildan tidak bisa diam dan terus bertengkar.
"Ih tadi yang disuruh sama mama buat beli detergen itu kan lo, napa malah nyuruh gw!" ujar Shaga dengan kesal.
"Ayolah Shaaa, gw males njir buat keluar rumah cuacanya lagi panas cok. Sekali-kali lah njir lo gw suruh." ucap Wildan menyahuti Shaga.